4

1.1K 109 5
                                    


Pagi hari...

“ tiiin tiiinn” mobil Chanyeol sudah mendarat di pekarangan rumah Jieun. Namun Jieun tak kunjung keluar dari rumahnya.

“ tiiin tiiinn” sekali lagi Chanyeol membunyikan klakson mobilnya namun Jieun tak juga keluar. Akhirnya ia keluar dari mobilnya dan mencoba mengetuk pintu.

Tok tok tok

“ permisi om, Jieunnya ada?” ucap Chanyeol saat ia bertatap muka dengan papa Jieun.

“ kebetulan nak Chanyeol, Jieun sejak tadi tidak mau keluar kamar, coba kamu yang bujuk dia,” ucap papa Jieun.

“ baik om, saya permisi masuk dulu,” ucap Chanyeol lalu mulai meamsuki rumah Jieun.

Tok tok tok,

“ Ji?? Ini aku Chanyeol, kamu kenapa Ji??” ucap Chanyeol dengan sabar mengetuk pintu kamar Jieun yang tak mau keluar juga.

“ kenapa om kok bisa kaya gini?” Tanya Chanyeol.

“ om juga tidak tahu Chanyeol, om baru pulang tengah malam tadi, tapi waktu barusan Jieun ngga mau keluar kamar juga,” ucap papanya.

“ Ji, ayo dong keluar, kamu kenapa?” ucap Chanyeol lagi. Jieun akhirnya membuka pintu kamarnya dan membiarkan Chanyeol masuk.

“ kenapa?” ucap Chanyeol yang melihat wajah Jieun sudah sembab.

Jieun menangis di pelukan Chanyeol sesegukan. Ia tak kuasa untuk berbicara pada Chanyeol.

“ kenapa Ji?” ucap Chanyeol mulai cemas. Jieun menggeleng.

“ yaudah kalo belom mau cerita gpp, nanti aja yah kalo kamu udah tenang, sekarang kita ke kampus aja, udah siang ntar telat,” ucap Chanyeol.

******
Chanyeol dan Jieun sudah berada di lantai paling atas bangunan gedung kampus. Mereka terdiam disana. Jieun sangat ingin membicarakan hal ini pada Chanyeol. Tapi ia sangat bingung harus memulai semuanya dari mana.

“ ngapain Ji kesini?” Tanya Chanyeol. Wajah Jieun mulai memerah dan matanya mulai berkaca kaca.

“ kenapa ji??” Tanya Chanyeol mulai gelisah nampaknya Jieun sangat serius dan sangat tertekan.
Chanyeol menggenggam kedua tangan Jieun. Mengisyaratkan agar Jieun segera mengatakan sesuatu yang sangat mengganjal dalam hatinya.

“ yeol,” lirih Jieun, air matanya mulai mengalir lagi.

“ iya,” ucap Chanyeol dengan sabarnya walaupun ia sangat tak enak hati.

“ kamu, kamu inget kan waktu, kita pulang malem,” lirih Jieun. Chanyeol mengangguk.

“ iyyaa,” ucap Chanyeol mulai gugup.

“ kamu dalam keadaan mabuk, dan aku juga di bawa mabuk sama kamu yeol,” ucap Jieun.
Chanyeol terdiam. Ia memutar balik rekaman otaknya beberapa waktu yang lalu.

Flashback

“Chanyeol! kita mau kemana sih?” Tanya Jieun.

“ anterin aku bentar ya Ji, aku mau ketemu temen temen aku dulu,” ucap Chanyeol lalu membawa Jieun ke sebuah tempat, lebih tepatnya klub malam.

“Chanyeol, ngapain sih disini,” gerutu Jieun.

“ bentar Ji, aku haus, pengen minum,” ucap Chanyeol lalu memesan dua gelas minuman.

“ ayo pulang yeol, udah malem, ntar papa aku nyariin,” jelas Jieun sambil menarik tangan Chanyeol.

“ bentar Ji, papa kamu kan jarang pulang, mending kamu cobain ini dulu deh, enak loh, dari pada nanti pulang pun di rumah kamu ngga ada siapa siapa,” ucap Chanyeol lalu menyodorkan segelas minuman pada Jieun.

“ ngga Chanyeol, ini alcohol kan? Aku ga mau?” ucap Jieun.

“ bukan Ji, disini bisa kok minumannya ngga pake alcohol, nih liat aku, aku udah minum kan tapi aku gpp, ini ngga ada alkoholnya Ji, ayo minum dulu, ngga enak udah di pesenin tapi ngga di minum,” ucap Chanyeol.

Jieun lalu terpaksa meminum minuman yang Chanyeol berikan padanya. Hingga beberapa gelas dan akhirnya Jieun teler di pelukan Chanyeol.

Flashback off

Bersambung,...

A Mistake (Chanyeol - Jieun) (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang