01

822 40 0
                                    

salam semuanya 🤗~
pertama-tama aku mau bilang kalau "Benci atau cinta?" diberhentikan update-tannya 😥 aku pen perbaiki ulang sekalian lanjutin ntar kalo udah oke baru ku lanjutin lagi, pokoknya ak mau rombak beberapa chapternya

Tapinya, aku update ff baru :"") ceritanya mainstream sih trus gajauh dari model ceritaku sebelumnya yah karena aku baru bisanya buat yang ringan seperti ini :"") aku tetep usaha buat tingkatin model penulisan ku yg masih acakadut apalagi aku inginnya nulis yg lumayan berat dengan genre hurt/comfort sesuai genre paporit aku, fighting lah untuk kita semua yg lagi belajar nulis 💪

Kalau bersedia silahkan dibaca chap 1 nya~ kalau boleh dinext aku bakal next kalau gak aku tetep yaudah/? *lah :"")

Sekalian votement yaap yg ikhlas aja gapapa 😂

udah itu aee
Salam, ChanBaek is more than real

Happy reading >>>
.
.

Kelas Free merupakan Surga, apalagi kelas itu merupakan mata pelajaran mematikan, seperti Matematika dan sebangsanya

Setidaknya itulah yang simungil percaya bahkan saat tidak free pun ia tetap akan membolos, Siswa Teladan hanya omong kosong menurutnya

"kau kemana?" yeoja mungil dengan mata kucing menatapnya datar

Simungil menoleh, bibirnya bergerak, mengunyah permen karet yang menjadi barang haram di Sekolah mereka
"atap sekolah" jawabnya tidak kalah datar

"sebentar lagi Kang ssaem masuk kalau kau lupa" balas Hera

"aku tidak pernah masuk kelasnya kalau kau ingat" simungil beranjak meninggalkan Hera yang mendecak pasrah

Berbicara dengan simungil bersurai Soft Pink tidak akan menghasilkan apa-apa melainkan helaan napas kasar ataupun decakan kesal

"Yak Byun Baekhyun, kau membolos lagi huh" suara teriakan terdengar dari arah kelas yang berada diujung dekat tangga menuju atap Sekolah

simungil yang dipanggil menoleh. "aku sakit perut" jawabnya datar dan melanjutkan langkahnya menuju atap Sekolah

"ck, sakit tapi wajahnya datar dan lagi atap sekolah bukan uks" gumam namja yang berteriak tadi sambil menggelengkan kepalanya

"Berhenti mengurus orang lain Sehun-ah, urus dirimu sendiri dulu" celetuk namja disebelahnya sambil membolak-balikkan lembaran buku ditangannya

"eooo Ketua kelas sangat memperhatikanku rupanya" goda namja putih yang dipanggil Sehun itu

Yang digoda hanya bergeming, buku didepannya lebih berharga dibanding harus meladeni tingkah konyol teman sebangkunya itu
.
.

Baekhyun berdiri dipagar pembatas atap Sekolah yang menghadap ke taman belakang, jari telunjuk dan tengahnya mengapit sebatang rokok yang sudah terbakar setengah, bibirnya terus mengeluarkan asap yang sengaja dibuat berbentuk bulatan-bulatan

Baekhyun tidak sering merokok tapi tidak jarang juga, hanya saat ingin saja

Tangannya ia angkat untuk melihat jam, bel istirahat masih lama berbunyi dan rokok ditangannya pun sudah habis

Sekarang ia bingung mau melakukan apa, terlalu membosankan

Mata simungil bergerak kearah bangku panjang dibalik tumpukan meja bekas, tidur sebentar atau bahkan seharian tidak buruk juga

Baekhyun mendekati bangku panjang dan merebahkan tubuh mungilnya disitu, keuntungan tubuh mungil adalah ia tidak perlu melipat kakinya saat tidur dibangku seperti ini

Baekhyunee'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang