13

343 36 6
                                    

Baekhyun terus melirik kearah luar jendela mobil, bibirnya sudah memerah karena ia gigit terus menerus
"Ahjussi apa masih jauh? Bisa kita cepat sedikit?" Tanyanya dengan gusar

Sopir taksi itu melirik melalui kaca, memperhatikan penampilan Baekhyun yang masih mengenakan piyama dan dibalut jaket tebal serta syal rajut berwarna putih gading melibgkar dilehernya. Terlihat sangat terburu-buru terbukti dengan raut wajah cemas penumpangnya itu
"Tidak jauh lagi, nah kita sampai"

Baekhyun merogoh saku jaketnya dan menyodorkan beberapa lembar uang
"Silahkan disimpan kembaliannya ahjussi, terima kasih" ucapnya kemudian tergesa turun dari taksi

Kakinya terus bergerak menuju kantor polisi yang berada diujung lorong, bukan lorong kecil hanya saja ada jalan buntu paling ujung sehingga jarang mobil mengantar sampai disana kecuali penumpang memaksa

Baekhyun terkejut melihat empat anak lelaki berjalan pincang sambil mengobrol kecil. Baekhyun kenal sosok itu, terlebih dua pemuda berbeda warna kulit dan tinggi yang berjalan beriringan

"Yak Park Chanyeol!" Teriak Baekhyun, menghiraukan sekitarnya yang mungkin mendengar teriakannya malam-malam

Baekhyun menatap gelagat yang punya nama, jantung Baekhyun berdetak tidak karuan, bukan-- bukan seperti saat Chanyeol berbuat baik padanya, ini lebih seperti detak kecemasan dan khawatir berlebih, melihat keadaan Chanyeol yang jauh dari kata baik bahkan simungil bisa melihat ringisan yang muncul beberapa kali diraut sitinggi

Ia bawa kakinya mendekat, sedikit berlari melupakan denyutan kepalanya yang baru mereda

Baekhyun berhenti saat jarak mereka hanya beberapa jengkal tangan

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Chanyeol, Baekhyun tau sitinggi terkejut dengan kemunculan dirinya disini mengingat ia masih tergolek lemah saat terakhir sitinggi meninggalkannya dirumah

"Apa yang kau lakukan Park Chanyeol?" Desis Baekhyun mengacuhkan pertanyaan sitinggi

Chanyeol melarikan bola matanya "aku-- aku--" ia terkekeh canggung "biasa baek anak lelaki haha" lanjutnya

Nafas Baekhyun memberat, simungil menahan emosinya meluap. Bisa-bisanya ia tertawa disaat keadaannya seperti ini. Jangan bilang Baekhyun berlebihan, ia tidak akan suka dengan kata itu

Kai memilih diam, menonton kelanjutan adegan antara Baekhyun dan Chanyeol

"Lalu kau? Apa yang kau lakukan disini eoh?" Chanyeol berusaha mengalihkan pembicaraan, ia mendekat dan menempelkan punggung tangannya didahi simungil
"Demammu belum turun benar dan kau sudah berkeliaran diluar ck" omel Chanyeol

Baekhyun diam, mengamati raut wajah Chanyeol yang berubah-ubah
"Kau khawatir padaku?" Gumam simungil

Mata Chanyeol membulat "apa maksudmu? Tentu saja aku khawatir"

Baekhyun mengepalkan tangannya, kepalanya ia bawa menunduk "dan kau tidak tau betapa aku juga mengkhawatirkanmu?" Baekhyun lanjut bergumam

"Huh?" Kali ini Chanyeol benar-benar bingung
"Baek? Kau masih demam ya? Kau melantur" ucapnya dengan nada tidak yakin

Baekhyun mendongak dengan mata berkaca "dasar bodoh!"

Dugh

"Aww Baek" Chanyeol mengerang, sitinggi berjongkok sambil mengelus tulang keringnya yang terkena ujung sepatu Baekhyun

Kai dan dua temannya terkejut bersiap menolong Chanyeol untuk berdiri
"Jangan menolongnya" desis Baekhyun

Kai dan dua temannya meneguk ludah dan memilih menurut daripada menjadi korban selanjutnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baekhyunee'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang