11

238 27 3
                                    

"ayo ku antar pulang"

Baekhyun mengerjap, dan Chanyeol berani bersumpah kalau Baekhyun sangat menggemaskan sekarang, ia terlihat sangat polos sehabis mandi tidak menggunakan riasan tipis apapun dengan baju yang kebesaran digulung hingga memperlihatkan betapa mungil tubuhnya

"Ayo" Chanyeol menarik tangan Baekhyun namun belum jauh mereka melangkah tangannya sudah terlebih dahulu disentak oleh simungil

"Tidak perlu" ucap simungil

Chanyeol menghela napas, Baekhyun dan sifat keras kepalanya
"Apa salahnya menerima kebaikkanku baek" akhirnya Chanyeol utarakan isi hatinya

Baekhyun melempar asal pandangannya asal tidak pada Chanyeol
Simungil terdiam, sejujurnya ia bingung ingin menjawab apa karena iapun tidak tau apa yang dia rasakan saat ini

Baekhyun hanya melakukan apa yang ia rasa benar untuknya, ia tidak pernah menyukai seseorang, setidaknya itu yang ia tau hingga detik ini. Simungil tidak pernah merasakan hal seperti pacaran layaknya anak remaja seumurannya, ia berpikir itu hanya akan membuang waktunya. Ia nyaman dengan dunia bebasnya, ia bisa berteman dengan siapa saja, melakukan apa saja tanpa terasa terikat. Dan hal yang paling membuat ia tidak ingin menjalin sebuah hubungan, sesederhana apapun itu, adalah karena orang tuanya, Ya- pengalaman yang jelas ia alami dikeluarganya membuat ia takut terikat atau mengikat seseorang

Chanyeol menghela napas, sedikit banyak merasa bersalah karena perubahan raut wajah Baekhyun yang menggelap
"Lupakan, kalau begitu aku pulang duluan, kau berhati-hatilah" ucap sitinggi kemudian berbalik berjalan menjauh

Baekhyun tersadar dan ingin memanggil Chanyeol namun ego yang tinggi melebihi Namsan Tower mengalahkan keinginan hatinya lagi, simungil hanya terdiam sambil menatap kearah punggung yang menghilang dibalik lorong sekolah itu

Baekhyun mendengus kemudian merogoh saku celananya yang terlilit ikat pinggang agar tidak melorot saking besarnya didirinya

"Halo"
"...."
"Tunggu aku didepan sekolah"
"...."
"emm"

Baekhyun mengantongi kembali benda persegi itu dan melangkah menuju kelasnya untuk mengambil tasnya

...

Chanyeol berjalan pelan memasuki area rumahnya, moodnya tiba-tiba saja memburuk setelah Baekhyun menolaknya mengantar pulang simungil dan semakin memburuk ketika tidak sengaja ia melihat Baekhyun melesat dengan seseorang yang memboncenginya menaiki motor, ia tau kalau orang itu adalah Kai, lelaki yang pernah ia temui saat mencari Baekhyun

Baekhyun mengalungkan satu tali tasnya dipundaknya sambil berjalan menuju gerbang sekolah, hari semakin meredup tanda sore telah tiba, tidak heran kalau sekolah kini sepi karena banyak kegiatan telah usai beberapa jam yang lalu

pip

Baekhyun mendongak dan mengangguk sekali saat melihat Kai dan motor kebanggaannya terparkir didepan gerbang sekolah itu, sama seperti dirinya, lelaki berkulit agak gelap itu masih mengenakan seragam milik sekolahnya
"Ada apa dengan penampilanmu baek?" tanya Kai ketika simungil telah berdiri tepat disamping motornya

Baekhyun hanya mendengus. "hanya masalah kecil, awas saja kau menertawaiku atau kau akan habis ditanganku"

Kai hanya terkekeh, apa barusan ia diancam seorang yang bertubuh mungil bahkan tingginya hanya sepundak dirinya lebih sedikit karena sepatu sekolahnya diberi tambalan, ia tau karena pernah melihat tambalan itu

"terserah kau walaupun aku tidak percaya kalau kepalan onigirmu itu bisa menghancurkan kepala batuku ini" balas Kai sembari mengulurkan helm pada simungil

Baekhyunee'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang