Bagian 7

30 9 2
                                    

"Despacito mencintai kamu."

-----------------------------------------------------

Kringgggg...
Kringgggg...
Kringggggggg...

Bel berbunyi 3 kali pertanda jam sekolah telah usai dan semua siswa di perbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Ada yang berteriak senang, ada yang menguap ngantuk, dan ada yang bersemangat untuk pulang. Tak terkecuali Revina dan Ratih. Revina menguap dengan bosan pertanda ia harus segera membaringkan tubuhnya di kasur Faedahnya dan segera pergi ke dunia mimpinya. Dimana di dunia mimpinya dia bermimpi menjadi seorang ninja seperti di dalam anime Naruto. :v

Sedangkan Ratih. Dengan rona merah yang selalu menghiasi pipinya akhir-akhir ini akan pulang bareng Edo, dan ia akan sangat menantikan adegan-adegan romantis yang akan terjadi nanti di antara Edo dan dirinya. Ah, menggelikan sekali pikiran gue, Pikir Ratih.

"Tih lu mau langsung pulang?" Tanya Revina dengan nada bosan. Ratih hanya menatap Revina sambil tersenyum, sehingga menampilkan lesung pipinya yang sangat manis.

Revina memutar bola matanya bosan. Sudah terlihat dari raut wajah Ratih yang berbinar dan senyum yang mengembang bahwa Ratih A-K-A-N  B-E-R-T-E-M-U  E-D-O.

"Ya ya baiklah. Gue pulang duluan ya Rat, salam buat Edo."

Dengan ucapan terakhir itu Revina segera meninggalkan Ratih sendiri di dalam kelas. Dan segera saja Ratih memasukan buku-buku pelajarannya ke dalam tasnya dan berlalu berjalan ke luar kelas untuk menuju kelas Edo, sang pujaan hati.

Sesampainya di kelas Edo. Ratih mengintip ke dalam kelas untuk melihat apakah Edo masih ada di dalam. Dan terlihat di dalam kelas yang kosong itu sesosok manusia berwajah bak malaikat, ciptaan Tuhan paling sempurna 'Edo' sedang menelungkupkan wajahnya di atas meja dengan kedua tangan terlipat sebagai bantal.

Ratih masuk kedalam kelas dengan berjinjit, berusaha sepelan mungkin agar tidak menimbulkan suara gaduh yang dapat membuat sang pujaan terbangun. Di tatapnya dalam wajah sang kekasih yang mulus tanpa noda dan bercak luka sedikitpun, wajah pria yang menemaninya selama ini dalam suka maupun duka, dalam senang maupun susah.

Ratih menatap Edo dengan cinta yang entah kapan ada hadir untuk pria di hadapannya. Benar kata orang-orang bahwa 'Cinta Hadir Karna Terbiasa Bersama' Ratih setuju akan ungkapan itu. Dia mencintai Edo karna telah lama bersama pria ini, sifat dan prilaku Edo sudah Ratih ketahui. Hal-hal yang edo benci maupun yang Edo suka, fakta bahwa sebenarnya Edo takut Kecoa, tidak suka dengan makanan yang berbahan keju, suka dengan bau harum yang menguar dari rambut Ratih, semua hal kecil itu Ratih tau.

Dengan lembut dan dengan perasaan Ratih mengelus rambut Edo. Rambutnya tumbuh semakin panjang akhir-akhir ini dan membuat kadar ketampanan Edo meningkat drastis, pria tampan di depannya ini miliknya tak ada yang boleh menyentuhnya selain dirinya. Seulas senyum muncul di bibir Ratih. Ratih menertawakan dirinya dalam hati, merutuki kebodohannya yang termakan ucapannya sendiri. Bagaimana dulu ia berfikir hanya menjadikan Edo sebagai pelampiasan cintanya yang bertepuk sebelah tangan pada sang sahabat.

Dan sekarang malah merasakan rindu yang amat berat bila tak juga bertemu dengan prianya. Senjata makan tuan heh.

Menit demi menit,
Detik demi detik, Ratih tak berniat sama sekali untuk membangunkan Edo. Dia masih betah akan suasana seperti ini, akan Edo yang terlihat seperti anak kecil saat tertidur. Hal langka yang di temukan Ratih semenjak ia berpacaran dengan Edo. Segera saja diambilnya handphone dari dalam kantong seragamnya, membuka aplikasi kamera dan memposisikan kamera tersebut ke hadapan Edo.

'Cekrek'

Upsss. Ratih merutuki kebodohannya yang belum mematikan Flash Kamera Handphonenya, ini pasti ulah Revina. Pikir Ratih.

Dilihatnya Edo mengeliat pelan dan membuka matanya. Hal pertama yang dilihat Edo adalah wajah cantik sang kekasih yang memerah, seperti mimpi. Apakah wajah Ratih benar-benar sedang merona. Dengan pelan Edo mengangkat kepalanya dari atas meja, merenggangkan otot-otot lehernya yang terasa keram karena sehabis tidur. Ia tidak ingat kapan ia tertidur, dan tak masalah karna setelah ia membuka mata. Ia melihat sang kekasih di depannya, seperti mimpi.

"Kamu sejak kapan disini sayang." Ucap Edo sambil menguap. Segera saja Edo memasukan buku-bukunya kedalam tas sekolahnya.

"Umm... Sudah 30 menit yang lalu hehehe."

Ratih membantu Edo membereskan buku-bukunya. Menyampirkan tasnya yang tergeletak di atas meja kebahunya. Dengan terus mengulas senyum cantik di bibir indahnya, bibir yang selalu ingin Edo rasakan bagaimana manisnya.

"Kenapa tidak bangunin aku."

Edo mulai bangkit dari duduknya dan segera mengajak Ratih untuk pulang. Di peluknya pinggang Ratih dengan sebelah tangannya, lagi-lagi Ratih tersipu dengan perlakuan kecil Edo. Ratih merapatkan tubuhnya ke tubuh Edo, menikmati debaran demi debaran hatinya saat ia bersama pria ini.

"Kamu udah makan?" Tanya Edo. Suaranya mengalun merdu di telinga Ratih, seketika Ratih tersihir. Berhenti berjalan dan menatap Edo dengan lekat.

"Ada apa? Apa ada yang salah di wajahku?"

Tangan Edo mengelus lembut pipi merona Ratih. Entah sejak kapan jarak wajah mereka hanya beberapa centi. Dapat Ratih rasakan hembusan nafas hangat Edo yang menggelitik di wajahnya. Seakan menghipnotis Ratih menutup matanya dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

'Cup'

Bibir Edo mencium kening Ratih lembut, seketika Ratih membuka matanya dan merona malu saat melihat senyum nakal yang tercetak di bibir Edo.

"Kamu mulai nakal ya sekarang." Ucap Edo sambil mengacak-ngacak rambut Ratih.

Ratih semakin merona. Hatinya menghangat akan perlakuan Edo yang selalu membuatnya panas dingin seperti saat ini, momen  seperti ini yang tidak akan pernah Ratih lupakan dalam hidupnya.

'Aku akan mencintai kamu perlahan-lahan. Karna cinta akan hadir saat kita selalu bersama.'

Tbc.

Yok Ay hadir lagi dengan part yang lebih pendek hehehe :v.

Disini ceritanya Ratih udah mulai suka ya sama Edo. Nah dan mulai dari bagian ini juga akan mulai diceritakan konflik cinta segitiga antara Edo-Ratih-Evan, dan yang pasti akan membuat Ratih di uji hatinya. :v

Okay gak mau banyak ngoceh disini :'v.

Silahkan tinggalkan jejak.

Nantikan kelanjutan kisahnya ^^

Sankyuu~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[AYS 1] Can You Love Me?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang