⇨HATE⇦
Yura dan Hana melangkahkan kakinya menyusuri koridor sekolah. Mereka tampak sangat senang dan sesekali bercanda. Jiwoo melangkahkan kakinya perlahan menuju kelas. Namun langkahnya terhenti saat melihat Hana dan juga Yura dihadapannya.Ia berusaha untuk tetap tidak peduli dan langsung pergi menuju kelas. Hana menatap Jiwoo sementara Yura hanya diam. "Apa yang harus kita lakukan padanya, Yura?"
"Aku juga tidak tahu. Tapi setidaknya aku harus bicara dengannya"
Yura langsung berlari mengejar Jiwoo, Hana juga ikut menyusulnya.
"Jiwoo~ah…" panggil Yura. Jiwoo tetap melangkahkan kakinya menghindar dari Yura. Namun dengan sigap Yura langsung memegang tangan Jiwoo.
"Kita perlu bicara"
Yura dan Hana membawa Jiwoo ke belakang sekolah. "Apa kau disini untuk mengungkit kejadian itu lagi?" tanya Jiwoo.
"Geurae,…"
"Aku tak perlu mendengarkan penjelasanmu lagi"
"Jebal, dengarkan aku! Bisakah kau mendengarkanku? Hanya sekali ini saja?"
Jiwoo hanya diam. "Dengarkan aku sebagai sahabatmu, Jiwoo"
Jiwoo menunduk dan kemudian menatap kearah Yura.
"Aku disini hanya untuk membantumu. Tak lebih dari itu. Aku tau kau sangat kecewa saat pria itu meninggalkanmu. Aku tau bagaimana perasaanmu…"
"Kau tau bagaimana perasaanku? Tapi kenapa kau justru membelanya?" potong Jiwoo.
"Inilah kesalahanmu, Jiwoo. Kau terlalu keras kepala dan tak ingin mendengarkan penjelasanku. Berhentilah menjadi keras kepala dan hentikan kesalahpahaman ini"
"Kesalahpahaman apa yang kau maksud, Yura! Dia meninggalkanku! Apa kau pikir aku tidak sakit hati!"
"Apa hanya kau yang tersakiti disini Jiwoo?Pria itu juga tersakiti! Jika kau tau betapa dia sangat menderita selama ini, aku yakin kau akan menyesal seumur hidupmu Jiwoo. Dalam hatimu hanya ada rasa kebencian terhadapnya, namun ia lebih memilih untuk tetap menyayangimu, Jiwoo"
Mata Jiwoo mulai berkaca-kaca, namun ia berusaha untuk tidak menangis. "Apa maksudmu aku yang bersalah disini? Geurae! Aku memang salah! Bukankah itu yang ia inginkan? Menghancurkan pertemanan kita? Membuat hidupku hancur untuk kedua kalinya?"
Jiwoo langsung pergi dari sana meninggalkan Yura dan Hana.
"Aku rasa, ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya, Yura" ujar Hana."Geurae, kau benar. Aku harap dia akan sadar suatu hari nanti"
⇨HATE⇦
Langit sudah mulai berubah menjadi gelap. Gedung sekolah tampak sudah sepi. Hanya di isi oleh beberapa murid yang mengikuti jam tambahan yang masih ada disana. Jimin, pria itu terlihat tampak sangat kelelahan. Tak lupa dengan wajahnya yang sedikit pucat. Ia membereskan semua buku-bukunya dan memasukkannya kedalam tas. Sesekali ia memijat pelipisnya pelan.
Ia bangkit dari tempat duduknya dan pergi keluar kelas. Samar-samar, ia melihat seorang gadis dengan buku-buku ditangannya datang menghampirinya.
"Apa kau senang sekarang?" ucap gadis itu ketus. Jimin menatapnya bingung.
"Sekarang aku mengerti. Inilah sifat aslimu selama ini, Park Jimin"
"Bukankah kau tidak ingin bicara denganku?Kenapa kau malah bicara denganku sekarang dan mengatakan hal yang tak ku mengerti"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate ✓
Fanfic(JIMIN FANFICTION SERIES] Aku membencinya, hidupku sudah membaik tanpa dirinya. Pantaskah dia kembali lagi kehidupanku? Untuk menghancurkan kembali kehidupanku saat ini? I hate you..