Chapter 3

5.2K 395 36
                                    

Enjoyed!!

.
.
.

Tiga bulan berlalu setelah kecelakaan yang menimpa keluarga Kim, selama tiga bulan juga Hoseok menjadi sangat dekat dengan Taeri dan juga Taehyung. Hoseok juga sosok yang sangat bisa diandalkan Taeri selama menjaganya.

Kedekatan keduanya menimbulkan perasaan yang disebut kebanyakan remaja dengan jatuh cinta, tepatnya untuk Taeri, Ia telah menempatkan Hoseok didalam hatinya.

Kaburnya sang calon tunangan yang mengetahui tentang kelumpuhan permanennya  membuat ia merasa sedikit lega, lega karena tidak jadi bertunangan dengan namja yang ternyata tidak setia padanya, dan tidak bisa menerima dirinya apa adanya.

Dan hadirnya sosok Hoseok dalam kesehariannya membuat ia bersyukur, setidaknya Hoseok bertanggung jawab atas dirinya. Sehingga membuat nilai plus ia bisa jatuh dalam pesona seorang Jung Hoseok yang murni begitu baik padanya dan juga kepada sang adik.

Setelah ia keluar dari rumah sakit, ia tinggal bersama Hoseok dikediaman keluarga Kim. Itu usulan Taehyung yang meminta Hoseok untuk menjaga sang Noona agar lebih mudah, karena Taehyung yang masih tinggal diapartemen kesayangannya. Ia bukan tidak sayang kepada Taeri, hanya saja ia mengetahui bahwa sang Noona menyukai Hoseok, jadi ia berinisiatif agar Hoseok membalas perasaan sang Noona, setidaknya dengan perhatian Hoseok pada sang Noona bisa ia simpulkan bahwa Hoseok pasti mempunyai perasaan pada Taeri.

“oppa, apa Taehyungie jadi datang?” Taeri mendorong pelan kursi roda yang ia duduki kearah Hoseok yang berada dipantry.

“tadi dia menelpon dan mengatakan akan sedikit terlambat. Ia harus mengurus beberapa berkas untuk melanjutkan pendidikannya ke universitas” balas Hoseok dengan menghampiri Taeri dan mendorong kursi roda Taeri ke meja makan yang berada didekat pantry. Taeri hanya menganggukkan kepalanya mengerti.

“oppa, apa yang kau masak?” Hoseok yang sedang berkutat dengan menu masakan yang ada dihadapannya menoleh sebentar ke Taeri yang memperhatikannya,

“hanya kimchi pedas dengan japchae kesukaan mu dan nasi goreng kimchi yang tidak pedas kesukaan Taehyung” lagi, Taeri hanya menganggukkan kepalanya.

Taeri hanya bisa memperhatikan Hoseok yang tanpa bersuara berkutat dengan masakannya di pantry. Taeri menarik sudut bibirnya membayangkan Hoseok jika menjadi suaminya, suami idaman yang mempunyai sejuta kebaikan dan keahlian dalam diri Hoseok.
Setidaknya jika Hoseok menjadi suaminya, ia pasti akan membuat para yeoja diluar sana iri akan keberuntungannya.

“setidaknya kau masih berada disamping ku sampai sekarang Hoseok oppa” gumam Taeri yang tidak dapat didengar Hoseok.

.
.

Tidak ada yang mau memulai pembicaraan saat ini, mereka hanya sibuk mengunyah makanan yang ada dihadapan mereka. Merasa tidak tertertarik dengan obrolan obrolan ringan yang sering dilakukan kebanyakan orang pada saat makan bersama, ditambah dengan kehadiran sosok Jungkook diantara mereka, membuat suasana canggung. Ketidaksukaan Jungkook terhadap Hoseoklah membuat mereka enggan untuk berbicara saat ini.

Eum, Taehyung-ah. Apa kau butuh bantuan hyung untuk menyiapkan berkas mu ke universitas?” pertanyaan Hoseok membuat suasana sepi itu hilang, beberapa pasang mata yang tadi sibuk melihat kearah piring yang ada dihadapan mereka kini beralih menatap Hoseok dan Taehyung bergantian.

“tidak perlu hyung. Jungkookie sudah membantu ku” jawab Taehyung dengan melirik sekilas Jungkook,

“tapi terima kasih atas tawarannya” lanjutnya dengan senyuman hangatnya. Senyuman hangat yang sangat disukai Hoseok sejak ia pertama mengenal Taehyung.

Point Of No Return (KookV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang