Negeri Lacto yang menggiurkan

11 1 0
                                    

Felitus mengajak mereka melalui portal persegi panjang yang ia buat di bawah tangga.

Pertama kali mereka melangkah memasuki Negeri Lacto, mereka mencium bau jelly, bercampur bau khas susu, keju yang sangat menggiurkan. Tetapi mereka tidak melihat sapi satupun.

"Felitus, di sini tercium bau susu dan keju tetapi, mengapa tidak ada sapi satupun? Apa mereka berada di tempat lain?" kata Lifa.

"Tidak, mereka berada di ladang itu," Felitus menunjuk sebuah ladang yang cukup jauh dari tempat mereka.

Sesampainya mereka di ladang tersebut, mereka masih kebingungan. Mereka melihat keju lentur berjalan.

"Felitus, Sapi di sini memang terbuat dari keju? Dan mengapa tidak ada makanan sapi? Apakah ditanam di ladang lain?" tanya Nico.

"Ya, sapi di sini terbuat dari keju dan menghasilkan susu. Mereka makan jelly, tidak makan rumput. Itulah sebabnya kalian mencium aroma jelly tanpa melihat blubs. Para blubs takut untuk memasuki peternakan, karena setiap ternak di sini makan jelly, terbuat dari keju dan menghasilkan susu." Jawab Felitus. "Dan di sini pula kami mendirikan markas, karena bisa terjamin aman untuk sementara dari para blubs. Itu markas kami, kami yang masih tersisa dari 'penangkapan rakyat yang tidak mematuhi perintah'. Aku ingin kalian menyimpan pertanyaan kalian dan biarkan aku diam sampai kita sampai ke markas. Aku lelah untuk menjawab seribu pertanyaan kalian."

"Siap, Fel," kata Rey.

"Nic, itu markas dari brownies tidak berjamur?" canda Lifa.

"Iya, yah, haha, gak basi gitu ya?" jawab Nico.

"Aku lapar, ingin makan brownies..," kata Kumal.

"Jangan sampai kalian memakan dinding markas, ingat itu," kata Felitus sambil bercanda.

"Tentu, tidak," kata Rey.

Setelah berjalan, akhirnya mereka sampai juga ke markasnya. Mereka terkejut melihat dinding markas yang terbuat dari brownies dilumuri selai stroberi sebagai catnya. Seperti masuk ke dalam isi Brownies yang berisi kebun binatang tanpa petugas.

Felitus mendapat sambutan dari seluruh Penghuni markas.

"Felitus kembali! Felitus kembali!" kata seekor anak tupai.

"Felitus, aku merindukanmu. Aku pikir kau mati tertusuk pedang blubs yang kecil itu. Huhuhu," kata seekor beruang madu.

"Ah, Fil sahabatku, aku tidak apa-apa, hahaha."

"Minggir, Nak, Ooh Felitus kau membuat anakku menghabiskan sepuluh blubs seharinya," kata seekor bebek kuning berbaju tosca.

"Ibu, itu tak usah dikatakan, Bu," kata seekor beruang madu.

"Oh, Fil aku sangat membutuhkanmu untuk mengalahkan Bulgaricus!" kata Felitus.

Ya, Filotus adalah seekor beruang madu yang lucu. Sekarang, ia sudah tumbuh menjadi beruang madu besar yang lucu, ia adalah teman Felitus sejak kecil. Ia diadopsi oleh seekor bebek kuning berbaju tosca, yang sekarang menjadi ibunya.

"Oh ya, Lifa, Nico, Rey dan Kumal. Perkenalkan ia temanku namanya Filotus." Kata Felitus

"Hai Filotus, aku Lifa." "Aku Kumal". "Aku Rey". "Aku Nico, senang bertemu denganmu."

"Hai semua, senang juga bertemu dengan kalian."

Lifa, Nico , Rey dan Kumal melihat sekitar dan mereka tidak melihat senjata.

"Fel, di mana senjata yang kau katakan saat di sekolah kami?" tanya Lifa

"Oh ya, ayo ikut aku. Ayo Filo!"

LACTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang