"Satu!!'
"Satu!!"
"Dua!!"
"Tiga!!"
"Yes aku menang!!" Teriak Itachi OOC, pemuda tampan bersurai raven panjang itu mengangkat tangan yang terkepal keudara, sepertinya sangat senang sekali karena memenangkan perSuitan(?) dengan adiknya.
"Si-sial" Sasuke menggeram tidak terima. Tangannya terkepal dengan kuat, bukan karena senang seperti kakaknya tapi karena kekesalan yang menumpuk.
Sementara Naruto sebagai hadiah(?) Pemenang suit, tampak hanya bisa tersenyum paksa pada keadaan di sekitarnya. Dia bingung harus berekspresi seperti apa.
"INI TIDAK ADIL!!" Teriak Sasuke tiba-tiba. Naruto dan Itachi sampai hampir terjungkal karena kaget.
Aku juga Sas, kalo mau teriak kira-kira kek.
Berisik baka author.
Sas!! 😡
#Abaikan
"Eh, tidak adil bagaimana Sasuke? 3-1 ingat?" Kata Itachi dengan wajah sok polosnya, dahi Sasuke berkedut jelas sekali kakaknya itu sedang mengejeknya.
"Kau itu harusnya mengalah dengan adikmu baka aniki." Kata Sasuke menggunakan jurus terakhir. Mengatakan ketentuan tak tertulis bahwa yang besar harus mengalah pada yang kecil. Mengingat kalau menggunakan cara sportif jelas dia akan kalah telak.
Itachi menggeleng dengan menggerakkan telunjuknya ke kiri dan ke kanan tepat di depan wajah Sasuke.
"Tidak bisa Sas, kali ini aku tak akan mengalah padamu. Naruto milikku malam ini." Kata Itachi angkuh.
"Ka-kau!!" Sasuke kesal, tak lama perdebatan tak mutu kembali terjadi di antara kakak beradik itu.
Naruto menghela nafas, tangannya memijit dahinya sendiri tanda pusing menghadapi dua pemuda Uchiha di hadapannya.
Sebenarnya ini sangat terlihat ambigu. Mereka berdebat hanya karena ingin tidur dengannya? Apa ini masuk akal?
Ingat Tidur!!
Bukan Tidur!!
Dengan hembusan nafas lagi, Naruto berdiri yang membuat perhatian Uchiha bersaudara itu teralih.
"Naru ?!"
"Sensei ?!"
Pandangan tanya dari dua pasang onyx di hadapannya membuat Naruto mengulum senyum gemas tanpa sadar.
Apakah kalian tau, sebenarnya mereka berdua ini sangat manis.
Naruto mengulurkan tangannya kearah kepala Sasuke, lalu mengacak surai raven Sasuke dengan gemas.
"Tidurlah Sasuke, sudah malam. Bukannya besok kau masih harus sekolah?!" Tanya Naruto. Naruto melangkahkan kakinya keluar dari ruang makan.
"Dimana kamarmu Itachi??" Tanya Naruto lagi, dia berhenti sejenak sambil melihat kearah Itachi yang seperti tersentak dari lamunannya.
"A-ah ya, sebelah sini Naru." Kata Itachi berdiri dari duduknya. Dengan langkah senang pemuda Uchiha itu menunjukkan arah kamarnya pada Naruto.
Saat melewati Sasuke, tak lupa dia melayangkan senyuman menyebalkan yang kentara.
Lagi-lagi Sasuke menggeram kesal.
Well Sas, sabar ya. Mungkin memang bukan rejekinya kali ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TBC
UNCH~ Fi kembali, hehehehe.
Akhirnya lagi-lagi setelah sekian lama.
Habis ini harusnya ada NC NaruIta loh~.
Tapi itu tergantung kalian.
Jika coment 'minta ada' mencapai target, Fi bakal buat. Tapi kalau tidak, mungkin harus Fi skip sampai pagi harinya.Jadi, usahakan lebih aktif ya Minna. 😉😉
Sampai bertemu di chapter depan, jangan lupa vote dan coment-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WATTASHIDAKE
FanfictionCinta pandangan pertama Omong kosong macam apa itu. Sasuke tidak percaya hal seperti itu. Tapi bagaimana jika ia benar-benar mengalaminya. Pada Uzumaki Naruto, guru olahraga barunya di sekolah ?? "Aku tidak mau tau dia akan jadi milikku." Bagaiman...