Kau berdiri di balkon sambil menatap jauh ke arah kota. Ponsel di sakumu berbunyi. Kau melihat sebuah pesan dari Hyunbin.
'Apa yang kau lakukan disana?'
Kau tersenyum dan membalas pesannya. 'Aku sedang menikmati pemandangan. Jangan ganggu aku.'
Tak lama kemudian sebuah notifikasi muncul kembali belum sampai lima detik. 'Kalau begitu jangan rindukan aku juga.'
"Siapa yang merindukanmu? Seharusnya aku yang bilang begitu? Bukankah dia yang mengirim pesan dulu? Heol." Gerutumu kesal.
Keesokannya kau pulang dari liburanmu dan kembali sekolah. Tak ada yang menjemputmu seperti biasa. Kau juga tidak menerima balasan dari Hyunbin atas pesanmu untuk menjemputnya.
"Kenapa Hyunbin tidak menjemputmu?" Eommamu bertanya sambil mengupas apel.
"Marah mungkin." Katamu lalu menelepon taksi.
Kau berangkat sekolah dengan rasa sedikit kesal. Karena Hyunbin tidak menjemputmu, kau jadi terlambat ke sekolah. Apalagi ternyata buku pr mu ketinggalan.
"Sial! Kemana dia?" Gumammu kesal sambil trus berdiri dengan satu kaki di tengah lapangan basket.
"Hei, apa yang kau lakukan? Minggir!"
Mendengarnya, kau menoleh. Pria yang membentakmu barusan adalah Hyunbin dengan kemeja putihnya dan celana hitam. Tubuh proporsionalnya sangat kelihatan dalam bakutan setelan yang seperti itu.
Kau berlari memeluknya dengan sedikit berjinjit. "Aku rindu padamu." Katamu sambil memeluknya lebih erat.
"Sudah kubilang jangan merindukanku."
Kau melepas pelukanmu dengan kasar. "Kemana kau? Karenamu, aku terlambat hari ini dan dihukum seperti ini. Sialan!"
"Memang kenapa? Aku bersalah?"
Kau mendengus dan berdiri lagi dengan satu kaki. Tiba-tiba Hyunbin menjegal satu kakimu yang sedang berdiri dan dia langsung menangkap tubuhmu.
Tanganmu memeluk lehernya. Mata kalian saling bertemu. Hyunbin mengecupmu singkat dengna tiba-tiba.
"Berdirilah. Kau berat."
Kau segera beranjak sambil mengerucutkan bibirmu.
"Kalau begitu aku pergi. Tidak ada yang bisa kulakukan disini." Hyunbin berjalan menjauh. Kau berjalan cepat dan memeluknya dari belakang.
"Tinggallah sebentar lagi."
Dia terdiam. Dan akhirnya menggenggam tanganmu yang memeluknya.
"(Y/n), aku mencintaimu. Maaf atas segala kesalahanku."
Kau tersenyum. "Aku juga mencintaimu."
"Setelah ini, ambil tasmu dan berkata bahwa kau sakit dan kita akan pergi bersama. Oke?"
"Kemana?"
"Kemanapun asal kau bahagia."
"Baiklah. Oke, oke."
KAMU SEDANG MEMBACA
pretending • hyunbin✔️
FanficDia dingin. Ah tidak! Dia sangat peduli padamu Hyunbin × you @201017 ㄴcham-omile