7

183 43 3
                                    

Hyunbin berjalan penuh kharisma dengan handuk kecil dan sebotol minuman. Orang-orang menatapnya takjub. Pria tampan itu menghampirimu di lapangan.

Kamu berdiri begitu dia sejengkal ada di depanmu. Ia membuka botol minumnya dan memasukkan sedotan kedalamnya. Kemudian menyodorkannya padamu.

Kamu menyeruput minumannya, sementara dia mengusap keringat di pelipismu sambil tersenyum manis di depanmu.

Kamu tersenyum melihat betapa ia perhatian padamu yang sedang kelelahan dan kehausan di akhir pelajaran olah raga.

"Apa boleh orang bukan warga sekolah masuk tanpa izin hanya untuk mengantar minuman pada siswi kelas tiga?" tanyamu dan memberikan botol minumannya.

"Jadi, aku harus membiarkanmu kelelahan seperti ini, padahal kamu tidak bawa uang saku? Dasar."

"Aku- tidak bawa- uang saku?"

"Kamu meninggalkannya di seragam sekolah kemarin." Hyunbin terkekeh.

"Lagi pula aku bisa meminta jajan temanku. Jangan khawatir Hyunbin-a. Aku sudah besar, bisa menjaga diri." katamu sambil memegang pundaknya untuk meyakinkan.

"Hyunbin akan menjaga (y/n) dengan baik. Tapi kalau (y/n) sudah berkata seperti itu, Hyunbin akan menjaga (y/n) dari jauh. Sekarang, Hyunbin akan pulang dan berdoa sepanjang hari sampai akhirnya (y/n) tidur di pangkuan Hyunbin." kata Hyunbin dengan nada imut.

"Ah, Hyunbin. Sepertinya Hyunbin harus menunggu (y/n) sampai pulang." Kamu membalasnya dengan nada imut juga sambil mengelus pipinya.









A/n : udahlah bayangin aja:)

pretending • hyunbin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang