6

191 44 1
                                    

Hujan. Kamu hanya berdiam diri di kamar sambil mendengar lagu dari headset. Sesekali bersenandung kecil dengan gerakan kepala yang mendukung.

"(Y/n)! Hyunbin datang!"

Awalnya kamu tidak dengar. Setelah ibumu menggedor pintu kamarmu, kamu melepas headset, baru kamu bisa mendengar apa yang ibumu teriakkan.

Kamu berlari menuju ruang tamu. Hyunbin setengah basah, sedang duduk di atas sofa. Ibumu datang dari punggungmu, memberikan handuk kecil dan teh hangat padamu untuk diberikan pada Hyunbin.

"Hai." Kamu duduk di sampingnya.

Kamu mengusap rambut basahnya dengan handuk yang kaubawa.

"Kau datang kesini tidak bilang dulu?" katamu agak kecewa.

"Aku kehujanan di tengah jalan. Dan karena dekat dari sini, jadi beginilah."

"Kemana? Kamu dari mana saja?" kau mulai penasaran.

"Tidak. Aku hanya mencari sesuatu diluar."

"Mencari apa?"

Kamu terus bertanya padanya. Memojokkan dia sampai dia mau berterus terang.

"Aku tidak mau mengatakannya." kau mulai curiga dengan jawaban yang Hyunbin lontarkan.

"Baiklah sekarang kau keluar dari rumahku karena tersangka selingkuh di belakangku."

Petir menggelegar. Kamu menunjuk pintu dengan tatapan tajam ke arah Hyunbin. Hujan semakin deras.

"Aku membeli kue ulang tahunmu. Besok kita akan—"

"Kenapa kau mengatakannya?!" kau marah besar.

Petir kembali menggelegar.

"(Y/n) sayang." Hyunbin berkata pelan.

"Jangan katakan semua yang seharusnya menjadi kado untukku! Kenapa kau jujur sekali?"

"Bagaimanapun aku tidak mau dituding selingkuh di belakangmu. Apalagi jika kau marah karena aku tidak mengatakan apa yang kau paksakan."

Kamu memeluknya. "Terima kasih Hyunbin-a."

"(Y/n), lepaskan. Aku basah."

Kamu menolaknya, dan mengeratkan pelukan. Dia menepuk punggungmu. "Sama sama."








A/n : cewek tuh suka gak bisa dipahami ya😂

pretending • hyunbin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang