4

237 52 4
                                    

Kamu duduk seharian di balik mesin kasir. Belum ada seorang pelanggan lagi yang masuk setelah bosmu. Kamu hanya duduk dengan mata menyipit karena mengantuk.

"Hei!" seseorang memergokimu. "Kamu tidak boleh tidur di jam kerja!"

Kamu mengerjapkan mata berulang kali. Pria yang memergokimu itu berjalan lagi, ditelan rak-rak yang menyembunyikan tubuhnya.

Kamu tidak percaya melihat pria tampan sepertinya, yang bahkan mengingatkanmu seperti tadi.

"(Y/n)-ya." Hyunbin datang dan menghampiri di balik mesin kasir. Kamu tidak menghiraukannya dan melihat pria yang masih sibuk di antara rak itu.

"Kamu lihat apa?" Hyunbin mengikuti objek penglihatanmu. "Apa dia mencurigakan? Dia pencuri?"

"Dia tampan." Katamu sambil tersenyum. Beberapa detik kemudian kamu tersadar dan membungkam mulutmu. Kamu melihat Hyunbin yang sudah hampir menerkammu.

"Maksudku... dia..." kamu bingung ingin menjawab apa. Matamu tidak bisa menatapnya.

Pria itu menghampiri kasir. Dia tersenyum ke arahmu. "Apa dia cleaning service disini?" tanya pria itu.

"Bukan. Memang ada apa?" jawabmu ramah.

"Ada genangan air di dekat lemari es. Jika diinjak, itu bisa membuat orang terpeleset. Kalau kamu yang terpeleset sendiri bagaimana? Kalau aku tidak ada disana, siapa yang menolongmu? Kalau kau benar-benar terjatuh dan sakit, bagaimana aku akan bertemu kamu disini? Apa ini sebuah kode agar aku datang ke rumahmu?" pria itu menggodamu dengan rentetan pertanyaan.

"Hei." Hyunbin membidangkan dadanya menghadap pria tersebut. Kamu hanya meneruskan untuk membungkus produk yang dibeli dan memberinya nota.

"Apa?" pria itu menghadap Hyunbin dengan berani.

"Aku ini pacarnya. Pertanyaan macam apa tadi itu?" pertanyaan Hyunbin membuat pria tersebut terkekeh.

"Mau kamu pacarnya atau bukan, selagi memang belum menikah, aku boleh mengejarnya kan?" Pria itu tertawa kemudian membayar barang belanjaannya. Sebelum pergi, dia mengacak ujung kepalamu sambil tersenyum, lalu beringsut pergi sambil tersenyum pada Hyunbin.

"Hei, hei! Ada apa dengan pipimu merah begitu?" Hyunbin memasang muka tidak suka. Kamu menatap Hyunbin dengan memicingkan mata.

"Kamu cemburu? Kenapa? Ternyata kamu masih mencintaiku ya?"

"Pertanyaan apa itu? Aku selalu mencintaimu dan tidak akan pernah luntur perasaan itu."

Hyunbin mendekatimu, mengikis jarak di antara kalian. Karena terlalu dekat, kamu memundurkan langkahmu. Hyunbin memeluk pinggangmu. Wajahnya mendekat, memiringkannya dan semakin dekat.

"CCTV." Katamu berbisik.

"Apa?" Hyunbin bertanya.

"Kamera pengawas menghadap kita."

Hyunbin berdecak dan menjauh darimu. "Aku melepasmu kali ini. Pulang kerja, aku menunggumu di depan. Jangan lakukan hal aneh dengan pria lain."

"Aku janji. Kau harus percaya paadaku." Kamu memberi kecupan singkat padanya dan mendorongnya keluar dari minimarket.

"Aku ingin kita tidur bersama." Hyunbin berkata dengan muka datar.

"Apa?" Kamu memukul dada Hyunbin.

"Apa? Hanya tidur bersama dibalik selimut sambil memelukmu. Aku tidak akan berbat macam-macam." Katamu sambil membulatkan mata melotot.

"Tidak ada pria dan wanita yang berada di kamar, baik-baik saja. Kalau pria itu mesum sepertimu, semuanya akan kacau."

Kamu menendang bokongnya dan menutup pintu minimarket.




a/n : maaf ya telat update. hp gue bobrok guys, opname dulu seminggu:(

pretending • hyunbin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang