FOUR

33.7K 1.5K 11
                                    

Ariel menarik nafasnya dalam-dalam kemudian dihembuskanya kasar.
"Alright, saya akan tanggung jawab tapi nanti. Saya harus buru-buru karena saya harus masuk kelas pagi di kampus" jelas Ariel karena kalut takut tidak bisa mengikuti kelas Mr.James .

"Goshh.. Apa anda tidak melihat, saya juga sedang buru-buru. Bahkan urusan saya lebih penting seribu kali lipat dari pada urusan anda" balas Nick tidak mau kalah.

Andai saja tiga puluh menit kedepan dia tidak ada meeting penting dengan kolega-koleganya untuk membahas tender besar, mungkin dia akan memberikan toleransi kepada wanita di hadapan nya itu.

Tak disangka oleh Ariel ternyata sifat asli Nick tidak sama seperti apa yang selama ini ia bayangkan. Di media dia terlihat lembut, kalem, dan ramah. Tapi ternyata aslinya Arrogant dan Menyebalkan.

"Whatever.. Sekarang saya harus apa supaya masalah ini cepat selesai" tukas Ariel menyerah dengan acara adu mulut ini. Persetan dengan kelas nya Mr.James dia bisa mengikuti kelas susulan lain waktu. Yang terpenting sekarang dia harus cepat-cepat menyelesaikan masalahnya dengan pria arrogan di depanya itu. Dia menyesal dulu pernah jatuh ke dalam pesona seorang Nicholas Davin.

Nick melipat kedua tanganya di dada seolah sedang memikirkan sesuatu.
"Bagaimana kalau kamu menjadi asisten pribadiku??"

"Wtf.. Absolutely NO" tolak Ariel mentah-mentah.

"Itu sih terserah kamu. Mau jadi asisten pribadiku atau mengganti jas dan kemejaku seharga satu juta Dollar. Bagaimana, Ini bukan pilihan yang sulit kan??"

Karena Ariel kalah maka dia menerima tawaran Nick dengan sangat-sangat terpaksa. Daripada mengganti jasnya seharga satu juta dollar, dapat uang dari mana dia sebanyak itu. Dia bisa kuliah disini saja itu berkat kerja kerasnya meraih beasiswa.

"Dann satu lagi.. Selama kamu menjadi asisten pribadiku, kamu harus tinggal bersamaku" perkataan Nick sukses membuat Ariel membulatkan mata sempurna.

"Bagaimana bisa anda seenaknya menyuruh saya untuk tinggal dengan anda.. Maaf, saya menerima tawaran anda hanya sebagai asisten pribadi bukan jalang murahan" bentak Ariel pada Nick karena emosinya sudah tidak bisa ditoleransi.

"ikut aturan atau satu juta dollar??" ancam Nick dengan mengeluarkan smirk nya.

"Ya allah bisa gila gue kalo tiap hari ngadepin tingkah nih cowok.. Halahh bangsat lah" umpat Ariel dalam bahasa indonesia yang tidak dimengerti Nick.

"Sorry??" mendengar ucapan yang Nick tidak mengerti bahasa apa itu.

"So kapan aku harus mulai jadi Asisten Pribadimu??" tanya Ariel dengan penekanan nada di akhir ucapan.

"Besok kamu sudah bisa bekerja. Nanti orang-orang suruhanku akan datang ke kediamanmu untuk membawa semua barang-barangmu ke Mansionku"

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Ariel terbangun dari tidurnya kemudian berjalan menuju dapur untuk membuat secangkir teh hangat yang biasa dia lakukan saat di Indonesia. Ketika sedang asyik menyeruput teh, suara ketukan pintu menginterupsi nya untuk berhenti melakukan aktivitas nya tersebut.

Ketika Ariel membuka pintu apartemennya, terdapat tiga orang pria sedang berdiri dihadapannya. mereka mengenakan pakaian formal layaknya seorang Bodyguard.

Salah satu dari mereka memperkenalkan diri kepada Ariel bahwa mereka adalah orang suruhan dari Nicholas untuk membantunya mengemas dan membawa semua barang-barang pribadinya pindah ke Mansion milik Nicholas.

"Selamat pagi Nona saya Hendrik. Saya diutus ke sini oleh Tuan Nicholas untuk membantu anda membawa seluruh barang kebutuhan anda pindah ke Mansion miliknya." ujarnya sopan.

Dusk Till Dawn [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang