NINE

24.6K 1.1K 11
                                    

"Selamat datang Tuan dan Nyonya" sapa seorang pelayan wanita dengan seragam ketat dan kurang bahan tersebut.

"Reservasi atas nama Nicholas Stanley Please" Nick membalas sapaan pelayan wanita itu dingin.

"Mari ikut saya"
Mereka berdua berjalan mengikuti pelayan tersebut dari belakang naik ke lantai Dua belas dan tibalah mereka di meja yang sudah direservasi oleh Nick sebelumnya terletak di ruangan VVIP. View yang sangat memanjakan mata memperlihatkan hiruk pikuk Los Angeles dari atas.

"Mau pesan apa Tuan??" tanya pelayan itu dengan gelagat seperti malu-malu pada Nick. Ariel yang jengah melihat tingkah laku si pelayan mulai bersedekap dan menatap si pelayan itu dengan tatapan dingin dan mengintimidasi.

"Hmm.. Kamu mau pesan apa sayang??" tanya Nick dengan embel-embel kata 'Sayang' sebagai pencitraan. Mendengar Nick memanggilnya 'sayang' pipi Ariel mulai memerah kembali menahan suatu gejolak yang ada di dalam dirinya.

"Samain aja sama pesanan kamu Bie" Ariel membalas dengan penekanan nada di akhir kata agar si pelayan kecentilan itu peka. Rasanya tuh Ariel ingin mencongkel keluar kedua bola mata Pelayan centil itu karena sudah dengan kurang ajarnya menggoda Nick-nya. Tapi tunggu, semenjak kapan Ariel mencap Nicholas sebagai miliknya??

"Sirloin Steak Dua, Beef Lasagna satu, dan minumnya Red Wine"
Ucap Nick tanpa melihat ke arah pelayan itu sama sekali.

"Apakah ada tambahan lagi Tuan?? Siapa tau anda butuh yang lain??" kata si pelayan dengan nada suara yang dimanja-manjakan agar terlihat menggoda dan Tunggu, tadi dia bilang 'Butuh yang lain'.
'Wahh udah nggak bener nih' Batin Ariel.

"Tidak ada terimakasih" ujar Nicholas dingin. Sangking dinginya udara di sekitar mereka berubah menjadi dingin juga.

"Tapi--" tubuh pelayan dengan busana yang kurang bahan itu perlahan mendekat ke badan Nick.

BRAKKK...

"MBAK, TADI KAN PACAR SAYA  BILANG KALAU SUDAH TIDAK ADA LAGI YANG INGIN DIA PESAN. TERUS KENAPA SITU JADI MAKSA TERUS DEKET-DEKETIN TUBUH KE BADAN PACAR SAYA?? MBAK INI PELAYAN RESTAURANT ATAU JALANG??!! SUDAH TAU DISINI ADA SAYA, SITU MASIH AJA NGEGODAIN CALON SUAMI ORANG!!" bentak Ariel kemudian lanjut memaki pelayan centil itu. Semua pengunjung restaurant tersebut langsung memusatkan pandangan pada Ariel dan Nick. Nick yang melihat apa yang sedang terjadi hanya diam saja tanpa merespon sama sekali seperti patung.

"Maaf Nyonya saya tidak bermaksud" ucapan pelayan itu langsung dipotong kembali oleh Ariel.

"Halahh, Alibi. Aduhh restaurant bintang lima tapi kok pelayananya SANGAT-SANGAT BURUK. Mana sini manager anda saya mau bertemu!!"
Emosi Ariel sudah pada puncaknya. Dia tidak bisa mentolerir lagi kejadian itu.

"Maaf Nona ada apa anda ingin bertemu dengan saya" sapa seorang pria dengan usia kira-kira sekitaran kepala tiga.

"Ini Restaurant atau Club malam sih?? Bisa-bisanya kalian mempekerjakan seorang jalang disini?? Asal anda tau, wanita ini sudah menggoda dan mengajak pacar saya 'Make Out' terang-terangan di depan saya langsung. Kami kesini untuk makan bukan mencari jalang"

"Sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas perilaku karyawan kami yang kurang mengenakan. Saya akan pastikan kejadian ini tidak akan terjadi kembali" Manager Restaurant itu menyesali perbuatan fatal yang telah dilakukan pegawainya itu.

"Ayo Bie, kita cari restaurant lain untuk makan. Aku udah nggak selera untuk makan disini" Ariel menarik tangan Nick keluar dari Restaurant tersebut dan masuk ke dalam mobil.

"Wahh.. Wahh.. Kamu kalo marah serem juga yaa. Baru pertama kali loh aku liat kamu marah besar kaya tadi" ucap Nicholas sambil bertepuk tangan kagum.

Dusk Till Dawn [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang