THIRTY NINE (End)

34.1K 812 5
                                    

Five Years Later.

"Daddy... Dad.. Daddy... Where are you??" teriakan seorang anak kecil berumur Lima tahun menggema di seluruh penjuru Mansion.

"Daddy, aku tahu dimana kau berada dan sebentar lagi aku akan menangkapmu" Fasha kecil berlari dari lorong ke lorong dan dari ruangan satu ke ruangan lainnya untuk mencari keberadaan Daddy nya yang sedang bermain petak umpet dengan dirinya.

Srekkk...
Srekkk...
Srekkk...

Fasha mendengar suara-suara aneh dari ruangan yang berada di lorong paling ujung. Dengan langkah pelan tapi pasti Gadis cilik itu masuk ke ruangan dari asal suara itu berasal.

Dia berjalan mendekati lemari dan dibukanya perlahan.

"Dorr..."

Nyittt... Nyittt..

"Yahh ternyata cuman tikus kirain Daddy." Fasha terduduk dilantai sambil menundukan kepalanya.

Dia merasa lelah karena sudah mengitari seluruh sudut Mansion dari atas sampai bawah dan depan ke belakang namun Daddy nya tak kunjung dia temukan keberadaan nya.

Akhirnya Fasha kecil memutuskan untuk menghampiri Mommy nya di taman belakang.

"Mom, i'm so tired to find Daddy. Aku sudah mencarinya kemana-mana tapi nggak ketemu." Fasha memeluk Mommy nya dari belakang.

"Berarti kamu masih kurang teliti sayang. Coba ingat-ingat lagi apa semua ruangan sudah kamu hampiri??... Ingat Fasha, kamu harus jadi anak yang teliti dan jangan mudah menyerah. Jadi sekarang kamu cari lagi sana Daddy-mu." ujar Ariel menasehati Anaknya.

"Baiklah, Mom" dengan langkah gontai Fasha kembali masuk ke dalam Mansion sambil mengingat-ingat ruangan mana yang belum Gadis cilik itu masuki.

"Ahaaa... I know where it is" Fasha Masuk ke dalam lift dan langsung memencet lantai Basement.

"Dadyyyyy.... I Got you" Fasha berlari lalu menubruk tubuh Nick yang sedang duduk sambil membaca sebuah buku.

"Aduhh Sayang Hati-hati dong nanti kalau kamu jatuh bagaimana??"
Ucap Nick menegur Anaknya.

"Hehehe i'm Sorry Dad. Tapi akhirnya aku menemukanmu Dan kau kali ini Kalah dalam Permainan ini. Dan seebagai hukuman nya Daddy harus menuruti apapun keinginanku." balas Fasha dengan nada sombongnya dan kedua tangan dalam posisi dilipat diatas dada.

"Baiklah.. Baiklah.. Jadi Putri kecil-ku ini mau minta apa sama Daddy???"

"Hmm aku mau Mainan dan Gaun yang baru" Fasha sangat bersemangat saat menyebutkan apa keinginanya pada sang ayah.

"Tapi kan Gaun-mu sudah banyak sekali nak di dalam lemari. Apa kau masih belum merasa cukup?? Padahal setiap minggu kau membeli banyak sekali Gaun dan yang lainnya." Nick merasa heran dengan Anak semata wayangnya ini yang begitu boros dalam hal berbelanja.

Pria itu jadi berpikir apa itu semua menurun dari sifatnya atau sifat istrinya. Tapi rasanya tidak mungkin kalau sifat itu menurun dari Ariel sedangkan istrinya itu selalu memarahinya saat membeli mobil atau apapun yang berhubungan dengan koleksi-ku yaitu Automotive.

"Daddy... Pleasee..." Fasha mengeluarkan jurus andalan yaitu memberikan ayahnya Puppy eyes mautnya hingga sang ayah tidak ada celah setitikpun untuk bisa menolaknya.

"Baiklah nak.. Kau tahu sekali bahwa Daddy mu ini sama sekali tidak bisa menolak apapun permintaanmu itu"
Ucap Nick pasrah dengan sikap Anaknya yang begitu manja.

Dusk Till Dawn [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang