"Aaaaaaaa~ perutku sakit! Dokter mana dokter!"
Sial. Sudah berapa lama perutku seperti ini? Ini semua terjadi akibat buah merah berbentuk hati dan berbulu halus. Ya tepat! Strawberry!
Ukh~
Buah kesayanganku.. Kenapa kau tega membuatku menderita seperti ini? Kau tega sekali sayangku. Kau tega!
Dengan kerelaan hati aku berguling-guling di atas kasurku yang mungkin seprai sudah tak berbentuk karena ulahku. Mencari posisi senyaman mungkin untuk mengurangi rasa sakit yang ada di perutku.
"Aaaaaaaaa~ ini sakit!"
Kalau bisa, aku ingin menangis menjerit-jerit. Sakit sekali.
"Hyung, kau seperti ibu-ibu yang ingin melahirkan."
Satu kalimat panjang dari Sungyeol yang membuatku membatu. Begitukah? Apa aku mirip mereka? Dengan perut buncit sambil merintih menahan sakit?
Ah~ aku ingin mati saja. Mungkin terdengar konyol. Tapi aku malu sekali. Untung hanya ada Sungyeol dan Sungjong di sini. Untungnya tak ada orang itu. Mau ditaruh di mana wajah manisku.
NYUTT~
"Tapi ini sakit Yeolli~"
Sungyeol menekuk wajahnya, "Jangan-jangan hyung memang benar-benar sedang hamil."
Hah?!
Ayolah, yang benar saja?! Aku laki-laki, mana mungkin bisa hamil.
"Katakan padaku siapa ayahnya? Tenang aku bisa menjaga rahasia."
Oh Tuhan! Aku benar-benar bingung harus kuapakan anak satu ini. Di satu sisi aku terkesima dengan sikap pedulinya padaku. Tapi di sisi lain aku ingin menghajar wajah bodohnya. Bagaimana bisa ia memiliki pemikiran kalau aku sedang hamil.
Yah! Bagaimana aku bisa hamil sedangkan dia menyentuhku saja tidak?! Dia tidak pernah menyentuhku, katanya dia takut menyakitiku. Oh baiklah sepertinya aku terlalu keluar jalur.
Yang jelas sekarang masalahnya adalah perutku SANGAT SAKIT!
"Ah~ Yeolli, tolong jangan berkata macam-macam. Kau malah membuatku tambah sakit."
Aku menyerah jika harus terus bicara pada bocah ini. Bukannya menyembuhkan penyakitku, ia malah menambahkan sakit jantung padaku.
"Ah~ kemana sih si Jongie, kenapa dokternya belum datang juga?!"
"Jadi hyung menyuruhnya untuk memanggil dokter? Ku kira ke apotik.. Jadi ku suruh saja sekalian dia ke supermarket."
Tuh kan?! Bocah satu ini bisa membuatku mati terkena serangan jantung.
"Lee Sungyeol! Kau mau membunuhku?! Cepat telpon Jongie untuk ke dokter! Sekarang!"
NYUT~
"Sakitttt...."
Aku berteriak padanya. Aku biasa melakukannya dan ku yakin dia juga terbiasa diteriaki olehku. Dengan langkah tergopoh-gopoh dia keluar kamar. Syukurlah dia bisa cepat tanggap.
Tapi beberapa detik kemudian dia kembali lagi. De.... Dengan wajah ditekuk. Ada apa dengan bocah satu ini?
"Jongie tak membawa ponselnya." Sungyeol dengan entengnya menggoyang-goyangkan ponsel Sungjong di depan wajahnya.
Oh Tuhan! Kim Sunggyu tamat riwayatmu.
"Kalian berdua sama saja!"
Segera saja kulempar sebuah bantal yang tepat mendarat di wajah bodohnya. Mudah-mudahan berkat lemparan bantal itu otaknya bisa sedikit berubah menjadi waras. Ya.. Sedikit... Aku tak mau berharap banyak.
YOU ARE READING
Coretan Cerita Cinta Woogyu
RandomKumpulan coretan cerita dari kisah cinta Woohyun & Sunggyu.. Dimana didalamnya merupakan gambaran dari perasaan mereka.. Cinta, benci, marah, sedih & bahagia melebur menjadi satu untaian kisah..