Hope

360 101 87
                                    

"Hyun.."

"Hhmm.."

"Bolehkah aku berbicara sesuatu.."

"Nde Hyung bicaralah.."

Kukumpulkan keberanian menatap wajahnya yang fokus menatap hamparan sungai han didepan kami.

Setelah puas menmandangi wajah tampannya.

Akupun melakukan hal sama dengannya, memandang lurus kedepan, pemandangan sungai han yang bermandikan sinar lampu sungguh indah, namun tak seindah suasana hatiku. Ku tengadahkan kepalaku menatap langit indah bertabung bintang, lalu setelahnya ku ambil nafasku dalam..

"Aku menyesal.." akhirnya kalimat ini terucap dari bibirku..

Hening.. Kurasakan ia menatapku.. Namun ku abaikan..

"Aku menyesal telah melepasmu dua tahun lalu.."

"..."

"Kupikir aku dapat melupakanmu dengan mudah.. Ternyata tidak.. Apalagi disaat teman-temanku selalu mengungkitmu.. Hufh.. Sungguh sulit.."

"Hyung.."

"Bisakah kau hanya mendengarkanku?"

Aku merasakannya, dia menganggukan kepalanya dengan masih menatapku, tapi aku tak sanggup menatapnya, aku tak ingin pertahanan diriku runtuh..

"Kau tahu aku merasa bodoh, meminta kepastian darimu.. Ya.. Walaupun kau pernah mengatakan , hanya menganggapku hyungmu saja karena perbedaan usia kita.."

"..."

"Dan aku semakin merasa bodoh, karena setelah malam itu, aku mulai memikirkan ucapanmu, 'aku nyaman dengan keadaan kita yang seperti, jalanin saja dulu..' Jujur, seandainya aku tidak terbawa emosi, seandainya aku dapat memahami kata-katamu itu, mungkin kita.. Ach sudahlah.. Semua sudah terjadi.."

"Hyung.."

"Hyun, semua telah berubah eoh? Kau tidak sama seperti yang dulu.. Kau telah mempunyai istri disampingmu.."

"Kau tahu?" Ada nada kaget diucapannya.

"Nde.. Aku tahu.. Seorang teman memberitahuku.. Chukae.. Semoga kau bahagia dengannya.. Dan gomawo sudah bersedia mendengarkanku hari ini.. Jja.. Kita pulang.." aku hendak berdiri dari dudukku.

Namun sebuah lengan kekar menarikku dalam dekapan hangatnya. Kurasakan getaran ditubuhnya. Ya.. Aku menyadarinya, dia menangis, oh Tuhan, bolehkah aku menangis sekali lagi untuknya. Dan tanpa persetujuan airmataku akhir mengalir deras.

"Mianhe.. Mianhe Hyung, telah membuatmu seperti ini.."

"Gwenchana.. Semua telah terjadi.. Dan memang salahku.."

"Aniya, bukan hanya dirimu tapi diriku.. Mianhe, semua memang telah berubah, tapi kau harus selalu ingat hyung, bahwa kau akan selalu menjadi malaikat pelindungku, dan.."

"Nde.. Jika kau ada masalah datanglah padaku, aku akan selalu ada untuk melindungimu, karena aku, malaikat pelindungmu.."

"Hyung.. Percayalah.. Kau akan selalu kuingat dan akan selalu dihatiku.."

Sebuah ciuman hangat mendarat di keningku, cukup lama..

Bolehkah aku berbahagia?

Ya, walaupun aku tahu hanya sesaat tetapi aku sungguh bahagia dan berterimakasih pada Tuhan karena masih memberikan kesempatan padaku untuk merasakan hal ini sebelum aku pergi..

FINISH

Hufh.. Akhirnya di up di wp juga, tdnya cuma pengen di fb tp berubah pikiran.. Ababil!

Jangan protes karena pendek, emang cuma sgitu dimimpinya, tp bisa jd ada sequel klo emang nnti kenyataanya berlanjut.. #eh #ups 🙊🙊

So mintol di vomment aja ya.. Terimakasih.. 😚

XOXO MrsTripleHyun

Coretan Cerita Cinta WoogyuWhere stories live. Discover now