2. Penyakit

41 1 0
                                    


Aku sedang berjalan menuju perpustakaan untuk mencari buku bahan belajarku.

Aku tidak sendirian, ada Hyejin di sampingku. Tadi Hyejin ke kelas ku untuk mengajak ke perpustakaan dan kebetulan sekali aku ingin pergi ke perpustakaan.

Jarak antara kelas dan perpustakaan sekolah cukup memakan waktu banyak karena letak nya berada di sebelah selatan dekat gudang sekolah. Sedangkan Kelas ku berada di ujung utara.

Entah mengapa, aku merasa ada yang mengikuti kami.

"Hyejin-ah kau duluan saja ke perpustakaan aku ingin ketoilet sebentar" ucap ku bohong, aku hanya penasaran apakah dugaan ku benar atau salah

"Oh, apakah kau ingin ku antar?" Tanya Hyejin

"Aniya, aku bisa sendiri" ujar ku sambil tersenyum lembut kearahmya

"Oh oke kalau begitu aku ke perpustakaan duluan ne"

"Ne"

"Hati-hati ne" ujarnya yang ku jawab dengan anggukan, setelahnya ia pergi menuju perpustakaan

Saat aku menoleh ke belakang, benar dugaanku. Geng Kyori yang suka membully ku ternyata sejak tadi ia mengikutiku dari belakang.

"Upss kita ketahuan kawan" ujarnya dengan senyum menjijikkan itu

"Mau apa kalian?" Jawab ku

"Kami? Hanji, Ryeotan seret dia menuju gudang belakang, kita akan tunjukkan apa yang akan kita inginkan dari nya" ujarnya dengan smirk menakutkan itu

Jujur aku sangat takut sekarang, tapi aku tidak ingin terlihat menyedihkan didepan mereka. Aku akan berusaha untuk kuat.

Setelahnya, aku diseret menuju gudang sekolah yang letaknya tak jauh dari perpustakaan. Aku mencoba untuk memberontak, tapi rasanya aku sangat lemah, badanku lemas, tanganku di genggam sangat kencang hingga memerah.

Sebenarnya badanku sudah sangat lemas sejak beberapa hari lalu

Flashback

"Jieun-ah kajja kita kekantin" ujar Hyejin yang sudah berada di depan mejaku

"Ne kajja" kami berjalan menuju kantin sekolah

"Gwenchanhayo Jieun-ah? Wajahmu terlihat sangat pucat"ujar Hyejin ditengah perjalanan kami

Memang sejak kemaren aku merasa kurang enak badan, bahkan kemarin aku hampir pingsan ditengah jalan jika saja tidak ada seorang wanita tua yang membantuku

"Na gwenchanha, mungkin karena kelelahan jadi aku seperti ini" jawabku dengan berusaha tersenyum

Setelahnya kami sampai kantin, kami langsung mengambil jatah makan siang kami.

Kami memakannya disela dengan canda gurau yang Hyejin buat untuk mencairkan suasana

Namun tiba tiba aku merasa ada yang mengalir dari hidungku

Candaan Hyejin pun terhenti ia langsung membersihkan hidungku dengan raut wajah sangat khawatir.

"Kau.... mimisan, apakah kau baik baik saja? Mari periksakan kedokter setelah pulang sekolah" ajak nya

"Aniya, aku tidak ingin merepotkan mu, mungkin ini karena aku kelelahan saja, na gwenchanha" ujar ku berusaha meyakinkan nya

"Aku ketoilet dulu ne untuk membersihkan ini" ujar ku, berlalu dari tempat kami makan

***

Kukira mimisan dan rasa pusing itu akan hilang setelah aku meminum obat yang aku beli di apotek

The Last Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang