5. Terluka

24 1 0
                                    


*HYEJIN POV*

"Nona Hyejin?" Sebuah suara seorang pria paruh baya terdengar ditelingaku.

"Oh... Shin ahjussi!" Ujar ku sambil menyeka air mata yang terpampang jelas di wajahku.

"Omo! Apa yang terjadi dengan Jieun Nona?" Ucap Shin ahjussi bertanya. Dengan wajah yang nampak terkejut karena sekarang Seragam ku pun terkena tetesan darah Jieun, mataku yang mulai sembab, dan Jieun yang berlumuran darah di pangkuan ku.

"Shin ahjussi tolong antar aku ke sebuah klinik / rumah sakit terdekat hiks... Jieun, hiks.... Jieun terluka ahjussi" ujar ku mulai sesenggukan lagi

"Omo! Jika begitu, kajja Nona kita berangkat segera!" Ajak Shin ahjussi yang notabene nya adalah supir pribadiku. Ia sudah sangat mengenal Jieun karena kami sering pergi bersama dan Shin ahjussi kadang kala pun ikut bersama kami.

****

Kami memilih untuk datang kesebuah klinik dekat sekolah ku. Shin ahjussi mengangkat tubuh lemas Jieun.

"Dokter!" Teriak ku pada seorang dokter tampan didepan ku. Terlihat bahwa ia seorang dokter muda.

"Omo! Jieun?" Ujarnya saat melihat tubuh lemas dan berlumuran darah Jieun. Em.... tunggu tadi apa yang dia katakan? Jieun? Apakah ia mengenali Jieun?

"Apakah dia Jieun? Han Jieun?" Ujarnya dengan wajah khawatir dan keringat dingin yang mulai berjatuhan dari pelipis nya, dan jangan lupa dengan ekspresi keterkejutannya .

"Apakah kau mengenali temanku?" Tanyaku ingin tahu

"Itu....., em... i-iya. Dia adalah t-temanku" ujarnya yang tiba-tiba terlihat gugup / mungkin bingung untuk menjawab pertanyaan ku.

"Dokter! Tolong selamat kan Jieun!" Ucapku memohon pada dokter itu. Persetanan dengan jawaban dokter itu yang mengatakan bahwa ia adalah teman Jieun, walaupun aku sedikit penasaran tetapi yang terpenting adalah keselamatan Jieun saat ini.

"Oh ya... mari bawa ia ke dalam!"

*YIXING POV*

Omo, apa yang aku lihat saat ini? Tubuh lemas berlumur darah, seragam yang awalnya putih biru berubah warna menjadi merah akibat terkena tetesan darah yang terus keluar dari tubuh Jieun.

Pikiranku kacau sekarang, satu pertanyaan yang masih terngiang di dalam benakku

Apa yang terjadi dengan Jieun?

Apakah ini ulah dari bullying yang ia dapatkan di sekolahnya?

Ingin rasanya aku berteriak dan menangis sekencangnya. Sungguh, aku tak bisa melihat orang yang aku sayangi apalagi seorang wanita yang amat aku cintai terluka.

Siapa yang berani menyentuh Wanitaku?!

Batinku.

Sesegera mungkin aku mengobati segala luka yang terpampang jelas di tubuh indahnya. Miris sekali aku melihatnya

Mulai dari kaki yang lecet akibat tergores benda lancip mungkin? Tubuh yang di penuhi bercak darah dan luka. Wajah yang terlihat memerah dan, oh... apa ini? Sebuah bekas tamparan yang tercetak jelas di kedua pipi gembulnya.
Dan....

Deg!

Apa ini?!

Dapat dilihat dengan jelas bekas pukulan di sekitar pelipis dan.... kepalanya. Sekarang bagian itu pun sudah dipenuhi oleh lumuran darah segar.

Sesegera mungkin aku memeriksa kepadanya. Karena kepala sangat berpengaruh terhadap penyakit Kanker nya itu. Benturan di kepala akan menambah keburukan pada Kanker nya.

The Last Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang