*Author POV*
Disebuah ruangan bernuansa biru putih yang dipenuhi oleh bau obat-obatan. Terlihat 2 orang sahabat berbeda kasta. Seorang wanita yang tidur di ranjang dengan tubuh dipenuhi luka dan ada alat infus di salah satu tangannya.
Sedangkan yang satunya sedang menangis tersedu - sedu tak henti merapalkan doa untuk sahabat tercintanya agar segera bangun dari alam bawah sadarnya.
Terhitung sudah satu minggu penuh Jieun berada dalam alam bawah sadarnya. Ia tak kunjung bangun dari tidur panjangnya.
Mungkin kalian akan bertanya
Apakah keluarganya mencarinya?
Jawabannya adalah TIDAK. Bahkan sudah seminggu ini Jieun tak ada kabar dan.... apa yang dilakukan orang tuanya? Mereka tak peduli dengan kondisi putri cantik mereka.
Ingat? Mereka menganggap Jieun sebagai anak pembawa sial. Ya.... dan Hyejin tau itu.
Bagaimana dengan eonni nya?
Sebenarnya eonni Jieun sangat khawatir dengan keadaan nya. Terapi Hyejin sudah memberi tahu keadaan Jieun pada sang eonni. Dan 3 hari yang lalu pun eonni Jieun datang untuk menjenguknya.
Dokter Yixing bilang, jika kepala Jieun terlalu banyak terbentur atau terkena pukulan benda berat hingga akhirnya Jieun tak sadarkan diri hingga saat ini.
Miris memang kehidupan seorang wanita cantik itu, selalu berusaha kuat didepan semua teman-temannya tetapi didalam dia seperti daun yang berjatuhan dan akan beterbangan jika dihempaskan oleh angin di setiap harinya.
Hyejin POV
Jieun-ah, kumohon cepatlah sembuh.
Mungkin aku sudah banyak sekali mengulang kata-kata tersebut setiap saat nya. Hingga kini ia belum kunjung sadar. Dokter yang kutahu bernama Yixing itu berkata bahawa benturan pada kepala lah yang mempengaruhi nya sehingga tidak kunjung sadar hingga saat ini. Apakah ia koma? Aku pun tak tahu pastinya.
Aku merasa amat bersalah padanya saat ini. Aku sangat menyesal saat ini. Andaikan waktu bisa diulang maka aku akan melarang Jieun untuk pergi pada masa istirahat makan siang tiba 1 minggu yang lalu.
Aku selalu menemani Jieun di sini, setiap hari aku menginap untuk menemani Jieun.
Tetapi setiap pagi aku akan tetap pegi bersekolah, sebenarnya aku tak rela untuk meninggalkan Jieun sendiri disini. Tapi, mana mungkin aku membolos sekolah, yang ada nanti aku akan dimarahi oleh Appakku dan pasti Appakku akan mengancam akan memasukkan ku kedalam asrama. Huh itu tidak adil.
.
Aku pergi ke toilet. Membasuh wajah ku yang tak henti-hentinya menangis ini. Oh.... lihatlah, mata yang sembab dan memerah, dan... jangan lupa dengan kantung mata yang semakin hari semakin membesar dan terlihat sangat hitam. Rambut yang berantakan. Aku terlihat bukan seperti Hyejin yang biasanya. Aku sangat mengerikan sekarang ini.Hyejin POV END
*****
Yixing POV
Sudah 10 hari lamanya Jieun tak sadarkan diri. Aku sangat merindukannya. Aku sangat merindukan sosok wanita yang selalu terlihat kuat di depan teman dan keluarga nya akan tetapi dia akan terlihat amat sangat rapuh jika didepan ku. Ia akan mengutarakan semua yang ia rasakan.
'Jieun-ah neomu bogosipo' lirihku
Rasanya aku ingin sekali memeluk tubuh rapuhnya. Aku tak bisa lagi menahan rindu ini padanya. Aku tidak bisa setiap saat berada bersamanya. Karena teman Jieun itu akan selalu menunggu nya di ruangan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Happiness
Kort verhaalKapan kebahagiaan bisa ku rasakan? Menderita karena siksaan dari orang-orang terdekat dan tak lupa dengan penyakit sialan ini, kapan sebuah kebahagiaan datang menghampiri ku? Cast : Han Jieun 한지은 (OC) Park Yixing (Zhang Yixing/Lay EXO) Park Chanyeo...