8

19 0 0
                                    


(Masih Chanyeol POV)

Jieun, Han Jieun namanya. Dialah satu-satunya wanita yang telah berhasil mengambil hati seorang PARK CHANYEOL. Dia yang telah membuat seorang PARK CHANYEOL ini merasakan sebuah cinta setelah 4 tahun merasakan tak ada yang namanya cinta. Tapi saat pertama kali Yixing hyung menunjukkan foto seorang gadis nan cantik itu, entah  mengapa hatiku merasa berdebar.

Lambat laun aku mulai mencari tau tentang nya, ku ikuti dia setiap hari di sekolah (tidak dengan diluar sekolah). Ia wanita yang manis, sopan, dan tentu saja amat sangat cantik.

Dan mungkin ini adalah sebuah keberuntungan ku saat bisa melihat sekaligus berbicara dengan nya secara langsung didepan mataku.

Saat mungkin 1 minggu aku tak melihatnya. Aku merasa kesepian, aku merasa sedih.

'Dimana dia?'

Itulah yang selalu ada di pikiranku. Hingga aku menemukannya di klinik sepupuku ini. Tampak amat sangat banyak luka lebam atau goresan atau pun benturan di sekitar wajah dan seluruh tubuhnya. Ia tampak amat kacau.

'Apa yang terdiri?'

Itulah, satu-satunya hal yang tak ku ketahui, aku juga kurang tau tentang keluarganya. Yang aku tahu hanya, ia tinggal dengan appa, Eomma,  dan eonni nya di sebuah rumah sederhana di pedesaan dekat kota Busan, cukup jauh ia mengayuh sepeda untuk pergi ke sekolah yang letaknya di pusat kota Busan ini.

Tapi, ada satu hal yang sangat aku ingin tau. Ya, setiap hari aku selalu melihatnya dengan luka lebam maupun goresan di sekitar wajah dan tubuhnya.

'Apa yang terjadi dengannya?'

4 kata yang tak pernah aku ketahui jawabannya itu. Sempat ku tanyakan pada Yixing hyung dengan apa yang terjadi padanya, tapi Ia seperti menyembunyikan sesuatu dariku. Tapi aku masih mencoba untuk mencari tahu nya

Ya, aku sudah kerahkan beberapa detektif untuk mengawasinya mulai hari ini dan seterusnya. Dan saat ia mengatakan

" E-em mianhae, ta-tapi sepertinya kita tidak bisa berteman. Kau akan membahayakan ku jika kita berteman. Mianhae"

Dia membuat ku kebingungan, tapi setelah otak bodoh ku berusaha berfikir lebih keras lagi, ada satu hal yang tiba-tiba muncul dalam pikiranku.

'Apakah dia di bully karena pernah berbicara dengan ku'

Itulah yang selalu aku pikirkan, apakah itu benar?

Aku harus menyelidiki nya

Jieun POV

Kubuka manik mataku perlahan menyesuaikan sinar matahari yang terpancar dari jendela ruang ini. Sinar matahari yang cerah di pagi yang indah ini.

Saat manik ku sudah terbiasa dengan pantulan sinar matahari, aku mulai menyadari ada sesuatu yang ganjal di telapak tangannya.  Saat ku lihat ternyata kepala Yixing Oppa sedang menjadikan tangan ku sebagai bantalan nya. Ia tampak lebih tampan dari biasanya. Ku elus surai hitam pekatnya, karena sentuhanku membuat si empunya menggeliat gelisah. Perlahan manik mata nan indah itu terbuka, awal menyipit untuk menyesuaikan cahaya matahari yang menyilaukan.

"Uh, Selamat pagi. Jieun-ah" sapanya pada ku dengan suara serak khas orang baru bangun tidur

"Selamat pagi, Oppa" balas ku menyapanya

"Apakah tidurmu nyenyak?"

"Oh, tentu saja, aku bisa tidur nyenyak berkatmu Oppa"

"Ah, sebelumnya. Mianhae Jieun-ah, aku telah membuat tanganmu menjadi bantalan tidurku, apakah terasa sakit? Keram? Atau apa yang tangan mu rasakan?" Tanya nya sekaligus

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Last Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang