Mulmed visual evan
_____
"Kok kita berhenti di sini?" Tanya Felix binggung.
"Kenapa? Nggak suka? Yaudah sana pulang sendiri."
"Oh yaudah," Felix mulai beranjak dari tempatnya.
Baru saja Felix melangkah tangannya sudah ditarik oleh Daffa. Felix dituntun untuk masuk kesebuah kafe makanan.
Felix tidak meronta ataupun menolaknya. Saat mereka sudah di dalam dan mencari tempat duduk Felix hanya menatap Daffa binggung.
"Baperan," Kata Daffa sekilas sambil mengacak rambut Felix.
Felix berdecak kesal. "Ngapain lo ngajak gue kesini si?"
"Masih nanya? Nggak usah belaga bego. Temenin gue makan."
Felix diam.
"Mbak," Daffa mengangkat sebelah tangannya.
Pelayan kafe menghampiri tempat mereka. "Ada yang bisa saya bantu?" Kata si pelayan sambil menyodorkan buku menu.
"Pesen ini dua sama jus jeruk dua." Daffa menunjuk gambar makanan yang akan di pesan.
"Baiklah, tunggu sebentar."
"Pesen dua?" Tanya Felix.
Daffa mengangguk.
"Gue lagi nggak nafsu makan, mending pesen buat lo aja." Alibinya.
"Terus lo mau mantengin gua makan sambil cari kesempatan buat ngeliatin muka gue?"
"Kepedean najis,"
Daffa terkekeh dengan respon Felix.
Sambil menunggu pesanan Felix mengambil gadget nya untuk sekedar mengecek jika ada pesan masuk.
Felix membuka pola sandi di gadget nya.
Tidak ada percakapan diantara mereka. Mungkin hanya siulan kecil dari Daffa.
"Gue ke toilet dulu." Ujar Felix.
"Mau gue temenin nggak? Ntar nyasar lagi." Godanya dengan senyuman cabul.
"Dasar mesum." Felix lagsung beranjak dari tempatnya.
Felix ternyata melupakan gadgetnya. Ia meninggalkannya di atas meja.
Daffa mengambil gadget milih Felix. Ia masih beruntung karena Felix belum sempat mengunci layarnya lagi. Polanya juga masih terbuka.
Ia melihat-lihat isi gadget Felix. Dari mulai menu, galeri, bahkan aplikasi chatting.
Daffa menggeser-geser isi galeri Felix. Sesekali Daffa terkekeh dengan foto didalamnya.
Belum puas melihat-lihat galeri, Felix tiba-tiba datang dan menyerobot paksa. "Ngapain lo ngutak-ngatik hp gue? Siapa yang ngasih lo ijin? Lancang amat." Cercosnya sambil mengecek lagi gandetnya.
"Yaelah, gua cuma liat isi galeri lo. Lagian siapa suruh lo ninggalin hp lo diatas meja."
Felix menatap selidik Daffa. "Lo nggak liat yang aneh-aneh kan?"
"Ada vikep nya ya Fel?" Katanya asal.
Felix memukul pelan kepala Daffa. "Ngaco amat. Ya nggak lah."
Daffa meringis kesakitan sambil tertawa kecil. "Lagian tuh galeri banyak juga foto cowoknya. Nggak nyangka cewek kayak lo itu fangirl juga ya."
"Suka-suka gue lah. Merekakan ganteng." Katanya sambil nyengir.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFRAID
Teen FictionFelixa si cewek unik yang tidak sengaja nyaman dan jatuh cinta dengan anak baru yang notabene nya the most wanted of Ganesha. Daffa memang cowok brengsek yang suka ngalus sana sini. Tapi dibalik itu dia juga cowok yang baik sama semua orang **** Ba...