Sixth part - Gate

17 1 0
                                    

Saat diperjalanan aku baru ingat kalau aku tidak melihat Florence dikampus hari ini.Apakah dia baik-baik saja?.Perasaanku tidak karuan.Aku mulai cemas.Sebentar, aku tanyakan dulu pada Shawn, mungkin aku saja yang tidak melihat Florence.

"Shawn kau tadi lihat Florence dikampus tidak?" tanyaku penasaran.

"Tidak aku tidak melihatnya, mungkin dia tidak masuk hari ini" jawabnya.

Ternyata benar Florence tidak masuk hari ini.Dia kenapa yaa?.Apa ini ada hubungannya dengan kalungku yang terputus tadi?.Aku harus tau apakah dia baik-baik saja.Tetapi aku tak tau rumah Florence.Tunggu aku tanyakan pada paman Alden saja.

"Shawn, kita kembali ke toko tadi sekarang!!!" ucapku dengan tergesah-gesah.

"Iya, ada apa Arthur?" tanyanya penasaran.

"Udahlah ikut saja, ayoo!!!" tegasku.

Setelah sampai di toko itu, toko itu ternyata sudah tutup.Itu sangat mengecewakan.Padahal aku baru saja meninggalkan toko itu.

Aku memutuskan untuk pulang dan mencoba untuk berpikir positif tentang Florence.Tak pikir panjang aku langsung mengajak Shawn pulang.Diperjalanan aku tak bicara dengan Shawn sama sekali.Dia juga tidak mengajaku berbicara.Dia mungkin mengerti kalau aku sedang sedih.Yang dapat menghiburku saat itu hanyalah sebuah pemandangan yang berada dipinggir jalan.Hingga kami berdua sampai di asrama kami.

Ahh...lelahnya hari ini.Mungkin tidur sejenak bisa menghilangkan rasa lelahku.Ku tutup mataku dan mencoba untuk tidur.

07.00 P.M.

Whoaaa....eerrrggghhhh.Kuperjapkan mataku beberapa kali.Kulihat jam menunjukkan jam tujuh sore.Baiklah aku mau rapiin kamarku yang berantakan ini.Kamarku memang tiap hari berantakan karena aku orangnya terburu-buru.

Ketika kugantung celanaku krincing...krincing....krincing.Kalungku?.Apa memang benar terjadi sesuatu pada sesorang yang aku sayangi?.Ahh....kenapa aku selalu memikirkan hal itu.

Mungkin aku butuh refreshing.Jalan-jalan keluar mungkin bisa kulakukan.Baiklah aku mau mempersiapkan barang-barangku dulu.Ok, let's go.

Kubuka pintu kamarku.Aku mencoba untuk tidak berisik, agar Shawn tidak keluar.Sengaja aku tidak mengajak Shawn karena aku butuh ketenangan.Maaf yaa Shawn aku tidak mengajakmu, lirihku.Setelah aku berhasil melalui Kamar Shawn dan keluar dari Asrama, aku merasa sangat lega.

Kira-kira jalan mana yang harus kutempuh duluan?.Sepertinya hutan itu sangat menarik.Mungkin aja bisa bertemu dengan Florence, kan lumayan hahaha.

Aku berjalan sambil menikmati pemandangan disekitar.Hutan itu terlihat sangat mengerikan.Tapi aku tak peduli, yang aku butuhkan hanyalah sebuah hiburan.Tak masalahkan jika tempat hiburan itu merupakan tempat yang menakutkan?.Akhirnya sampai juga.

Wow!!! ini sangat gelap.Kunyalakan senterku untuk penerangan.Yaa meskipun pencahyaannya tidak terlalu terang tapi ini sangat membantu bagiku.

Perlahan aku memasuki hutan itu.Aku menandai sebuah pohon besar yang kulihat ketika aku memasuki hutan tersebut dengan sebuah goresan yang tebal menggunakan pisauku.Aku selalu membuat tanda di setiap jalan yang kulewati agar aku tidak tersesat.Sejauh ini masih tak terjadi apa-apa.Ketika aku melihat kebelakang, ternyata pohon yang pertama kali kuberi tanda tadi itu sudah tak terlihat.

Ketika aku menikmati perjalananku kudengar suara yang tak asing bagiku.ternyata itu lolongan serigala.Karena aku terkejut, aku langsung bersembunyi dibalik semak-semak dekat pohon.Aku terdiam dan bersandar pada pohon tersebut.Aku sangat ketakutan, aku mencoba untuk menenangkan perasaanku sejenak.Aku mencoba menghibur diriku dengan melihat keujung pohon-pohon yang tinggi.Tak sengaja aku melihat bulan yang terlihat bulat sempurna.Aku terkejut, aku memastikan apakah ini bulan purnama dengan melihat jam tanganku, aku sangat lega, ternyata sekarang bukan tanggal 15.Kulihat bulan itu sekali lagi, ternyata bulan itu terlihat bulat karena sisi gelapnya tertutup dengan ujung pohon-pohon yang tinggi itu.

The World Of MythTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang