Sebelumnya di Red Moonlight:
Nami adalah seorang pembasmi vampir yang ditugaskan menyusup ke sebuah sekolah di mana lima siswinya telah dilaporkan menghilang secara misterius. Ia pun mencurigai seorang siswa bernama Sanji. Sanji memang vampir tapi ternyata bukan ia pelakunya melainkan vampir lain, yaitu seorang guru bernama Absalom. Kalah kuat, Sanji yang berusaha melindungi Nami dari Absalom berubah menjadi diable, sosok iblis yg merupakan wujud vampir zaman kuno. Ia akhirnya berhasil membunuh Absalom dengan keji. Namun, aksinya itu belum berakhir...
7 bulan kemudian...
Ada sebuah kapel tak terurus yang telah ditinggalkan para jemaatnya. Tampaknya belum ditinggalkan cukup lama karena cat dindingnya belum mengelupas dan kayunya tidak terlalu lapuk. Namun daun pintunya hanya tinggal setengah, yang setengah lagi hancur seperti terkena dobrakan keras, dan sekilas bisa terlihat bahwa kursi-kursinya berserakan. Di bulan-bulan ini, tanah sedang basah. Hujan yang cukup sering mengguyur di musim semi membuat kondisi kapel itu mulai lembab. Tentu saja, hal itu juga dikarenakan lokasinya yang berada di daerah terbasah atau bercurah hujan tertinggi di negara itu. Sepertinya tak lama lagi, lumut akan menumbuhi dindingnya.
Kapel itu terletak di dalam area sekolah misionaris yang sudah tutup. Penghuninya tak ada yang mau kembali ke sana, orang-orang pun juga tak berani menyekolahkan anak mereka di sana. Namun, malam itu, di tengah langit mendung yang bermaksud menyembunyikan bulan purnama yang seharusnya mampu bersinar cerah, seorang pria berambut hijau berjalan menuju arah sekolah tersebut. Padahal hujan belum juga turun, tapi tampaknya ia sudah khawatir akan basah kuyup dan mempercepat langkahnya. Tubuhnya kekar meski tersembunyi di balik jaket tebalnya tapi dengan ringannya ia memanjat pagar tinggi sekolah itu karena gerbang utamanya digembok, seolah tengah mengurung sesuatu dan agar orang-orang tak mendekati area itu.
Lantas, siapa orang pemberani tadi? Ia tak sedang tersesat kan?
"Sepertinya kali ini lokasinya sudah benar," kata orang itu pelan. "Sial, aku bukannya tersesat, aku baru sampai kemari sekarang."
Kemudian matanya menatap tajam ke arah langit. Meski hanya tampak warna hitam di langit, ia bisa tahu bahwa gumpalan awan pembawa petir itu sudah mulai bergerak mendekat. Pandangannya fokus ke bulan yang begitu bulat. Ia kemudian merentangkan tangan, seolah memohon berkah dari sinarnya sebelum awan akan melahapnya.
"Kenapa harus di saat seperti ini hujannya?" desahnya lagi.
Pria bernama Roronoa Zoro itu tampak bingung memutuskan. Ia sangat membutuhkan sinar bulan itu tapi ia merasa tak bisa menunggu malam berikutnya untuk keluar dari area itu, karena bisa-bisa hutan akan kembali membutakan arahnya untuk kembali ke tempat tujuannya ini. Dan, dari pengalamannya itu, ia kadang pernah membutuhkan waktu satu minggu lebih hanya untuk berkeliaran mencari arah yang benar. Kalau sudah begitu, masa bulan purnama sudah lewat dan ia harus kembali sebulan lagi.
Tapi tetap bertahan di sarang musuh juga bukan ide bagus.
Zoro menggeleng-geleng menampik pikirannya bahwa ia-tidak-mengharapkan-wanita-itu-di sini-untuk-membantu. Akhirnya ia mencerahkan pikirannya, bahwa ini bukan pengalaman pertamanya masuk ke sarang vampir. Dua tahun lalu ia pernah mendatangi Kastil Kuraigana untuk menantang seorang vampir bernama Dracule Mihawk. Dan setelah bertarung selama 6 hari 6 malam, ia keluar sebagai pemenang meski harus kehilangan sebelah mata.
Masalahnya, lawannya waktu itu seorang vampir.
Yang ia hendak lawan sekarang adalah seekor iblis.
Heh, apa bedanya, kilahnya. Iblis itu juga dulunya seorang vampir bukan? Kekuatan vampir akan memuncak saat terjadi gerhana bulan sedangkan kekuatannya akan memuncak saat bulan purnama bersinar putih cemerlang. Saat melawan Mihawk, keduanya tidak sedang dalam masa puncak masing-masing. Iblis itu bangkit saat bulan berwarna semerah darah--gerhana bulan total yang lebih jarang lagi terjadi, kini adalah gilirannya merasakan waktu puncak itu. Tertutup awan tidak menghilangkan fakta bahwa bulan purnama tetap bersinar cerah di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Moons
FanfictionKisah dibagi dalam 2 bagian. Alternative Universe-Dark World. Horror/Tragedy. Bagian I: Red Moonlight (Vampire). Tokoh utama: Sanji "Dua buah kilatan tajam beradu dalam keremangan. Belatimu yang siap menghujam jantungnya atau taringnya y...