Rolando-I'm Not Available Now

1K 108 5
                                    

Dia berdiri dihadapanku sambil berkacak pinggang , ekspresinya campur aduk, marah, kesal sekaligus bingung, serta tatapan tajamnya yang seperti ingin mengulitiku hidup-hidup.

"Jelaskan semuanya!"

Aku tersenyum mendengar kata pertama yang keluar dari mulutnya, dugaanku benar adanya atas kata pertama yang keluar dari mulutnya. Tak akan pernah ada kata-kata manis sebagai pembukaan dari wanita itu walau aku sekarang sudah menjadi calon suaminya. Yup. Aku sekarang adalah calon suami wanita bernama Kanna Thalia. Horeee.. Wanita dengan harga diri selangit yang pagi-pagi buta sudah menggedor apartment ku tanpa ampun, untuk menuntut penjelasan atas acara kemarin yang mampu membuat wanita itu diam tak berkutik, tak percaya mungkin atau lebih tepatnya shock. Sepanjang acara kemarin, aku menikmati sekali setiap perubahaan raut wajahnya, rindu yang terpendam selama satu bulan lamanya membuatku tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

Dengan santai aku menyilangkan kaki di atas tempat tidur, memperhatikan 'wanitaku' yang masih berdiri dengan angkuh. Rupanya dia mencoba untuk terlihat tak terintimidasi oleh keadaan, dengan tubuh bagian atasku yang telanjang ditambah suasana kamar yang remang-remang sengaja aku tak menyalakan lampu agar suasanya terasa lebih intim dan privat. 

Berharap semoga Kanna tergoda dan memberiku sarapan manis di minggu pagi... Koar pikiran kotorku.

"JELASKAN PADAKU SEKARANG JUGA!" Setiap untaian katanya penuh penekanan. Tapi tak membuat nyaliku menciut sama sekali, bukan Rolando namanya menciut hanya karena gertakan seorang wanita. Tubuhnya mungil tapi mengapa makhluk satu setengah meter ini punya kekuatan yang besar. Buang jauh-jauh pikiran kalian tentang Galgadot ataupun Power Rangers dan siapalah itu sejenisnya yang mempunyai kekuatan super. Maksud kekuatan Kanna disini adalah aura mengintimidasi yang mematikan jika zona nyamannya terusik lawan. dan sepertinya sekarang ini aku masih termasuk lawannya, tapi tunggu saja satu langkah lagi aku akan menjadi kawan hidup sampai maut memisahkan. Eaa.

"Aku harus menjelaskan darimana?" Aku terus mengulur waktu, membuatnya lebih lama di dekatku karena jika tak begini sudah dipastikan dia akan langsung angkat kaki saat penjelasanku sudah selesai. Mata ini tak pernah lepas darinya saat dia di ambang pintu tadi sampai sekarang berada dihadapanku, setelan olahraga berwarna abu dengan topi putih  bertuliskan nama brand terkenal  membuatnya seksi sekaligus lucu, dan jangan lupakan mode sinisnya yang sedang ia pertunjukkan sekarang.

Ahhhh Wanitakuuu....

"SAYA SEDANG TIDAK INGIN BERCANDA!"

Okay!! Waktunya serius sebelum wanitaku benar-benar pergi karena terlalu kesal.

"Kemarin aku melamarmu. Aku serius berkomitmen denganmu"

Kali ini Kanna menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ada lagi?!"

"Nope" Balasku yakin karena hanya itu yang harus aku jelaskan padanya. Menurutku dengan adanya acara kemarin seharusnya Kanna tak butuh penjelasan apapun lagi dariku. Kemarin adalah bukti keseriusanku padanya.

Dia mengurut pelipisnya. Saat ini terlihat sekali wajah frustasinya. Ada yang salah dengan perkataanku????

"Yup kemarin adalah bukti keseriusan anda!!! Keseriusan untuk membuktikan bahwa anda menang atas tantangan yang saya berikan di apartment saya waktu itu!" Wait!! ini salah paham. Dia terluka. Aku bisa melihat dari sorot matanya.

Aku lantas berdiri mengikis jarak diantara kami seraya memegang pundaknya. Aku menatap iris matanya, menunjukkan kesungguhanku.

"Kamu salah paham Kanna. Aku melamarmu kemarin bukan karena perkataanmu di apartment sebulan lalu! Aku melamarmu karena aku ingin mencoba untuk berkomitmen denganmu" Semoga penjelasanku dapat mengurai kesalahpahaman ini.

My FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang