"Ada paket untuk nona."
-Yogayakarta 22 Oct 1950-
Sedikit terheran ketika seorang kurir datang mencariku. Disodorkannya sebuah kotak berukuran sedang dan secarik amplop coklat padaku.
Langsung saja kubuka amplop itu dan membaca isinya.
"Untuk nona Masayu,
Saya tau pastilah anda terheran dengan hadiah dan surat yang saya kirim. Saya dengar lusa akan ada yang datang melamar puan, saya sendiri cukup kaget ketika tuan Wijaya menyuruh saya untuk menjemput calon suami puan.
Saya tahu, pasti puan amatlah sedih. Maka dari itu,saya kirimkan beberapa buku karna saya dengar puan sangat suka membaca.
Semoga buku buku itu dapat sedikit mengurangi rasa sedih puan. Dan jika berkenan,saya harap akan segera mandapat balasan untuk surat ini.Tertanda
Dhani Surya."Betapa senang hatiku setelah paket itu kubuka.
"Dari mana pula ia tahu buku seperti apa yang ku suka." gumamku dalam hati.
Rasanya aku semakin penasaran dengan pemuda ajaib itu.
Tanpa disadari, aku tersenyum,kala mata ini memandang goresan pena bertuliskan namanya.