#7-Kecoa

7 2 0
                                    

Puahahaha......!!! hahaha...!!"

"Aku sedang kesal dan kau tertawa?" tanya Kazumi dengan nada yang kesal.

"Xixixi.."Kenji berusaha menahan tawanya, ia hampir saja mau ke toilet, ia tak bisa berhenti tertawa. Takeo menggelengkan pelan kepalanya melihat apa yang kedua anak itu lakukan, rasa geli ingin tertawa pun muncul, namun ia masih bisa untuk menahannya. sedari tadi pun dia tak mengucapkan sepatah kata pun, yang ia lakukan hanyalah menggelengkan kepala sesekali.

"Kazumi..kau sudah buat sahabatmu khawatir sampai hampir pingsan lagi, kau tahu itu?!" ia mengayun nadanya namun tetap kedengaran tegas, nada itu pun membuat Kazu menunduk malu.

"Ma..maaf kak,tadi itu aku benar-benar panik, jadi y..yang bisa kulakukan hanyalah berteriak.." jawab Kazumi dengan nada gugup.

"Syukurlah kau tidak apa-apa Kazumi, aku sangat takut jika terjadi sesuatu padamu" Sahut Hatsuko dengan nada yang terdengar sangat lemah.

"Maaf sudah membuatmu khawatir ya Tsu, maafkan aku.."

"Apa tidak ada cara lain selain berteriak, kau kan bisa injak kecoanya, lari atau apa.."

"Kakak, sudahlah..mungkin jika aku jadi dia saat itu aku juga akan berteriak" Sambung Hatsuko.

"Lupakan soal kecoa. dan yang ingin ku tanyakan sekarang adalah, kau kemana tadi? aku titip Hatsuko bukan hanya pada Kenji, tapi kau juga. terutama kau yang menemaninya hari ini,sekarang jawab kau kemana tadi?!" Kata Takeo namun kali ini dengan nada yang meninggi.

"Eum aku...."

FLASHBACK

Kazumi POV

"Kenji.tolong jaga Hatsuko sebentar ok..aku akan segera kembali!" Kataku.

"Eh?mau kemana,Kazumi oneechannn!!.."

Aku harus ber tahu bibi Yuki, aku yakin bibi Yuki belum tahu ini..tapi bagaimana aku mengatakannya, aku h..harus beri tahu demi Hatsuko. Pikirku, aku pun berniat untuk keluar.

"Eh!gelap sekali..kenapa lampu taman belum menyala?sekolah ini makin buruk saja..heuh,tapi kalau jalan terus jadi takut,gerbangnya mana sih?!" Gumamku. Namun kuputuskan untuk berjalan menuju gerbang walau halaman sekolah itu benar-benar gelap. Tiba-tiba aku mendengar sebuah suara yang cukup keras dan tak jauh dari tempatku berdiri.

"AKU TIDAK MAU TAHU, AKU BILANG SINGKIRKAN YA SINGKIRKAN! KAU MAU KELUARGAMU TARUHANNYA?!!"

"KAU TIDAK BISA MEMAKSAKU MELAKUKANNYA, UNTUK SEMENTARA ANAK ITU MEMANG AKAN JADI BEBAN, TAPI LEBIH MEMBEBANI LAGI KALAU AKU HARUS MENYINGKIRKANNYA, BAGAIMANA PUN JUGA DIA MASIH KELUARGAKU.."

"Suara?!ada orang?!apa maksud yang dia katakan?!singkirkan?!keluarga?!..""s..suara siapa ya itu..?!apa aku kesana?euh..tapi,mungkin coba dengar saja lagi,ukh aku malah menguping,tapi mereka seperti sedang bertengkar." Pikirku.
"malam-malam begini kenapa masih ada yang bertengkar di sekolah?aneh.." Kataku dengan nada kebingungan. Aku pun coba mencari tahu darimana suara itu berasal dan ternyata dari samping sekolah.

"SEKARANG PILIH! KAU YANG LAKUKAN ATAU AKU YANG LAKUKAN?!!JAWAB..!!

"TERIMA KASIH TAWARANMU, TAPI AKU LEBIH MEMILIH MENGGUNAKAN TANGAN KANANKU AKU MASIH BISA MENGANDALKANNYA, AKU SUDAH CUKUP MENYIKSA ADIKKU SENDIRI. MENYURUHNYA MELAKUKAN HAL YANG TIDAK IA SUKA MEMBUATNYA TERSIKSA, DAN KALAU CARA INI BISA MEMBUATMU PUAS MAKA AKAN KULAKUKAN NAMUN TANPA MUSUKO..!"

[HATSUKO] Jinsei no monogatariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang