15

15.1K 1.1K 59
                                    

Baekhyun POV

“Oh! Jadi kau sudah melihat anak mu disana?”

Aku terkesiap saat mendengar suara orang berbicara. Aku menoleh ke sumber suara dan diujung ruangan sana ada seseorang yang berjalan mendekati ku, “Si-siapa kau?”

Tidak ada sahutan dari orang itu. ia semakin jalan mendekati ku sehingga wajah nya mulai terlihat.

Sepertinya aku pernah melihat wajahnya, tapi kapan?

“Siapa kau?!”

“Byun Baekhyun,” Ucap orang itu yang sekarang sudah berjarak 7 langkah dari tempat ku berdiri, “Kau Byun Baekhyun bukan?” sambungnya.

Aku masih terdiam melihat orang itu, “Turunkan anak ku sekarang juga!” aku menunjuk kearah Jesper yang duduk terikat diatas bangku kayu itu.

“Turunkan? Kau mau dia di turunkan?”

Kini suara lain yang menyahuti perkataan ku— tidak seperti suara orang yang pertama tadi.Suara itu sangat ku kenali. Itu suara Luhan!  Aku menoleh ke sekitar ruangan untuk mencari sang pemilik  suara. Mata ku terhenti saat melihat Luhan yang berdiri tak jauh dari belakang si orang pertama tadi.
Luhan berjalan mendekati kolam kecil yang terdapat ditengah ruangan.

Apa yang ia lakukan? Kenapa ada Luhan disini?!

Aku masih melihati Luhan yang berjalan menuju tuas— yang ada di samping kolam kecil itu.

Saat aku lihat – lihat lagi, tali tuas itu terhubung dengan kerekan yang ada di atas bangku kayu sehingga jika tuas itu di putar searah jarum jam, maka bangku kayu itu akan turun ke dalam kolam. Dan sebaliknya, jika tuas itu diputar kearah  berlawanan, maka bangku kayu itu akan tertarik ke atas seperti semula.

Kesimpulannya, jika Luhan memutar tuas itu searah jarum jam maka Jesper yang terikat di bangku kayu itu akan ikut menyelam di dalam kolam kecil itu! aku tidak akan membiarkan itu terjadi!

“Kau meminta untuk menurunkan anak mu?” Luhan mengulangi pertanyaannya dan tangannya mulai memegang tuas itu.

“Jangan putar tuas itu!!,” Aku berteriak dan  langsung berjalan cepat menuju Luhan untuk menghentikannya , “Luhan! Jangan sakiti anak—“

DORR!!

“Arghhh!!”

Aku terjatuh saat merasakan sesuatu benda kecil yang panas masuk kedalam kaki ku dengan cepat , “Aku tidak akan membiarkan mu untuk menghentikan Luhan.” Ucap orang yang belum ku kuketahui namanya tadi.

Kaki kanan ku terkena luka tembak dan darah mulai keluar dari kaki ku, Aku mencoba untuk berdiri dengan perlahan, aku melihat Luhan mulai memutar Tuas itu sehingga Jesper yang terikat di bangku kayu itu turun ke kolam kecil itu dan bangku kayu itu beserta Jesper tenggelam di dalam kolam kecil disana. Air yang terdapat didalam kolam kecil itu cukup banyak,mampu membuat Jesper tenggelamn sampai kepalanya tak terlihat, “Kau ingin dia di turunkan bukan?” Ucap Luhan sambil menatap ku dengan senyuman bengisnya.

Sial!!

“Jesper!!! Luhan lepas kan dia!” Aku berjalan cepat lagi menujunya dengan menyeret kaki kanan ku yang masih sangat sakit akibat peluru yang masih ada di dalam kaki ku

DORR!!

Suara tembakan terdengar lagi dan disusul rasa sakit yang kurasakan di kaki kiri ku. rasa sakit yang sama seperti di kaki kanan ku. aku terjatuh lagi akibat kaki kiri ku terkena tembakan, "Arghh!!"

Aku melihat Luhan lagi dan Luhan memutar Tuas itu berbalik arah sehingga bangku yang mengikat Jesper, ikut naik keatas seperti semula. Mata ku kini melihat kearah Jesper.

Aku meringis saat melihat anak ku yang sedang mengatus nafasnya yang sangat  berantakan dengan sekujur tubuh yang sudah basah dan raut mukanya terlihat sangat  panik dan ketakutan. Kepala Jesper menoleh kesekitar ruangan untuk mencari pertolongan dan yang ia lihat pertama kali diruangan itu adalah Aku,
“E-eommaaaa!! Haah! Hah! Ha! E-omma aku sulit bergerak!! Eom-Hah.. Eomma lepaskan aku! A-Hah!,” Jesper berbicara kepadaku dengan nafasnya yang masih sesak akibat tadi, “U-uuh.. E-omma!! Tu-runkan aku huwaaaaaa!!!” Kini ia mulai menangis. Tangisannya sangat keras.

Apa yang harus ku lakukan?

Aku tidak mampu mendirikan kedua kaki ku

Aku sangat tidak berguna

Sangat! Sangat tidak berguna!

Didepan mataku sendiri, aku melihat anak ku dalam bahaya. Bahkan sangat bahaya sehingga bisa menghilangkan nyawanya. Dan aku tidak bisa berbuat apa - apa. Chanyeol benar, aku tidak becus menjadi orang tua yang baik untuk Jesper. Aku tidak bisa melindungi anak ku. Aku tidak bisa melindungi orang yang ku cintai.

Jika aku tidak bisa melindungi orang yang ku cintai. Apakah aku pantas meminta perlindungan dari orang yang ku cintai?

Chanyeol aku membutuhkan mu..

---
Tbc~

Maaf kalo pendek, tadi nya mau panjng tapi takut ada yang ga paham sama bahasanya / bahasanya tuh belibet-libet

Kalo bahasanya belibet-libet, bilang yaaaa!

Ngerti kan maksudnya belibet-libet? :v

CHANBAEK.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang