Keduanya berjalan dalam diam. Tidak ada ejekan atau pembicaraan menyebalkan diantara mereka. tak beberapa kemudian Chanyeol akhirnya mulai bicara.
"apa kau akan menemuimu Eun Woo sunbae hari ini?"
"apa urusanmu?" balas Nara remeh.
"aku kan namjachingumu, sudah seharusnya aku tau"
"mwo-mworagu? namjachingu? Sejak kapan kita memulainya?"
"tadi malam"
"mwo? Kau bercanda. Tadi malam it-"
"ahh sudahlah, aku tidak mau tau. Pokoknya mulai hari ini kita sudah resmi berpacaran. Arra?"
"mwoya? Bagaimana bisa kau seenaknya begitu." Sungut Nara.
***
Sudah seminggu ujian berlalu. Kini saatnya pengumuman. Papan mading langsung dipenuhi oleh para siswa yang sibuk mencari namanya di daftar hasil ujian semester. Diantara kerumunan siswa itu juga ada Nara dan Chanyeol yang ikut sibuk mencari nama mereka.
Bola mata Nara terus menelisik mencari namanya, dan pada nomor urut ke 10 dia mendapatkan namanya.
"OMMO, kyaaa akhirnya aku masuk 10 besar." teriak Nara dengan senangnya.
"chukkae" ucap Chanyeol memberi selamat sambil mengadahkan tangannya. Nara pun membalasnya.
"gumawo, aku tidak percaya peringkatku langsung naik. aku senang sekali" ujar Nara hampir meneteskan airmata bahagianya.
"kalau kau ada di peringkat berapa?"
"tentu saja yang pertama" jawab Chanyeol sombong.
"jeongmalyo?" Nara segera melihat daftar pengumuman yang tertuju pada peringkat pertama.
"tidak bisa dipercaya" ujarnya.
"bagaimana bisa kau di posisi pertama, sepertinya kau tidak pernah belajar." Sungut Nara masih tidak percaya.
"aku ini keturunan Albert Einstein, jadi tidak belajar pun aku tetap pintar."
"Chh pantas wajahmu mirip Albert Einstein. Tapi gumawoawo sudah mengajariku" balas Nara dengan senyum sumringah.
"tapi kau tidak lupa pada janjimu kan?"
"oops" iya benar, Nara lupa kalau dia harus menepati janji pada Chanyeol. Chanyeol sudah memasang wajah bak rentenir penagih hutang.
"sebelum pulang, temui aku di atap sekolah, arra" bisik Chanyeol.
"GLEK" Nara menelan salivanya.
"tamatlah riwayatku"
***
"aku hanya akan memenuhi satu permintaan, cepat katakan" ujar Nara pada Chanyeol di atap sekolah.
"arasseo, permintaanku tidak banyak kok. Aku hanya memintamu memenuhi permintaanku hari ini saja. Mudahkan?" jawabnya.
"mworagu? itu sama saja" sungut Nara.
"tidak ada bantahan, kau harus menepati janjimu. Untuk permintaan pertama aku ingin kau mengucapkan 'saranghae' padaku?"
"mwo? Permintaan konyol macam apa itu, shireo!" tolak Nara mentah-mentah.
"YA! Tapi kau sudah berjanji memenuhi permintaanku, marhaebwa. 'Oppa-ya nado, saranghae', ppalli" rengek Chanyeol sambil mengejakan kalimat yang benar kepada Nara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Came Suddenly (SEDANG DIREVISI)
FanfictionApa jadinya jika dipaksa ditinggal serumah dengan namja sinis lagi menyebalkan dan harus satu sekolah dengannya. Belum lagi yang suka ikut campur dengan urusan orang lain. Nara terpaksa tinggal bersama keluarga Chanyeol karena ditinggal kedua orangt...