Chapter 11

170 21 4
                                    

Hari ini Tae Hyun akan kembali ke Jepang. Berhubung kedua orang tuanya super sibuk, Chanyeol dan Naralah yang mengantarnya ke bandara. Mereka menaiki mobil BMW merah yang dikendarai oleh supir pribadi keluarga mereka. berhubung Chanyeol belum mendapatkan SIM, dia tidak bisa membawa mobil itu.

"kheure, sampai disini saja. Jaga baik-baik eomma dan appa nee" ujar Tae Hyun pada nam-dongsaengnya.Chanyeol mengangguk.

"Nara-ya, kau harus bersabar dengan dia, dia memang suka membuat orang kesal. Hahaha. Kalian berdua jangan sering bertengkar. Arra"

"ne, aku akan banyak bersabar sunbae" jawab Nara.

Setelah pulang dari bandara, Chanyeol dan Nara singgah ke Coffee Shop. Chanyeol memesan Espresso untuk Nara dan ice caffe latte untuknya dan beberapa buah roti isi kacang merah.

"Chanyeol-ah kau tidak punya akun SNS?" tanya Nara setelah menyeruput espressonya.

"ani, aku tidak suka menggunakan socmed. Hwe?"

"Bagus kalau bergitu. Karena aku mengupload foto kita yang kemaren itu. Hahaha"

"mwo? Jadi kau mempublishnya di SNS. hisshh kau ini benar-benar. Hapus itu sekarang, kalau tidak aku akan membunuhmu".

"tenang saja, tidak akan terjadi apa-apa. aku tidak bisa menahan tawa tiap kali melihat foto itu. hahaha. Kau mau melihatnya?" ujar Nara sambil memperlihatkan foto yang ada ponselnya.

Terlihat Nara dengan wajah tersenyum lebar sambil merangkul Chanyeol dengan wajah ketakutan melihat kearah lengan. ternyata jika di telisik lebih jauh di bagian lengan Nara ada seekor belalang besar. Dengan segera Chanyeol merampas ponsel Nara dan segera menghapusnya, termasuk di SNS.

"YA, kenapa dihapus? Kau benar-benar takut serangga ya? Hahaha sampai wajahmu kelihatan ketakutan begitu. Dasar anak-anak" kesal Nara.

"Diam kau, aku tidak suka melihatmu tertawa" jawab Chanyeol sinis.

"aissh... kau kira aku tidak menyimpannya di tempat lain? hehehe" ujar Nara sambil memakan roti.

"haisshh kau ini. Jangan sampai berbuat macam-macam pada foto itu. kalau tidak..."

"aku akan membunuhmu" potong Nara dengan nada mengejek.

Tiba-tiba Nara berhenti makan roti isi itu dan mencium isinya.

"apa ini kacang merah?" tanya Nara.

"ne, hwe? Kau tidak suka?"

Nara langsung meletakkan kembali roti yang tinggal setengah itu.

"OMMO ini gawat" pekik Nara.

"hwe?"

Tak beberapa lama kemudian

"YA Chanyeol-ah NEO... noumu noumu babaraseo" teriak Nara berceloteh.

"Nara-ya? Ada apa denganmu? Kau mabuk?" tanya Chanyeol khawatir.

"sssstt... berisik" ucap Nara dengan mata terpejam.

Chanyeol mengecek espresso Nara.

"apa ini mengandung alcohol? Kenapa dia mabuk?" pikir Chanyeol bingung.

Nara terus saja berteriak mengatai Chanyeol. Akibatnya mereka jadi bahan perhatian para pelanggan di Coffee Shop tersebut. Chanyeol akhirnya menggendong Nara kedalam mobilnya. Disepanjang jalan Nara tidak berhenti mengoceh.

"Chanyeol-a NEO~~ kenapa begitu menyebalkan? Eoh?" teriak Nara dengan mata sayu bak orang mabuk.

"hisshhh... sudah diaaam" pekik Chanyeol sambil membekap mulut Nara dengan tangannya.

"kenapa kau selalu menggagalkan rencanaku pada Eun Woo Sunbae. Hooo?" teriaknya sambil menjambak rambut Chanyeol.

"YA YA APPO. Lepaskaan"

"katakan padaku apa maksudmu kau tidak suka aku di dekat sunbae.. ppallii"

"YA YA lepaskaan APPOO"

"apa kau cemburu padanya?"

'deg' Chanyeol terdiam.

"YAA kenapa kau diam? Aku benarkan?"

"hisshhh kau ini benar-benar cerewet" ujar Chanyeol sambil menepis tangan Nara, membuat Nara tersungkur ke pintu mobil.

Setelah lelah mengoceh Nara tertidur pulas. Dengan susah payah Chanyeol membawa Nara kedalam kamarnya. Saat Chanyeol meletakkan Nara di tempat tidur Nara berkata dengan mata terpejam "dangsin-i mueos-eul joh-ahaseyo?"

Chanyeol langsung terdiam. Kemudian dia berbisik di telinga Nara.

"ne. Joahaeyo yeoja pabo"


Love Came Suddenly (SEDANG DIREVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang