🌼🌼CHAP.3 PART.3🌼🌼

3.5K 260 37
                                    

Lampu ruang operasi menyala sejak 4 jam yang lalu, seseorang sedang menunggu di ruang tunggu dengan cemas nya. Dia menggigit ujung jarinya sambil terus membaca doa.

"Sebelum ini aku tak percaya dengan mu Tuhan tapi tolong kali ini saja selamatkan kakak ku dan anaknya".

Jutaan kata mungkin sudah terlontar oleh Junkyu selagi menunggu operasi selesai, kakak nya yang tak sengaja di tabrak saat menyebrangi lampu merah sekarang sedang dalam keadaan kritis.

Meski dokter sudah mengatakan bahwa hanya ibunya yang akan selamat mengingat kandungan Lisa sudah memasuki bulan ke 8 jadi oprasi tersebut mungkin tak semudah yang di bayangkan.

"Maafkan anak saya", ucap seseorang yang sengaja menepuk punggung Junkyu.

Junkyu menoleh, nampak wanita paruh baya sedang menangis di samping nya. Bagaimana tidak orang yang menabrak Lisa saat menyebrang mendadak terkena serangan jantung saat menyetir sehingga mobilnya melaju tanpa kendali.

"Saya cuma punya kakak bu, bagaimana jika ada apa2 dengan dia apa kata maaf ibu akan bisa mengembalikan semuanya seperti semula", kata Junkyu sambil sesegukan.

Ibu itu terdiam berharap semuanya adalah mimpi begitupun Junkyu yang masih tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini.

Setelah beberapa jam lampu oprasi itu di matikan. Seorang dokter pria dengan jubah oprasi yang berwarna biru nampak keluar dan mendekati Junkyu.

Dia menepuk pundak Junkyu sambil berkata.
"Kakak mu baik2 saja sekarang dia akan siuman beberapa jam lagi, tidak ada luka serius yang di derita hanya 2 tulang rusuk nya agak retak tapi itu akan sembuh setelah di obati. Tapi kami tidak bisa menyelamatkan anak nya".

Nampak seorang suster memberikan bayi yang sudah berwujud sempurna itu kepada Junkyu.

"Kami akan menjaga nya, agar kakak mu bisa setidaknya bertemu dengan anak nya sebelum kami kremasi", lanjut sang dokter.

Junkyu yang masih memegang keponakan nya yang sudah tak bernyawa itu menangis semakin menjadi, bahkan semua orang yang berada di ruangan tersebut ikut merasa iba dengan apa yang terjadi pada nya.

Setelah operasi selesai Lisa dipindahkan ke ruang rawat biasa, tubuhnya masih tak bisa di gerakan hanya bisa membuka matanya dan melihat sekeliling. Pandangan nya masih kabur berharap ini adalah mimpi baginya.

Junkyu yang sedang tertidur di samping nya karena kelelahan setelah seharian harus menghadapi kenyataan yang sesulit ini mulai terbangun saat merasakan gerakan kecil dari tangan kakak nya.

"Kak, apa kamu sudah sadar".tanya Junkyu lirih sambil menatap dalam mata Lisa.

Lisa yang masih tak bisa mengendalikan tubuh nya hanya bisa berkedip menandakan kalau dia sudah baik2 saja.

Junkyu langsung berlari memanggil dokter yang bertanggung jawab atas kakak nya.

"Kita akan memeriksanya saat dia benar2 sadar, karena percuma kalau kita berbicara dengan nya sekarang. Tunggu sampai besok jangan katakan apapun tentang kematian anak nya". Kata dokter sambil mencoba meyakinkan Junkyu agar tak mengatakan kebenarannya.

Junkyu mengangguk dia mengerti apa yang coba dokter sampaikan.

Malam itu berlalu begitu saja. Sinaran matahari mulai menembus menyebarkan kehangatan di ruangan yang berisi 6 bangsal yang hanya di sekat oleh kain tipis itu.

Junkyu bangun dan sudah melihat kakanya menatap kosong ke arah luar jendela, matanya sembab dan tangan nya tak henti mengelus perut nya. Nampak nya Tadi pagi dokter sudah mengatakan semuanya pada Lisa.

"Haru sudah aku izin kan untuk di kremasi, aneh rasanya masih berada di sini saat ini. Apa seharusnya kakak melihat dan mengantar nya sampai akhir tapi kakak tak sekuat itu", tangisan Lisa kembali pecah.

Junkyu langsung memeluk tubuk kakaknya itu tidak terlalu kuat karena dia tau setidaknya ada 3 luka yang cukup akan membuatnya menangis jika terkena tekanan terlalu keras.

"Pulang sana, mandi dan ganti baju. Naik taxi saja jangan naik bus nanti orang kira kamu adalah seorang pembunuh yang kabur". Ucap Lisa saat melihat baju yang di kenakan Junkyu penuh dengan noda darah.

"Tapi kakak janji tidak akan melakukan apapun setelah aku pergi, janji". Junkyu yang setengah mati khawatir mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

"Kalau kakak mati memang kamu mau sama siapa lagi, meski hidup kakak berat kakak masih bisa hidup karena kamu, jangan khawatir kan kakak mandi dan makan sana!" Ujar Lisa sambil tersenyum tipis meski itu harus dia paksa setengah mati rupanya senyuman kecil itu mampu membuat Junkyu tenang.

Singkat cerita

Beberapa hari kemudian Lisa sudah boleh pulang, beberapa tetengga tampak mengerumuninya sambil membawakan beberapa makanan herbal untuk mempercepat kesembuhan Lisa.

"Maaf semuanya dokter bilang kakak harus banyak istirahat dulu", ucap Junkyu dengan sopan pada semua tamu yang datang.

Nampak beberapa makanan menumpuk di atas meja serta beberapa herbal kering pun sampai mereka taruh di kursi rumah sederhana miliknya.

Krrreeeekkk.. Krrreeebbb
Junkyu menutup pintu kamar kakak nya lalu berjalan dengan  raut wajah sayu mendekati kakak nya yang sedang berbaring.

Muka nya tak kalah sayu dari Junkyu mata dan hidung nya yang memerah bertanda dia habis menangis.

"Kak, ayo kita seoul setelah kamu sembuh", kata Junkyu tiba2 membuat mata Lisa langsung menghujam dengan tatapan tak percaya.

"Kenapa kamu mengatakan nya sekarang, bukan kah di sini kamu punya banyak teman dan pekerjaan yang kamu sukai", jawab Lisa.

"Aku ingin daftar menjadi PNS aku nggak mau selamanya kerja di kedai makanan cepat saji, kakak juga harus kembali kuliah sudah 1 tahun kakak cuti. Toh uang kompensasi dari ibu Lee (ibu dari orang yang menabrak Lisa) juga cukup untuk biaya kita hidup di Seoul beberapa bulan selebihnya aku akan bekerja paruh waktu dan kakak bisa magang kan", kata Junkyu sambil mencoba meyakinkan kakak nya.

"Bagaimana dengan hutang kita ke Taehyung, sebaiknya kita lunasi saja semuanya toh sekarang kakak bahkan sudah kehilangan Haru", jawab Lisa sambil menahan tangis nya saat menyebutkan kata Haru.

"Maka dari itu ayoo kita bekerja keras di Seoul untuk melunasi hutang kita dan membuka lembaran baru serta mimpi yang baru di Seoul".

Lisa mencerna kata2 Junkyu yang terdengar mulai masuk akal untuknya. Dia sudah pernah kehilangan orang tuanya, cintanya bahkan sekarang anak nya.

Lisa ingin memulai semuanya dari awal lagi sama seperti saat pertama kali dia dan Junkyu datang ke seoul dulu.

"Kamu benar wanita yang sudah kehilangan semuanya ini harus kembali bangkit bukan untuk ku tapi untuk mu Junkyu yang sekarang sudah mulai bisa berfikir secara dewasa", kata Lisa dalam hatinya sambil menganggukan kepala tanda dia menyetujui apa yang Junkyu usulkan.

Bersambung...

So, I Married KIM TAEHYUNG 🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang