Hye Rin Pov
Awalnya aku kaget tiba tiba dia cium gituTapi diam saja oleh permainan lidahnya yang ganas.
"Ah ..." ucapku , sial dia menggigit bibir bawahku
Otomatis aku membuka mulutku
Jibeum pov
Tapi caranya bereaksi dengan diam membuat aku harus agresif lagi
kuhisap habis dan mengigit pelan bibir bawahnya membuat dia membuka mulutnya lebih lebar.
Selama beberapa menit aku melakukan deep kissing dengan melumat bibirnya, dan sekarang waktunya lidahku beraksi.
"mmphh...mmphh..hmm" Hye Rin bergumam pelan, membuat aku semakin liar mempermainkan lidah dan bibirku penuh nafsu
Sekarang tubuh kami condong kebelakang menyender di sandaran sofa
membuat aku semakin leluasa menyerang Hye Rin dengan ciumanku, Tapi beberapa saat kemudian Hye Rin mendorong tubuhku dan terpaksa aku menghentikan ciumanku.
"kau mau membuatku kehilangan nafas yaa.." gerutunya sambil mengusap bibirnya yang penuh dengan salivaku
Dengan punggung tangannya. Aku hanya tersenyum kecil menanggapinya.
"Aku akan memberimu nafas buatan.." godaku. Aku langsung menciuminya lagi karena takut bila level nafsu Hya Rin menurun
kali ini aku tertawa dalam hati karena ternyata Hye Rin menyambut ciumanku dengan melingkarkan lengannya di leherku.
Ciumanku berpindah ke lehernya yang jenjang dan putih, membuatku tidak bisa menahan diri untuk meninggalkan jejak disana
Menghisapnya kuat dan terbentuklah tanda merah menyala.
Tanganku mulai nakal, aku menyusupkan tanganku dibalik bajuya yang terangkat dan mengusap punggungnya lembut, Hye Rin sedikit bergidik karena geli.
Aku semakin berani menciuminya liar dan mempermainkan lidahku di bibir dan lehernya sampai turun ke bagian atas dadanya.
Aku meremas lembut dadanya yang masih terbungkus rapat kemejanya.
Dan aku mulai membuka kancingnya satu persatu, otakku sudah dipenuhi dengan gairah yang tidak bisa kutahan.
Tiba tiba dia mendorongku sangat keras
"Andwae... Mianhae Jibeum oppa aku tidak bisa "katanya lembut
Dia pun membenarkan bajunya dan menyuruhku keluar aku masih bingung menatapnya mematung
Hye Rin pov
Aku belum siap maafkan aku aku tidak bisa melakukanya
Aku mengusirnya dia mengalah lalu pergi dari rumahku
Skipp--(disekolah)
Jihoon pov
Gue berjalan menuju lapangan sekolah disitu semua anak kls 1 sudah baris rapi gue pun nyuruh mereka duduk"Semuanya dipersilahkan duduk ya saya akan mengumumkan acara untuk kelas 1" ucap gue pake mic
"Besok hari sabtu akan ada acara untuk kelas 1 agar bisa lebih mengenal satu sama lain yaitu acara KETIMA yang akan dibimbing oleh pengurus osis dan pramuka sekolah , kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 hari 2 malam jadi persiapkan dengan baik untuk barang barangnya nanti setiap kelas dapat selembar kertas lalu dicoticopy untuk yang lain , apa ada pertanyaan?" Jelasku
Skipp-->
Jihoon pov
Dari kejuhan kulihat Jibeum bertanya taya kepada rekan rekanku OSIS.Dan akhirnya dia menuju ke arahku.
"Eh hoon, lo yang ngawasin di busnya Hye Rin kan?""Iya beum, kenapa emang?"
"Boleh tukeran ngga? Gue pengen jadi pengawas di busnya"
"Boleh kok beun ini daftar absennya."
"Makasih banyak ya hoon."
Kulontarkan senyum kepadanya untuk menutupi yang sebenarnya.
Aku merasa tidak sanggup untuk menutupi.
Tapi di sisi lain aku juga harus menjaga perasaan Jibeun, sohib sendiri.Semua siswa baru diinstrusikan untuk segera memasuki bus agar jadwal acara yang sudah kami buat tidak molor.
Kulihat Jibeum sangat bahagia.
Sebuah pemandangan yang sangat berbeda dengan keadaanku saat ini.
Iya, aku sangat menginginkan berada di posisi Jibeum saat ini sangat ingin hingga rasanya ingin mati.
Aku ingin melihat Hye Rin.
Tapi apa yang bisa aku lakukan dengan keadaanku seperti ini,
Maaf gaes kalo kurang seru ff pertama wajarin aja yah
Read Juga ff yang satu yah
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedd·PJH [END]
FanfictionHighest Rank #194 in Fanfiction Start 25 oct 2k17 Finish 15 Jan 2k18 Buat yang dibawah umur jangan baca kalo udah terlanjur yaudah nanti khilap bareng author :v