2puluh2

2.3K 134 4
                                    

Jihoon Pov

"Aku hamil"

Hamil?

Bukankah kita baru sekali?

Bagaimana bisa?

Ah benar kata dokter

"Jinjja?" Jawabku sambil tersenyum merekah

Dan Hye Rin menganggukan kepalanya

"Aku senang sampai tidak tahu harus mengatakan apa"

Aku mendekat kearah Hye Rin dan sedikit membungkuk , sekarang wajahku tepat di perutnya

"Baiklah selamat datang little jihoon" aku mengecup perutnya sekali dan menatap Hye Rin

Hye Rin sangat bahagia itu sangat jelas di wajahnya

"Gomawo..."kata Hye Rin tiba tiba

"Untuk apa?"

"Karena kau telah menghadirkan little park dikehidupanku" Hye Rin tersenyum tulus

"Kukira apa... apa kau mau lagi?"
Ujarku sambil memberi senyum smirk

"YA! Ini saja belum jadi seutuhnya"

"Aku bercanda Park Hye Rin"

"Kajja kita tidur aku lelah tadi berjalan jalan"

"Dengan siapa?kenapa kau tidak bilang kan aku bisa menemanimu"

"Sendiri , kau terlalu sibuk bekerja tuan" jawab hye rin sambil tersenyum kali ini menampakkan giginya

Dia sangat bahagia hari ini

Aku dan Hye Rin menidurkan diri keranjang tanpa ada percakapan apa pun kami langsung tertidur

Author Pov

Aku memegangi perutku yang semakin membesar sambil menangisi kepergian Jihoon. Ya Suamiku ini baru saja berkencan dengan seorang gadis. Ia membentak-ku, mengatakan aku tak lagi cantik, dan berat badanku terus naik. Sebab itu ia meninggalkanku? Hanya karena aku hamil, dan aku semakin jelek ?

"Oppa... jangan pergi."

"Tidak, aku harus pergi mengencani seorang gadis cantik."

"Jangan pergi."

"Jangan pergi hiks." Teriaku disela tangisan

"OPPA!..."

Jihoon membuka kedua bola matanya dengan berat, suara rintihan itu terdengar dari sampingnya alias berasal dari mulut Hye Rin yang masih tertidur.

Jihoon menatap Hye Rin menyadari beberapa tetes air mata yanf terjatuh dari mata tertutup Hye Rin.

Setelah melihat Hye Rin menangis Jihoon kemudian mengusap rambutnya lembut.

"Kau mimpi apa?" Bisik Jihoon kecil di dekat telinga Hye Rin

Jihoon mengusap pipi Hye Rin, semoga dengan begini istrinya akan merasa tenang .

Karena Jihoon perlahan Hye Rin membuka matanya, Hye Rin menatap Jihoon lalu tiba tiba Jihoon memeluknya erat

"Jangan menangis Hye Rin-ah. Uljima," ujar Jihon sambil mengusap usap Rambut Hye Rin

"Aku takut Oppa, dimimpiku perutku sudah membesar dan--" jawab Hye Rin

"YA? EODIGA !" Teriak Jihoon melihat Hye Rin berlari keluar kamar

Jihoon pun langsung berlari menuyusul Hye Rin

Jihoon terkejut saat melihat Hye Rin sedang memuntahkan isi perutnya dikamar mandi

Karena khawatir Jihoon langsung mendekati Hye Rin dan menepuk nepuk dan memijit leher belakang Hye Rin

"Gweanchanha?apa masih mual? Apa perlu aku belikan obat?" Tanya Jihoon bertubi-tubi.

Hye Rin malah tertawa mendengar Jihoon

"Kenapa kau tertawa? Aku sangat khawatir padamu"

"Kau sangat lucu Oppa . Wajahmu ketika khawatir membuatku ingin tertawa."

"Syukurlah kau tertawa karenaku"

"Hehehe"

"Ini baru jam 3 pagi apa kau ingin tidur lagi?"

"Anni , aku akan melakukan kegiatan rumah saja"

"Baiklah aku juga akan mengerjakan kerjaan kantorku agar bisa pulang lebih awal seperti kemarin"

"Ah iya nanti kalau aku pulang awal aku akan mengantarmu kedokter kandungan"

"Oppa... Nan Gweanchanha muntah muntah itu sudah biasa terjadi pada wanita yang baru hamil"

"Kukira itu karena ada masalah aku benar benar tidak tahu"

Hye Rin tertawa kecil melihat kepolosan suaminya

"Berjanjilah saja padaku untuk pulang awal dan membawa makanan enak"

"Aku tidak bisa berjanji untuk pulang awal tapi untuk makanan aku bahkan bisa lebih dari janji" jihoon tersenyum merekah

Tbc...
Baca ini juga yaa makasih

Read juga punya baejineu

Wedd·PJH  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang