4bellas

2.6K 145 10
                                    

Jihoon Pov

"Bagaimana aku bisa memberikan ini?.....Aish" Gumamku sambil memegang secarik surat dari ssaem , ya itu adalah surat panggilan untuk orang tua

Aku berjalan malas menuju parkiran , jujur hari ini aku tidak ingin pulang kerumah Hye Rin

'Tunggu bukankah ini sudah lebih dari 2 hari ? Aku bisa pulang hari ini setelah mengambil pakaianku' Batinku

"OPPA!! Kau sedang apa mematung disitu Kajja kita pulang" kehadiran hye rin membuyarkan lamunanku

(Didalam mobil)

Diperjalanan kami hanya diam , aku juga memutuskan diam

"Oppa saat sampai dirumah berpura puralah tidak terjadi apa apa Arraseo?" Kata Hye Rin membuka Percakapan

"Nee arraseo lagi pula hari ini aku akan pulang"

Hye rin hanya mengangguk

Sesampainya dirumah Hye Rin kami tidak langsung masuk Tidak kami tidak berbicara hanya saling terdiam memikirkan apa yang akan terjadi

Tiba tiba ada mobil berhenti dibelakang mobil yang ku parkir

'Bukankah itu mobil Appa?' Tanyaku dalam hati

Dan benar Appa turun dari dalam mobil lalu mendekatiku

"Ah Hye Rin apa kabar?" Tanya appa

"Baik sekali" jawab Hye Rin sambil tersenyum

"Jihoon-ah Kajja kita pulang bukankah sudah lebih dari 2 hari ? Ayo pulang appa tidak ingin membuat mereka repot lagi"kata appa

"Keudae appa pakai......"

"Tadi sudah dikirim oleh Young Jae eomma Hye Rin" appa menarik tanganku sambil melambaikan tanganya yang satu pada Hye Rin

Hye Rin Pov

"Tadi sudah dikirim oleh Young Jae eomma Hye Rin" appa Jihoon

'Mwo eomma membereskanya? , kenapa sikap eomma begini padanya ini sangat berlebihan' batinku

Aku masuk kedalam rumah langsung menemui eomma dan appa

"Appa Eomma Mianhae..." aku menyerahkan surat dari Ssaem

"Untuk apa ?apa kau melakukan sesuatu?" Kata appa

"Anni Appa ini kesalahpahaman"

Appa membuka surat itu tertulis disana bahwa aku adalah korban pelecehan seksual oleh teman bernama Park Jihoon

Kulihat raut wajah eomma dan appa berubah aku tahu mereka pasti marah besar

"Jujur appa kecewa padamu Hye Rin-ah jangan salahkan jihoon atas semua ini perbaiki lah sikapmu yang buruk itu kau tau yang kau lakukan sekarang mempermalukan keluarga kita Kau tahu!!" Kata Appa

"Appa ini tidak sepe..."

"Jangan banyak alasan Appa tidak menyukai orang yang selalu membantah"Kata Appa lalu pergi meninggalkanku dan eomma

Kulihat eomma hanya menunduk menangis

"Eomma.... mianhaee ini tidak seperti yang eomma pikirkan"kataku sambil memegang tangan eomma

"Arra... ini pasti perbuatan Jihoon , dari awal eomma sangat membencinya apa kau tidak apa apa bersama namja berandal itu"

Aku kaget 'mwo eomma menyalahkan jihoon?' Tanyaku dalam hati

"Anni eomma ini bukan salah ji...."

"Tidak usah dijelaskan lagi eomma hanya percaya padamu keundae kenapa kau tidak batalkan saja rencana pernikahanmu dengan Jihoon dia sudah menyakitimu seperti ini eomma tidak rela" kata eomma

"Eomma Jihoon tidak seperti yang eomma bayangkan dia namja baik baik" jawabku

"Kalau dia baik dia tidak mungkin merusakmu , lebih baik kau bersama Jibeum dia bahkan sangat sopan dan baik pada eomma kenapa kau tidak bersamanya lagi ? Dia jauh lebih baik " jelas eomma

"EOMMA AKU TIDAK MENCINTAINYA!!" Jawabku sedikit dengan nada tinggi aku kesal

Aku meninggalkan eomma dan masuk kedalam kamarku

Jihoon Pov

Aku langsung disuruh makan bersama disaat makan itulah aku pergi sebentar kekamar mengambil surat

"Eomma.... Appa... aku mendapat surat ini sebelumnya aku akan menjelaskan kejadianya dulu agar Eomma dan Appa tidak salah paham "

Eomma dan Appa mengangguk setuju , akupun langsung menceritakan kejadianya dari mulai seragam Hye Rin hilang hingga aku difitnah dan seterusnya

Ekspresi eomma dan appa berganti ganti terkadang kaget kadang marah

"Sekarang ini suratnya" aku menyerahkan surat itu

"Bagaimana jika Appa langsung membuat surat pindah sebelum kau dikeluarkan?" Kata appa setelah membaca suratnya

"Appa mu benar kau harus segera pindah lagipula eomma dan appa tidak akan menghadiri itu jangan khawatir kami sangat percaya dengan anak tercinta kami  " sambung eomma sambil mengacak rambutku

"Khamsamida eomma appa kalian memang terbaik" aku mengancungkan dua jempolku

Ya beginilah Eomma memang seperti anak kecik terkadang tapi untuk masalah seperti ini eomma selalu setuju dengan appa

Aku masuk kamar dengan hati lega , aku menjatuhkan badanku keranjang

"Ah untung saja , ini tidak buruk seperti yang kubayangkan" gumamku pelan

Jan lupa baca ff yang ini ya makasiih




Wedd·PJH  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang