Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun telah Rin jalani.
Ia menjalani segalanya tanpa sekalipun tidak merindukan tuannya Sesshomaru.Rin tumbuh menjadi seorang gadis yang lembut juga cantik. Kini, Rin telah menginjak usia 17 tahun, yang menandakan bahwa Sesshomaru telah genap sepuluh tahun tidak menjenguknya.
'Sesshomaru-sama.. aku merindukanmu' ucap Rin dalam hati. Sekarang ia tengah berada di sebuah bukit. Duduk bersandar pada salah satu pohon besar disana, mengingat hari-hari yang pernah dijalaninya bersama Sesshomaru.
"Sesshomaru-sama..." ucap Rin pelan. Tanpa sadar, air mata mengalir dipipinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Langit semakin sore, tapi gadis itu belum beranjak dari tempatnya. Rin, gadis itu masih berada dibukit.Kini ia menatap matahari yang akan segera tenggelam itu dengan tatapan sendu.
"Kapan kau akan datang dan menjemputku Sesshomaru-sama""Rin!!"
Rin kaget mendengar ada yang memanggilnya,
"Kohaku?"Kohaku, pemuda yang selalu menjaganya sedari mereka tumbuh besar bersama. Kini tumbuh menjadi pria tampan. Menyandang gelar pembasmi siluman terhebat diantara yang lainnya.. Tidak menjadikannya besar kepala. Ia tetap menjadi Kohaku yang selalu baik hati dan juga...... Masih selalu menjadi orang yang sangat menyayangi Rin.
"Rin, hah.... Hah.. A... Yo.. P-pulang Rin.."
"Kohaku? Kenapa kau berlarian?"Kohaku berlarian mencari Rin yang sejak pagi tak ada di rumah.
"Hah... Aku mencarimu sejak tadi, dan ternyata kau di bukit"
"Maafkan aku" Rin menunduk meminta maaf."Rin.. Kau menangis?"
Kohaku menyadari jejak air mata di pipi Rin. Tangannya mengkup wajah Rin dan menghapus jejak air mata itu.Rin tak menjawab, dan mereka berdua terdiam. Sibuk dalam pikirannya masing masing. Hingga Kohaku kembali bertanya.
"Kau merindukannya Rin?"
Rin terdiam. Air matanya jatuh lagi."Rin.. Tatap aku"
Rin masih menunduk dan menangis
"Rin.." Kohaku mengangkat wajah Rin"Rin.. Aku tahu ini bukan saat yang tepat.. Tapi.. "
"Aku mencintaimu"
Dan sekarang Rin benar benar menatap Kohaku dengan pandangan tak mengerti."Aku tahu.. Kau masih menunggunya, kau juga masih mencintainya baik dulu maupun sampai detik ini.. Tapi... Sudah terlalu lama aku memendamnya.. Aku ingin mengungkapkannya padamu.. Tapi aku ragu.. Karna janjiku pada diriku sendiri.. Bahwa aku tak akan membuatmu bingung dengan perasaanku ini, dan juga karna aku menghormatinya... Maafkan aku Rin"
Rin terdiam.. Tak menjawab sepatah kata pun. Hingga mereka turun dari bukit pun Rin tetap terdiam.
..
.
.
.
.
.
.
.
Haiiiiiiii balik lagi yah sama Hilma 😙
Gimana kesan pesannya setelah 3 chapter kemarin?
Tetep butuh kalian para pembaca...
Makasih buat yang udah setia nunggu (elaaah 😂😂)
Selanjutnya udah yang terakhir ya 😉
Jangan lupa juga vote dan komennya ok 😂Salam Manis
HilmaHM
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever With You
RomanceDia dingin, Tapi hatinya lembut. Matanya tajam, Tapi sirat akan kehangatan. Percayalah, jika kau lebih dalam mengenalnya.. Kau akan jatuh pada segala yang ada dalam dirinya. Termasuk diriku.