extra part 2

788 38 5
                                    

"Otou-sama!"

Gadis kecil dengan senyum yang indah, surai perak panjangnya berayun senada dengan langkahnya untuk mencapai sang ayah.

"Hati-hati" sahut ayahnya yang tengah bersandar di batang pohon yang daunnya rindang.

Sang anak akhirnya mencapai tempat dimana sang ayah tengah duduk bersandar.

"Tou-sama, lihatlah ini cantik bukan?" Sang anak tersenyum lebar.

"Ya, itu cantik" jawab sang ayah sambil menepuk pelan kepala gadis kecil itu.

Tak ada lagi percakapan diantara keduanya, hanya suara gesekan daun dengan angin yang menemani mereka.
Tak lama, sang ayah pun berdiri dan menggandeng anak gadisnya pulang.

Istana megah nan mewah adalah rumah gadis itu.
Didepan pintu utama sudah terlihat sesosok siluman kecil berwarna hijau yang menunggu mereka.

"Selamat datang Sesshomaru-sama, Hime-sama"

Ya, ayah dan anak itu adalah Sesshomaru dan putri kecilnya.

Hari beranjak malam, dalam sebuah kamar terlihat Sesshomaru yang tengah berbaring bersama sang anak.

Sang anak memang menuruni sifat dari ayah ibunya. Sifatnya yang terkadang bawel dan ceria adalah bawaan dari sang ibu. Tapi ia juga bisa diam seribu bahasa dan bersikap dingin seperti ayahnya.

Seperti saat ini, saat mereka hanya berdua. Emi, hanya memperhatikan wajah sang ayah yang sepertinya sedikit melamun. Padahal Emi masih sangatlah kecil, tapi ia terkadang terlihat sangat dewasa dengan sifat ayahnya.

"Tou-sama, kau merindukan Kaa-sama?"

Sesshomaru tersadar dari lamunannya dan menatap sang anak.

"Hn"
Jawaban yang singkat memang, tapi itu sudah menjawab rasa penasaran dari putri kecilnya.

"Tou-sama, jangan bersedih. Bukankah aku sangat mirip dengan Kaa-sama? Kaa-sama pernah bilang, jika Tou-sama merindukannya maka Tou-sama hanya perlu memelukku"

Sesshomaru terdiam, ia kembali menatap putrinya dan memeluknya.
"Tidurlah"

Sang anak tersenyum dan membalas pelukan sang ayah. Memejamkan matanya untuk segera pergi ke dunia mimpi.

Melihat sang anak yang akhirnya tertidur, Sesshomaru mengecup pelan kening putrinya dan beranjak turun dari tempat tidur. Menaikan selimut agar putrinya bisa tetap hangat.

Sesshomaru berjalan keluar dari kamar putrinya dan melangkah menuju kamarnya.
Menutup pintu dan berjalan kearah jendela besar yang memperlihatkan sinar rembulan juga bintang-bintang yang bertaburan di langit.

"Aku merindukanmu Rin"
Termenung sendirian sambil menatap langit malam. Sesshomaru yang tengah merindukan kekasih hatinya, ibu dari putri kecil kesayangannya. Menghabiskan malam dengan duduk didepan jendela menatap bulan dengan rindu yang bersarang di hati.
.
.
.
.
.
.
.

Suara merdu dari kicauan burung di pagi hari telah membangunkan gadis kecil dari tidurnya. Beranjak dari ranjang tempatnya bermimpi, Emi keluar dari kamarnya setelah berpakaian rapi.

"Jaken-sama, dimana Tou-sama?" Tanya Emi pada sesosok siluman kecil yang ada dihadapannya.

"Sesshomaru-sama ada di taman belakang Hime."

Setelah mendengar jawaban itu, Emi kemudian berlari menyusul ayahnya.
Langkahnya terhenti ketika sampai ditaman belakang kerajaan.

Ia melihat ayahnya tengah memeluk erat seorang wanita.

Forever With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang