Balada Keluarga Kelinci

509 20 25
                                    


*Di atas mobil sepulang dari pasar.."

"yayah, ayo yah buruan pulang bentar lagi jam 12 oseh kalo ga makan tepat jam segitu kan kelakuannya suka ngerugiin"

"nanti kita juga yang repot",

"ini bubun udah beli gado-gado buat ganjel perut sehun dulu sebelum masak pesenan sopnya"
desak nessa pada suho untuk nyetir lebih cepat

"yaelah bun, ini udah paling ngebut kali, tuh ga liat macet tuh didepan tenang aja bentar lagi sampe kok",

"tenang ya bubun sayang"

suho mengelus kepala istrinya mencoba menenangkan

"yah, kira-kira ga ada bensin kan ya di sekitar rumah kita tadi? ",

"tetangga kita ga ada yang pelihara ayam kan ya yah",

"kira-kira rumah kita ga akan dikerubungin orang kan ya yah nanti karena ada tragedi.."

terbayang hal-hal seram di pikiran nessa, tiba-tiba perasaaannya tidak enak, dan buru-buru dia tepis.

Nessa menaruh tangan suho di pipinya ini hal yang sering dilakukan nessa saat dia mulai diserang panik.

Suho yang melihatnya hanya bisa tersenyum manis..

Mobil memasuki garasi rumah bergaya minimalis, tanpa pagar pelindung di sekeliling rumah hanya ada taman kecil di halaman depan sebagai pembatas dengan jalan.

"yayah..bubun masuk duluan ya.."

nessa melangkah keluar dari mobil sesaat matanya bertemu dengan tetangga depannya chanyeol, yang tersenyum sambil mengangguk kecil.

Nessa membalas anggukan dan tersenyum, dia bingung dengan tatapan akrab tetangga barunya tersebut, tapi pikirannya terlalu penuh untuk sekedar memikirkannya, pikiran nessa tersita dengan keadaan sehun dirumah.

"sehunnaa....sehunnnaa.."

nessa berulang-ulang memanggil sambil melihat sekeliling rumah yang tidak berubah sejak tadi dia tinggalkan, suasana rumah yang hening, membuat nessa bergidik ngeri.

"bun..mana sehun.." suara suho mengagetkan nessa yang melamun.

"yayah ngagetin aja, ini bubun lagi nyari-nyari si oseh dia ga nyaut-nyaut dari tadi, coba bubun cari dulu ya"

nessa mencari-cari keberadaan sehun di sekitar rumah dan menemukan sehun duduk melamun di balkon rumah sambil memegang sapu.

"hun kamu ga papakan, kamu ga nekatkan Cuma karena noona lupa nyiapin kamu makan siang"
nessa kwatir sehun berniat melompat dari lantai dua rumahnya

"eh, noona udah udah dateng.. tsehun belum tselesai nih beberetsnya.."

Sehun buru-buru berdiri sambil meneruskan menyapu.

Nessa melihat sehun dengan iba.

"udah udah berenti dulu beberesnya inih makan dulu" menyodorkan plastik gado-gado.

"kamu kan belum makan siang noona juga belum sempet masak, noona bawain kamu gado-gado buat makan siang",

"maafin noona yah kamu jadi baru makan" desah nessa penuh penyesalan

"oya, gado-gado noona.. *eeeeekkk"(sehun bersendawa)

"huwaaa atsik atsik tsehun jadi laper denger gado-gado.."

sehun langsung menyambar gado-gado dan berlari pergi, nessa sedikit bingung dengan sendawa sehun, tapi segera dilupakan dia hanya menghela nafas lega melihat keadaan rumah yang baik-baik saja dan kelakuan sehun yang sangat manis hari ini.

Cerita di Komplek EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang