Fanfic ini bergenre humor receh tentang imaginary kehidupan exo dalam berkomplek. Tidak pernah ada cerita sebenarnya dalam kehidupan nyata jadi tidak ada kesamaan latar cerita... *dan saat ini pula deskripsi ini sudah terasa garing dan receh*
Cerita...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nessa dan suho sedang bersiap akan pergi kepasar
"oseh jaga rumah ya noona ke pasar sebentar mau belanja.." nessa menyapa sehun yang lagi ngelap kaca
"kesambet apa ya si sehun, anak itu udah berubah sekarang sepertinya, syukur deh" batin nessa lega
"hun jangan ngayap, klo mau pergi kunci pintu dulu, inget jangan nyalain kompor, jangan mainan bensin nanti kebakaran, apalagi jangan sampe manja-manjat genteng kaya waktu dulu"
"oya jangan godain anak tetangga apalagi ibunya"
"kalo laper jangan numpang tetangga makan aja yang ada dikulkas.. ga enak sama tetangga, kita warga baru disini jangan buat macem-macem.." suho mencoba mengingatkan sehun yang seolah kelakuan adeknya udah kaya setan.
Sehun cuma ngangguk lemah, karena kecapean beberes dari tadi.
-----(Di dalam mobil)---
"yah kamu jangan terlalu keras bagitu lah sama sehun kasian dia" nessa menegur pelan suaminya
"tumben bun, kamu bisa sesabar itu sama sehun biasanya udah kaya tom jeri.." suho menyetir perlahan keluar komplek
"bubun ngeliat dia tadi beberes serius banget kayanya dia udah berubah lebih dewasa, mbok yo kita jangan terlalu keras lagi sama dia ya" nessa coba ngejelasin.
"iya juga sih ya bun..yayah jadi ngerasa bersalah tadi sama dia.." menyesali sikapnya
"ngomong-ngomong dia tadi udah sarapan belom bun.." Tanya suho
"sarapp.. Whatt" suara nessa tercekat
"aduh kayanya belom deh yah, bubun lupa tadi nyediain makanan aduh dari tadi kan kita ada tamu bubun sampe lupa..bubun lupa banget yah" nessa mendadak kuatir dengan keadaan sehun.
"hah...bun"
"kamu kan tau sendiri kalo sehun belum makan kelakuannya bisa aneh-aneh.." suho cemas
"yayah kuatir sama rumah kita.. "tetangga kita.." "lingkungan kita ..." suho tak bisa meneruskan kata-katanya
"tenang aja yah, kita serahkan semuanya sama Tuhan ya.."
"Bubun yakin semua akan baik-baik aja semoga semua berjalan di atas rencana baiknya"
"semoga tadi dia udah sarapan sebelum kerumah" nessa berusaha menenangkan suaminya padahal dalem hatinya dia yang lebih kuatir dengan keadaan rumahnya, terbayang akan kejadian-kejadian buruk yang mungkin terjadi.
(Di Rumah)
"grookkkk..grookkk" sehun megang perutnya yang bunyi dia inget dari tadi pagi perutnya belom di isi apa-apa.
"tsabar yah nanti aku akan mengitsi kalian dengan makanan enak" sehun berusaha menabahkan cacing-cacing diperutnya sambil meneruskan ngelap kaca yang hampir selesai.