Fanfic ini bergenre humor receh tentang imaginary kehidupan exo dalam berkomplek. Tidak pernah ada cerita sebenarnya dalam kehidupan nyata jadi tidak ada kesamaan latar cerita... *dan saat ini pula deskripsi ini sudah terasa garing dan receh*
Cerita...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari minggu pagi yang cerah di komplek exo.
Pak dio sang erwe komplek sudah terlihat santai duduk didepan teras memakai sarung kesayangannya sambil membaca koran.
"masih aja nih pemerintah sibuk urusan naikin harga sembako, ckckck"
pak dio mulai mengomentari berita berita dikoran satu persatu.
"mih, kopi mana mih.."
"sama pancongnya sekalian mih" pinta pak dio lagi kepada istrinya,
"bentarrrr pih lagi dipanasin aernya" teriak bu lili istri pak dio dari dalam,
"co...ucooo bangun nak udah siang doraemon nya udah mau mulai tuh" bu lili berteriak memanggil anaknya.
"ini pih kopinya" lili menyuguhkan se mug besar kopi untuk suaminya
"pancongnya mana mih?" tanya pak dio heran
"tadi kata kang umin pancong nya ga jualan pih" jawab bu lili bete.
"yah... Kok bisa" pak dio manyun.
"bisa gak sih papih sehari ga sarapan pancong pih?"
"engga..!!" jawab pak dio cepat
"bisa gak ganti pie atau pancake gitu?" bu lili bertanya kesal.
"mamih kan tau itu makanan kesukaan papih.. Bla.. Bla.. Bla.. " terang pak dio
*ceramah dua bab*
dan sekali lagi bu lili menyesal sudah mempertanyakan hal yg sangat dia hapal jawabannya, yak jawaban panjang lebar seperti bimbingan skripsi yg akan dibahas pak dio tentang asal muasal makanan kesukaannya, dan akan dijabarkan secara runtut hingga telah dihapal diluar kepala selama 6 tahun pernikahan nya.
"pih kita kan orang kaya nih ya kenapa sih gak ada gitu kemajuan menu makanan kaya tetangga tetangga",
"mami malu pih sama ibu ibu komplek tiap hari belinya kalo ga lodeh ya sayur asem paling modif dikit bacem"
bu lili menumpahkan kekesalannya yang telah disimpannya selama ini.
Pak dio masih asik membolak balik koran tanpa menghiraukan curahan hati istrinya
"yaudah, sekarang terserah mamih aja mau masak apa papi oke" jawab pak dio santai.
"bener ya pih bener loh ya terserah mamih"cecar bu lili
"iyaaa..." sahut pak dio sabar
"nah gitu dong itu namanya suami yang pengertian, mamih mau belanja makanan bule nanti di kang mimin" jawab bu lili dengan riang sambil beranjak
"mih, ini ngomong ngomong temen ngopi gantinya pancong apa?"
"papi mau dibuatin pie, pancake apa sandwich" sahut bu lili sumringah
