***
Hari demi hari hubungan Arsy dan Syifa bisa dibilang semakin baik. Meski terkadang Syifa masih dingin padanya. Tapi setidaknya Syifa tak menghindari Arsy lagi.Syifa sendiri serba salah sebenarnya. Dia terluka melihat Arsy, tapi dia merindukannya.
...
Syifa membuka ruang kerja Arsy, tapi langkahnya terpaku ketika melihat bukan hanya Arsy yang ada disana.
"Syifa!!!" kata wanita yang ada di hadapan Arsy. Nampak sekali dia terkejut melihat Syifa."Sorry, harusnya aku ketuk pintu dulu. Permisi." Syifa menutup pintu lalu berjalan pergi. 'Harusnya aku tau.' Bisik hatinya.
.
Sementara itu di ruangan Arsy, "Key, apa kau mengenal Syifa?" tanya Arsy.
"Teman lama." jawab wanita yg bernama Key itu dengan gugup. "Kenapa dia disini?" tanya Key.
"Sudah beberapa bulan dia kerja disini. Oh iya, kau bilang tadi dia temanmu. Apa itu berarti aku mengenalnya juga dulu? maksudku sebelum ingatanku hilang." Tanya Arsy.
"Sudahlah jangan bicarakan dia. Aku kesini untuk membicarakan pernikahan kita."
"Key, bisakah kita tunda semuanya sampai ingatanku kembali?" pinta Arsy.
"Kita sudah lama menundanya. Bertahuntahun aku menunggumu Arsy. Baru beberapa bulan lalu kau mengatakan sudah siap menikah denganku. Kenapa sekarang kau berubah lagi? Apa ini ada hubungannya dengan Syifa?" Tanya Key marah.
"Bagaimana kau tau?"
"Aku mau pulang." Key pergi meninggalkan Arsy bertanyatanya sendiri.
...
"Ada yang bisa kubantu?" tanya Syifa pada Key yang tibatiba masuk ke ruangannya.
"Syifa, kenapa kau kembali?" tanya dijawab tanya.
"Aku sibuk. Kalau gak penting sebaiknya kau keluar."
"Syifa kau tau benar apa maksudku. Enam tahun yg lalu Arsy memilihku bukan kau, sekarang pun akan tetap sama. Dia akan tetap memilihku. Dulu kau mengambil Arsy dariku, namun pada akhirnya dia memilihku kan. Sekarang jangan bodoh dengan melakukan hal yang sama seperti dulu. Berhenti Syifa. Kau tak akan pernah bisa mendapatkan Arsy." Kata Key tegas.
"Aku tidak sedang berusaha mendapatkan Arsy." Jawab Syifa pendek.
"Bohong. Lalu untuk apa kau kembali?" tanya Key.
"Apa aku tidak boleh kembali? Sudahlah Key. Aku kembali bukan untuk Arsy. Entah kau percaya atau tidak. Kau jangan khawatir. Lagipun Arsy sudah tak mengingatku lagi. Apa yang kau takutkan?"
"Ah iya kau benar juga. Asal kau tau, Arsy bukan tak ingat padamu tapi dia memang sengaja melupakanmu." Kata Key sengaja menyakitkan hati Syifa. "Well, sebentar lagi aku dan Arsy akan menikah. Aku harap kau berhenti menemuinya." Sambung Key lalu pergi.
Syifa menunduk membenamkan wajahnya ke meja. Tak lama kemudian bahunya terhinjuthinjut. Dia menangis.
...
Syifa mulai mengurus kepindahannya. Setelah Key menemuinya dia memutuskan untuk berhenti bekerja. Bukan karena dia takut , dia bukan pengecut. Sama seperti dulu, biarlah dia saja yang pergi.
"Kenapa kau tibatiba berhenti?" tanya Arsy saat Syifa sedang membereskan barangbarangnya.
Berharihari Syifa menghindarinya lagi, hari ini tibatiba dikejutkan dengan pengunduran diri Syifa." Aku hanya ingin menghabiskan banyak waktu bersama Aira." Jawab Syifa sepatah.
"Bohong. Kau ingin pergi dariku kan?"