3

2.8K 159 9
                                    

***

Selama perjalanan pulang Syifa hanya mendiamkan diri. Hanya terdengar suara Arsy yang asik bersenda gurau dengan temannya yang bernama Key itu.

"Aku anterin kamu pulang dulu." Kata Arsy pada Syifa.

"Kenapa gak antar temanmu dulu aja. Biar kamu gak bolakbalik." Jawab Syifa.

"Setelah ini aku masih ada urusan dengan temanku. Jadi aku antar kamu dulu."

"Terserah." Kata Syifa lalu memejamkan matanya. Purapura tidur, menahan air mata yang hampir menetes.

*

Saat Arsy pulang ke rumah, Syifa terlihat sedang menunggunya.

"Kenapa belum tidur? Sudah jam sebelas malam Syifa." Kata Arsy saat melihat Syifa.

"Kenapa baru pulang? Kamu dari mana?" tanya Syifa.

"Aku capek. Kita bicara besok saja."

"Siapa wanita itu?" tanya Syifa lagi sebelum Arsy berlalu ke kamar.

"Dia temanku." Jawab Arsy.

"Kalian mesra sekali."

"Apa maksudmu? Kau cemburu?" duga Arsy.

"Salahkah?" Syifa menatap Arsy tajam.

"Dia teman kecilku. Kami sudah lama berteman. Jangan mencurigai persahabatan kami." Kata Arsy seraya berjalan ke kamarnya.

Syifa mengikuti Arsy ke kamar.
"Kita harus bicara." Kata Syifa.

"Aku capek. Besok saja."
Arsy mengambil handuk, lalu pergi ke kamar mandi.

Syifa mengeluh perlahan seraya membaringkan tubuhnya di kasur.

.

Arsy keluar dari kamar mandi, dia mendekati Syifa lalu perlahan mencium pipi Syifa.

"Goodnight."

Syifa yang ternyata belum tidur hanya bisa menahan rasa. 'Untuk apa ciuman itu, Arsy.' batinnya sebak.

*

Semakin hari Arsy semakin jarang di rumah. 'Mengerjakan Tugas' itu yang jadi alasan Arsy saat akan keluar rumah.

"Arsy, antar aku beli barang dapur yuk." Ajak Syifa.

"Aku gak bisa. Aku harus pergi menemui dosen."

Akhirnya hari itu Syifa terpaksa belanja sendiri.
Tibatiba dia melihat Arsy sedang bersama Key.
'Cukup tau' bisik hati Syifa.

Saat Syifa sedang memandang mereka, tibatiba Arsy menoleh ke arahnya. Syifa langsung melarikan pandangannya.
Dia pergi, berpurapura tak melihat apapun.

*

Pulang belanja Syifa langsung ke dapur membereskan belanjaannya sekalian menyiapkan makan malam. Dia hanya memasak untuk dirinya sendiri, karena Arsy sudah tak pernah menjamah masakannya lagi.

"Masak apa?" tanya Arsy yang tibatiba masuk dapur. Entah kapan dia pulang pun Syifa tak tahu.
Arsy melihat sudah ada makanan di meja.
Tanpa menunggu jawaban Syifa, Arsy langsung menyantap makanan itu.
"Kenapa kau tak ikut makan?" tanya Arsy.

Syifa hanya mendiamkan diri. Fokus mencuci wajan yang dia pakai untuk memasak.
'Makananku kau habiskan, gimana mau makan.' gerutu Syifa dalam hati.

Setelah selesai makan, Arsy langsung pergi.

Syifa mengambil mie goreng lalu memasaknya.

Malam ini terpaksa dia harus makan mie karena malas untuk memasak lagi.

Siapa Aku Untukmu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang