Di sisi lain, Rafael hari ini senang bukan kepalang. Karena akhirnya, dia bisa bertemu perempuan tadi. Setelah mereka berpisah sejak 8 tahun lalu.
"Brak!" suara pintu yang dibanting Husen membuyarkan lamunan Rafael.
"Bisa pelan gak sih lo?!" tanya Rafael sedikit kesal.
"Lo bisa jaga hati orang gak?" tanya Husen balik.
"Siapa maksud lo? Khanza?" Rafael bangun dari tempat tidurnya.
"Ada yang lain selain Khanza?" alis milik Husen mengerut. Mukanya penuh selidik.
"To the point, please?" sepertinya Rafael kurang mengerti prihal yang dia dan Husen bicarakan sekarang.
"Lo tadi pelukan 'kan, sama perempuan?" tanya Husen langsung.
"Lo liat?" Wajah Rafael terlihat takut Husen salah paham.
"Oh jadi bener? Lo pelukan sama perempuan?"
"Astagfirullah, kalian kenapa bertengkar? Kalian kan saudara." Muncullah Kamal, teman sekamar mereka-Husen dan Rafael.
***
"Tadi kan gue ke sekolahannya Rafael, terus gue liat dia pelukan sama perempuan." kata Khanza sesegukan.
"Gila. Eh lo nangis ya? Layarnya jangan di itemin dong." balas Fara di sebrang sana.
Fara dan Khanza kini sedang bervideo call. Tapi, Khanza menutup kameranya agar wajah sedihnya tak terlihat oleh Fara.
"Iya.." Khanza akhirnya membuka kameranya.
"Innalillahi, mata lo sampe bengkak gitu?" Fara kaget, melihat temannya yang biasa tegar menangis hingga matanya bengkak.
"Masa? Eh, bentar gue ngaca dulu." Khanza meninggalkan handphonenya dan beralih ke kaca dikamarnya. Lalu dia melihat matanya yang bengkak. Lalu kembali lagi, bervideo call dengan Fara.
"Untung gue besok libur." Khanza tersenyum tipis.
"Main ke rumah gue yuk!" seru Fara.
"Pesenin ojek online aja, lo yang bayar ya!" seru Khanza.
Terlihat dari layar handphone milik Khanza, Fara sedang berfikir keras. Melihat ekspresi itu, Khanza iseng mengscreen shot. "Oke boleh!" seru Fara.
***
"Za, ada notifikasi dari Husen nih." kata Fara saat ia sedang memainkan ponsel milik Khanza.
"Biarin aja," jawab Khanza yang sibuk menghabiskan makanan yang ia dan Fara buat barusan.
"Nih, spam banget tuh orang. Getar-getar mulu jadinya, hape lo." Fara kesal lalu memberikan ponsel Khanza.
[Via LINE]
Kusen😋 :
• Kuntetttt
• Gua punya berita pentingggg 💯
• Tet woi ah-,haluu🌛 :
• Slow dong
• Berita apaan? Awas gamutu yKusen😋 :
• Rapael lo.haluu🌛 :
• Idiw
• Eh dia Napa?:'v
• Ah peduli amat.
• Gak mood ngomongin Rafael gue😑Kusen😋 :
• Lu kenapa dah?haluu🌛 :
• Gua pen mupon dari dia tettt😭Kusen😋 :
• Mupon tinggal Mupon sihhaluu🌛 :
• Lu ngomong enak🔥Kusen😋 :
• Ampun dah
• Ehhaluu🌛 :
• Langsung ngomong aja deh
• Gue gpp.Kusen😋 :
• Yang meluk Rafael itu Kakaknya anj🔥haluu🌛 :
• 😑
• Muke gile👀Kusen😋 :
• Y.
• Kemaren dia bilang sendiri sama gua.haluu🌛 :
• Owkey sip💯Kusen😋 :
• Dah yOke. Jadi itu cuma Kakaknya. Lebay amat sih lo, Za. Lo tuh perempuan yang kuat. Masa gitu aja nangis. Lo gak boleh nangis lagi! -Pikir Khanza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shy Boy [6/6]
Historia CortaLo boleh salahin gue. Gue tau gue salah besar sama lo. Sama diri gue sendiri, karena udah ngebohongin lo sama diri gue sendiri. Lo jangan lupain gue, tapi lupakan lah perasaan itu. Perasaan yang mengikat pada diri lo. Perlahan ... jangan dipaksa...