- 6 -

592 82 11
                                    


***

Udah sore padahal. Tapi Joochan belum juga pulang dari sekolahnya.

Salahkan saja Joshua yang mendadak sakit perut dan gak ngejemput putra sablengnya itu.

.

Kei mendatangi sekolahnya Joochan. Barangkali tu anak masih disana.

"Dek," panggil Kei sembari menghampiri tiga siswa yang melintas didepannya.


"Iya mba?" sahut salah satu dari mereka. Wayi namanya.

"Liat Joochan tidak dek?"

"Oohh si kupret balagugu itu bukan?"

"HAH?" kaget Kei. Siapa dia?

"Ihh, paansih lo Way. Dia mana tau siapa yang lo maksud itu anjir." bisik Jaehyun gedeg.

Wayi cuma nyengir. Nampilin gigi kelincinya.

"Maafin dia mba,,,, iya... Bomin liat kak Joochan di ruang musik tadi. Mungkin dia masih disana."

"Oh, makasih dek."

"Sama-sama. Oiya, mba kakaknya Joochan ya? Mukanya agak mirip soalnya." tanya Jaehyun basa-basi.

"Bukan. Saya mamanya, hehe."

"Jinjja?"

"Seriusan mba eh tante?"

"Iya."

"Anjir,, berkah amat tu anak."

"Kok tante gak beler kek Joochan?"

"WAYI!!!! LO NANYANYA APA BANGET DAH."

"Lo juga gak usah ngegas kali jerr."

"Hehe,,, dia lebih mirip ke papanya. Ya udah tante sana dulu yah. Thank's"

Kei ninggalin mereka.

Tiga bocah tadi melongo kek orang bego memandang takjub kecantikan mamanya Joochan yang auranya bikin betah banget itu.

-

Kei menggeleng beberapa kali. Melihat putranya nyanyi gak jelas sambil jogetan.

"Channie." panggilnya memasuki ruangan musik sekolahnya Joochan. "Kenapa diem disini? Yuk ah pulang. Mama buat rendang spesial untukmu."

"Papa mana? Kok gak ngejemput Joochan tadi? Sengaja yah biar Joochan mati kelaparan disini? Terus mama sama papa bakal buat anak lagi. Ihh,,, jahat banget."

"Jangan ngaco. Papamu sedang sakit perut tadi. Kajja."

Kei menuntun Joochan keluar. Melewati beberapa siswi yang masih asyik ngegosip disitu. Juga beberapa siswa yang berlalu lalang.

Joochan yang notabene manja pake banget. Menye-menye gitu ke mamanya tanpa ada rasa malu. Padahal udah SMP kelas 2.

Persetan dengan omongan teman-temannya.

"Eh, itu ceweknya Joochan bukan sih? Cans abis borr." kata Jibeom sambil lempar senyum ke mama muda itu.

"Aduh, nempel banget anjir. Pengen ugha." envy si Daeyeol yang faktanya jones berkarat.

"Joochan menel banget dah. Gak malu apayak ceweknya di gelondotin kek gitu?" ini yang ngomong Seungmin.

"Gilak. Joochan mujur amat dah hidupnya punya cewek kek dia. Mana seksi lagi, ugh ugh." tambah Jaeseok terpesona.

"Mantap bossqueee. Lo kalah telak sama si tengik Hongjo. Padahal tampangnya kek teri gitu." ujar Tag manasin Jangjun.

"Gapapa. Yang penting gue jauh lebih ganteng yegak." balas Jangjun sambil jepe-jepe manjah.

"Aku poteq. Joochan yang ku taksir ternyata udah taken. Sialnya aku kalah cantik, huhuhu."

"Sans dong Nen. Kan masih ada  Jangjun."

"Fak."

"Apa banget dah lo Jun. Dasar janin onta."

.

"Chan, cewek lo ya?" Jangjun nyamperin Joochan dan mamanya yang lagi beli seblak rasa keju depan sekolah mereka.

"Siapa? Dia?" Joochan nunjuk mamanya.

"Iya. Kenalin dong. Siapa tau bisa jadi temen. Hehehe,,,"

"Huuuu,,, dasar kerdus kiloan. Gih sono."

"Galak amat Chan."

"Bodo."

"Yaudeh, gue minta id line nya aja dah."

"Lo pengen dibantai sama papa gue yak?"

"HAH? Maksud lo? Dia mba lo Chan?"

"Ini mama gue anjir."

"Jinjja?"

"Becanda. PERGI LO JOMBLO KERDUS. KAMPRET LO GODAIN MAMA GUE."

"Hehehe,,, maaf ya tan."

"Gapapa kok dek. Kajja Channie."

Kei melanjutkan langkahnya sambil gandeng tangan Joochan ke mobilnya.

-

***

- 171031 -

16.37

HONG FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang