- 17 -

387 57 13
                                    


***

"MAMAAAAAA!!!!"

Suara toa ini akhirnya kembali menggema di kediaman keluarga Hong setelah seminggu penuh hampa.

Joochan melempar asal tas gendongnya ke sofa. Menghampiri dua insan yang asyik bergelung dengan selimut hangatnya, tentunya sambil mengeratkan pelukan masing-masing. Pemuda beler itu tak peduli lagi sama kondisi mama-papanya yang habis nyervise 😂 semalam. Joochan meloncat ke tengah-tengah mereka sembari bergelayut manja dilengan mamanya.

Mengganggu tidur nyenyak ortunya saja ni bocah.

"ASTAGA!!! HONG JOOCHAN." geram Jooshua yang dadanya tertindih tubuh berisi Joochan. Tentu saja itu menyakitkan.

"Tidur saja pa, jangan ngomong."

"Tapi SAKIT BODOH." geram Joshua berusaha menjauhkan tubuh putranya.

"Bodo amat," sahutnya ketus.

"Mama, Joochan kangen." Joochan mengusik tidur mamanya yang tampak kelelahan.

"Kapan balik dari LA sayang?" sahutnya serak. Sepertinya Kei ngantuk banget. Mata indah itu bahkan enggan membuka. Padahal Joochan tengah tersenyum manis padanya.

Siapa peduli? Siapa suruh gangguin moment nikmat mereka 😂😂.

Diabaiin kan, mampus. 😁

"Tadi subuh, tapi Joochan masih ke rumah nenek Hong dulu. Nitip mainannya Joochan mah. Oiya mah, Joochan beli pesawat buat kita liburan ke jeju, hehe." tuturnya girang.

"Eiii,,,, mana bisa pesawat mainan bisa membawa kita kesana?" Kei akhirnya membuka dua lensa coklat miliknya.

"Siapa bilang pesawat mainan. Joochan beli pesawat sungguhan mah. Joochan ngabisin gold cardnya papa buat beli pesawat, hehe."

"MWOYA??? JADI KARTU PAPA YANG HILANG MINGGU KEMAREN KAMU YANG NGAMBIL CHAN? YA TUHAN,,,," histeris Joshua mengusak rambutnya frustasi. Gak jadi memejamkan dua kelopaknya yang kelihatan menghitam.

Begadang mulu sih sama mama Kei. Tau rasa dah papa bermata panda. 😂😂

"Iya, tapi kata nenek Hong gak apa apa Joochan habisin. Toh uang papa uang Joochan juga, keutchi?"

"Heoh," sahut Kei terpaksa menyetujui.

"Tapi buat apa beli pesawat baru Channie, bukankah kemaren papa habis beliin kamu pesawat?"

"Heish, itu udah buluk pa. Pesawat kali ini lebih canggih. Nanti kita liburannya pergi ke bulan saja. Liatin tata surya."

"Ndasmu buluk, itu pesawat baru berumur satu minggu HONG JOOCHAN."

"Papa kok kikir amat sih sama anak sendiri?"

"Terserah kamu lah, papa pasrah saja."

"Oiya, Ma."

"Heum."

"Berlian yang di laci hias mama udah Joochan kasih ke pengemis semua barusan."

"MWO???" gantian Kei yang shock sekarang. Mama muda itu refleks mendudukkan tubuhnya saking paniknya.

"Waeyo?"

"Itu berlian limited sedunia Channie. Kenapa kasih ke mereka?"

"Ihh, kata ustad Howon, bersedekahlah kepada fakir miskin. Karena sesungguhnya sebagian harta kita ada hak mereka disana. Begitu."

"Besok kamu pindaah guru ngaji saja."

"YAAA MANA BISA BEGITU?"

"BODO AMAT, JOSHUA KAJJA. KITA LIBURAN KE EROPA, JANGAN NGAJAK DIA." Kei beranjak dari bednya sambil narik tangan suaminya.

Dia tuh kesel banget tau. Bagaimana tidak, berlian murni yang dibelinya bersama ratu inggris dua hari yang lalu sama putra kampretnya itu dikasih ke pengemis. Iya, Kei tau dia kudu menyisipkan sebagian rejekinya buat orang-orang fakir. TAPI ITU BERLIAN TERMAHAL anjir.

Tau ah, Kei marah banget sekarang.

"MAMAAAAAAA!!! JANGAN NINGGALIN JOOCHAN!!!"

"Wle, HAHAA...."

Kali ini Joshua yang menang.

-

Hehe,,,

Btw, cerita ini kok makin tijel yak 😢

HONG FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang