- 8 -

527 81 7
                                    


***

"MAAA,,,, buruan!! Dah telat nih." teriak Joochan yang duduk di sofa sambil mainin game.

Hari ini keluarga Hong akan menghadiri nikahannya Kim Mingyu. Salah satu rekan kantornya papa Hong.

Joochan sudah ganteng dengan stelan jas hitamnya. Pemuda beler itu tadi sempat menolak keras saat mamanya makein jas punya papanya. Katanya sih kek bapak bapak kalo anak semuda dia make jas. Tapi Kei bilang 'Joochan yang tertampan diantara putra temen suaminya'

Joshua yang notabene pria tertampan di grupnya, dulu. Gak kalah ganteng dari Hong Joochan yang kegantengannya karena hasil permakan tangan lihai sang istri.

Abaikan.

Nyatanya ketampanannya nurun ke putra sengkleknya itu.


"Dihitung dari 1 sampe 10..... Kalo ga muncul juga, Joochan gak bakal ikut. TEKDOS." Joochan exist dari game nya.

"Tunggu BENTARR SAYANG. Mama masih pake baju nih.. Duh, susah amat nih ngancingnya." sahut Kei sedikit berteriak.

Mama muda itu kerempongan milih baju yang tepat untuk dipake ke acara sesakral ini.

"Aku bantuin ya Kei?" kata Joshua yang duduk di sebelah Joochan. Modus sebenarnya.

Papa muda itu akan beranjak dari duduknya sebelum kata ini terlontar.

"Duduk aja pa. Dasar menel." kata Joochan jutek.

"Heish,,, iya iya." Joshua mencebikkan bibirnya sebel.

Duh, sayang banget dia keluar duluan dari kamarnya tadi. Tau gini nunggu aja yekan.

"Oke, Joochan hitung yah..... 1, 2, 3, 6," ucapnya ngasal.

"Woy,,, kecepetan itu bego,  siah." protes Joshua yang akhir-akhir ini suka gedeg sama Hong goblok macem Joochan ini.

"Eh, hehehe. Mian mian." nyengir Joochan. Lantas dia melanjutkan hitungannya. "4, 5, 6,"

.

"Kuy berangkat."

Kei udah siap dengan gaun hitam yang melekat ditubuh mungilnya. Dia anggun sekali. Cocok banget dengan kulitnya yang putih bersih.

Joshua terpesona. "Istriku benar-benar menawan. Gak nyesel aku nikah muda dulu." gumamnya tanpa berkedip.

"Ma, gaunnya kependekan itu anjir. Ganti lagi ma. Disana banyak temen papa yang suka ngerdus."

Benar saja. Kei make gaun 20 centi diatas lutut.

"Gada waktu Channie. Kuy berangkat."

"Tapi ma..."

"Ya udahlah Chan, ntar mama beli gaun di butiknya tante Jisoo. Kajja."

"Baiklah." Joochan segera mengganndeng tangan mamanya keluar. Meninggalkan Joshua yang kesel setengah mampus.

Joshua pundung ya tuhan. Orz.

Gini amat dah punya anak.

Seharusnya kan Joshua yang ngegandeng tangan istrinya. Lagian si Kei ini ngapa ngajak ntu kutil kudanil ke pestanya Mingyu.

Haish,

Nyesel Joshua menyetujui usulannya semalam.

***

- 171101 -

16.47

HONG FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang