- 10 -

497 74 18
                                    

***

Tanpa mengucapkan salam, Joochan asal nendang pintu rumahnya yang kebetulan gak dikunci. Meninggalkan dengungan keras di pendengaran.

Joochan meninggalkan tas gedenya diteras setelah turun dari mobil supir papanya.

Brak.

"Mama!!!" Joochan main nyelonong masuk tanpa mengetuk pintu kamar ortunya terlebih dahulu.

Benar-benar anak durhakim ni bocil. Mana sopan santun yang sering guru Nam ajarin.

Dua bola mata Joochan membulat. Mendapati Kei masih memeluk selimut sesiang ini.

Jangan salah paham dulu. Kei gak lagi tidur bareng Joshua kok. Justru papa muda itu lagi panik mikirin kondisi Kei. Joshua duduk disamping tubuh istrinya yang mendadak demam pagi tadi. Iya, Joshua ngompres Kei sampe mukanya lusuh begitu.

"MAMAAAA!!!" teriaknya lagi berniat menghambur kepelukan Kei. Tapi Joshua buru-buru menoyor jidatnya.

"Berisik bodoh."

"Ish, Papa nih suka banget giniin Joochan!!!"

"MWOYA??"

"Joochan end sama papa. Tekdos." Joochan melengoskan wajahnya. Kembali menatap wajah Kei yang terpejam. "Ma, kenapa panas sekali?" Joochan menyentuh pipi chubby mamanya.

Kei membuka pelan matanya saat merasakan dua tangan dingin putranya memegangi wajahnya. "Heoh." sahutnya pelan. "Mama gak enak badan Chan. Tadi pagi habis makan bubur kacang ijo, mama langsung muntah-muntah. Trus tubuh mama mendadak lemes." jelasnya parau.

"Jinjja? Hmm,,, tenang aja ma. Biar Joochan yang ngerawat mama sampe sembuh. Ntar dulu." Joochan tak jadi memarahi mama soal insiden semalam yang ngebuat dia naik pitam.

Joochan merogoh androidnya. Lalu searching.

'Muntah dipagi hari'

Tulis Joochan.

Sebenarnya maksud Joochan itu gini 'bagaimana cara ngobatin orang yang muntah-muntah dipagi hari' tapi malah ginian yang dia temui.


- Muntah dipagi hari atau yang disebut morning sickness adalah tanda-tanda seseorang itu hamil.

"MWOYA????" pekik Joochan panik bukan main.

Saking kerasnya Joshua sampe memegang dadanya kepalang kaget. "Bocah blegug. Kya,,, kamu ini kenapa sih Joo?"

"INI TIDAK BENAR. JOOCHAN HARUS MEMASTIKANNYA."

"Ada apa sih Chan?" tanya Kei lirih.

Joochan seakan tuli. Dia gak mengubris perkataan mama papanya.

Joochan sibuk menscrool nama-nama keluarganya di contact person. Tak lupa dengan kerabat keluarga Kim dan Hong.

Setelah semuanya beres, Joochan kembali membawa pandangannya pada Kei. "Mama," katanya sok serius.

"Iya."

"Sudah Joochan bilang kan?"

"Bilang apa?"

"Bodoh ah, mama pura-pura lupa mulu."

"Tapi mama beneran lupa Channie ngomong apaan?"

"Gak jelas banget ni anak sempul."

"Papa juga."

"Iih, kok malah nyalahin papa. Ada apaan emang boy?" Joshua mulai kalem nanggepin Joochan yang suka labil sewaktu-waktu.

"Tau. Mikir aja ndiri."

"KYAAAA."

Bunyi deruman beberapa mobil masuk beruntun ke pekarangan rumah besar Joshua.

Sontak saja Kei dan Joshua kaget plus bingung.

Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba banyak mobil masuk rumahnya?

Habis itu Kei dan Joshua melayangkan tatapan 'minta penjelasan' kepada Joochan yang mehe-mehe kek bebek bunting.

"Apaaaaa??? Kok gitu amat natepnya?" sewot Joochan yang gak suka digituin.

"Channie...."

"Joochan sayang."

"Bodo."

1

2

3

4

"Kei ah,,,," mama Kim aka ibunya Kei berjalan cepet mendekati tubuh putri bungsunya yang melemah di bed king size nya.

Disusul kanjeng mami alias ibu mertua sambil bawa parsel.

Tak hanya itu. Beberapa dokter hebat juga ikut hadir di kamar mewah milik pasangan KeiJosh ini.

Joochan cuma nyengir kala tatapan tajam Joshua mengarah padanya.

"Dasar beruk. Mati kamu habis ini bocah." geram Joshua, tapi tetap nampilin senyum menawannya. Alih-alih nyambut kedatangan tamunya.

"Kei ah, kenapa sampe sakit begini sih say? Kata Joochan kamu hamil lagi yah?" ujar mama Kim.

"Mwo??" sontak keduanya -Joshua Kei- shock.

Yang benar saja. Mana mungkin Kei bisa hamil. Lha wong mereka aja kalo lagi nyatu pake pengaman.

"Aniya ma, mi. Itu tak benar. Kei tak hamil kok."

"Lha terus. Joochan berarti bohongin kami dong?" sambung kanjeng mami.

"Engga kok nek. Habisnya mama tadi pagi muntah-muntah. Persis kek orang yang ngalamin morning sickness gitu lho."

"KYAAA!!! sok tau kamu Chan."

"Sudah sudah, mendingan Kei diperiksa dulu sama dokter." ini yang ngomong papa Hong. Yang dari tadi duduk bareng para dokter beserta besannya. Papanya Kei.

Sementara kerabat yang lain nunggu diluar. Asyik nyemmil dan ngobrol-ngobrol.

Myungsoo selaku kakak tertua Kim bersaudara lebih memilih duduk diteras gendongin bayinya yang berusia enam bulan bersama Naeun sang istri.

Pokoknya rumah Kei kek lagi ada acara keluarga gitu.

.

Kei mengalihkan fokusnya kesekeliling kamarnya.

Benar saja. Empat dokter terhebat di RS Hong Medical Center hadir disini. Juga dokter kandungan yang pernah ngebantu persalinan dia waktu lahirin Joochan ikut serta di rombongan ini.

"dr. Lee. Siapa yang menelpon anda kesini?"

"Putramu Josh."

"Lalu, apakah dr. Kang juga karena si tengik ini?" Joshua nunjuk Joochan yang asyik duduk dipangkuan kanjeng maminya.

"Joshua, siapa yang kamu maksud tengik itu heoh?" tanya sang ibu yang keberatan kalau cucunya dikatain tengik oleh papanya sendiri. Yekali bocah setampan Joochan dikatain tengik.

"Iya, siapa heoh?" sambung Joochan cekikikan. Ikut manasin keadaan.

Joochan tau. Papanya bakal membeku kalau nenek Hong memarahinya.

"Bukan siapa-siapa kok mi. Lupakan."

"Wle." Joochan mehrong saat wajah papanya menahan kesal.

Kei langsung diperiksa empat dokter sekaligus. Dan pernyataan mereka semuanya sama.

Yeps. Hasil pemeriksaan menyatakan,,,, kalau Kei positif alergi kacang ijo. Bukan karena hamil seperti yang dikatakan Joochan.

Gebukin aja Joochan yang suka riweuh ini yukz.

Wkwkwk

***

- 171106 -

13.56

HONG FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang