Setelah gagal untuk kedua kalinya, gue memutuskan untuk mendiamkan Nadia. Karena biasanya perempuan bakal kangen masa masa dia di godain oleh pria, ketika pria itu tiba tiba menghilang.
Sebenarnya berat buat gue untuk gak godain Nadia lagi. Soalnya, yang gue pengen adalah gue berhasil membuat hal hal yang romantis ke Nadia, sebelum gue mengutarakan apa yang ada dalam benak hati gue. asik
"Jak , Nadia tuh" senggol Arya ke gue.
"Iya"
"Ko tumben lu gak nyamperin, biasanya nyamperin"
"Biasanya lu gak nanya"
"Et dah, kan biasanya lu nyamperin dia"
"Engga, gue lagi mau diem aja, gue mao biasa aja." Jawab gue dengan menguncang uncangkan kaki.
"ohh, yaudah gue ke kelas duluan ya" Arya langsung masuk kelas.
Sementara gue masih duduk di teras depan kelas, menguncang nguncangkan kaki, kanan kiri, kanan kiri.
Mulai hari ini gue bakal diem aja ah, gue gak mao godain atau maksa maksa Nadia lagi. (ungkap gue dalam hati sambil terus menguncang uncangkan kaki)
"Cinta itu hadir karena apa yang di rasa, dan itu jujur. jadi proses buat dapetin orang yang kita suka atau yang kita cinta juga harus jujur. Gak perlu pura pura sok romantis atau sok puitis. Karena sebenarnya perempuan itu Cuma butuh kepastian tanpa basa basi omongan lelaki yang mengatakan itu ini. Dan jadilah diri sendiri."
Secara tiba tiba duduklah Vira (sahabat Nadia) di sebelah gue, memotong lamunan gue. Dan terus berkata panjang lebar. gue gak ngerti.
"Eh lo ra, kok lo ngomong kayak gitu ya..?"
"ya soalnya, Nadia selalu cerita tentang lo ke gue. Tentang lo yang terus berusaha buat dia senang dalam hati tapi sebenarnya lo bikin dia mati akan duniawi. Karena secara tidak langsung kata kata indah dari mulut lelaki hanya penipu kaya caleg caleg yang lagi nebar janji tanpa ada bukti. Harusnya lo gak perlu lagi basa basi, lo gak perlu lagi jadi itu jadi ini, lo cukup jadi diri lo sendiri dan percaya diri ungkapain semua rasa yang lo punya dengan berani. Jangan lo buat orang mati penasaran karena lo terus gantungin perasaan. Kalo emang lo suka ya lo tinggal bilang terus terang"
Gue Cuma bengong, bahkan sempet ketiduran juga dengerin omongan vira yang panjang banget.
"lo gak paham..?"
(gue geleng geleng)
"intinya gini. kalo lo suka ama orang, ya lo harus bilang"
"ohhh... itu."
"paham...?"
"KAGA..!!!" jawab gue dengan mulut terbuka lebar.
Virapun masuk ke dalam kelas , gue juga masuk. Soalnya udah bel.
Jam pertama guru gak masuk kelas. Arya temen sebangku gue, menggunakan waktu yang kosong ini untuk taruhan nomor seri yang ada pada lembar uang kertas dengan teman teman.
"Jak ikutan gak" tawaran arya ke gue
"Gak" jawab gue singkat jelas.
Gue memilih meneruskan lamunan gue yang tadi sempet ke potong di teras. Dalam lamunan gue, ada beberapa omongan vira yang tiba tiba gue pikirin. Gue menoleh ke sebelah kanan menatap Nadia, dan ia malah menunduk. yang melihat gue malah vira.
Ternyata bener kata vira, kalo kita suka sama orang harus bilang jangan gantungin perasaan. soalnya pas gue liat nadia, dia malah nunduk kaya gak mao gue liatin gitu. Apa mungkin dia males denger basa basi gue lagi..? (terus bertanya tanya dalam hati)
Ok, nanti pulang sekolah gue bakal bilang ke Nadia. (ungkapan gue dalam hati).
13:30
teeetttttt... ting ting. Teeeeeettt. (bunyi bel)
Semua temen temen gue pulang, Cuma ada gue, Nadia, vira, dan Arya di dalam kelas. Karena kebetulan kami berempat piket hari ini.
"Jak gue ambil aer kebawah ya" kata arya sambil berlari keluar kelas.
"nad gue juga mao meres kain pel di bawah, Arya tunggu...!" saut vira yang juga berlari.
Tinggalah gue dan nadia didalam kelas, mungkin arya dan vira memberi kesempatan kepada gue buat ungkapin perasaan gue ke nadia.
"Nad" tegur gue memegang sapu membuka obrolan.
"yaaa" jawabnya singkat
"nad gue suka sama lo. Lo mao....
"Maaf ya jak. Gue udah jadian sama Riky semalem." Nadia memotong dengan cepat.
"Gak.. gak.. maksud gue, lo mao gak gue bantuin bersihin jendelanya, itukan tinggi tuh." Jawab gue mengeles dan sedikit menahan sesak.
"Oh, kirain. gak usah, gue bisa sendiri kok" Nadia melanjutkan piketnya.
Gue juga meneruskan menyapu dan perlahan menjauh.
Arya dan vira pun sampai ke kelas.
"gimana Jak, udah lu sapu bersih..?" tanya arya mengibaratkan.
"udah kok. Tapi kayaknya gue telat, udah ada orang lain yang menyapu bersih" jawab gue dengan sedikit melirik Nadia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gagal Romantis
Short StoryGue abdur rojak, kalian pernah gagal kah..? gagal itu gak enak ya. apalagi gagal dalam hal asmara.