Chapter 6

33 6 0
                                    

"PERHATIAN!! BESOK PAGI GAME KEDUA AKAN SEGERA DIMULAI!!" Suara dari speaker terdengar jelas dikuping semua player.

"yosh!" kata Vincent semangat.

"ya."

Semua player berkumpul dihalaman penginapan, disana cukup berantakan. Pohon-pohon hancur, berserakan tak jelas. Semua terlihat tegang, 10 orang gugur digame pertama, ada yang dilahap gurita raksasa ataupun diterkam hewan buas.

Seorang wanita dengan pakaian hijau bercorak hitam, dengan senyuman gembira turun dari atap penginapan.

"apa kalian sudah siap untuk game selanjutnya?" tanya wanita tersebut dengan penuh semangat.

"YEAH!!" teriak Vincent dan Xiar, Alex sepertinya depresi dengan game pertama begitu pula dengan yang lain, Alvy tak peduli.

"hei, hei! Kemana semangat kalian? Hanya Vicent dan Xiar saja, huh?" wanita itu mencoba membuat player lain tuk semangat. Disela-sela itu seseorang mengangkat tangan.

"apa aku boleh...hm..men-menyerah?" semua tubuhnya bergetar, dipandangan Alvy sudah pasti dia ketakutan.

"menyerah? Boleh saja, tapi jangan harap kau bisa keluar dari pulau ini hidup-hidup!" raut wajahnya yang penuh semangat seketika berubah menjadi serius. Kali ini semua player tambah dibuat ketakutan.

"ah...bercanda! Jadi semangat ya, gamenya; 'mencari kelinci putih' masing-masing pasangan minimal mengambil 1 kelinci." entah dari mana sebuah peti jatuh dari udara.

"nah...silakan diambil, lalu cocokan nomor yang tertempel ditas itu dengan temanmu!" perintahnya.

Semua player cepat-cepat mengambil tas dari dalam peti itu, Alvy menunggu sepi.

Setelah sepi, dia mengambil tas yang tersisa. Isinya tidak terlalu penting baginya, hanya sebuah belati dan makanan saja.

"Alvy, berapa nomor yang kau dapat?" tanya seseorang dari belakang, Alvy terdiam, terus melihat belatinya.

"uhm...empat, kau empat bukan?" dia langsung berkata keinti. Dia mengangguk sambil tersenyum.

"apa yang kau lihat dari tadi?"

"sebuah belati."

"belati?"

"iya, kau tak dapat belati?" ini membuatnya bingung, apa maksudnya. Apa hanya dia seorang yang mendapatkan sebuah belati?

"tidak, aku tidak dapat belati." jawabnya, Alvy langsung berlari kearah wanita tadi.

"hei! Apa semua player mendapatkan sebuah belati?" dia bertanya sambil melihatkan belatinya.

"ah...tidak, hanya kau yang mendapatkan belati."

"maksudmu?"

"karna kau orang penting, jadi semangat ya!! Kelincinya cari yang besar!!" Alvy sedikit bingung dengan kata-kata wanita itu. Orang penting?

"dia toh, yang disebut penghancur mimpi?"

"bukannya itu bagus?"

"tidak, bisakah kau bertukar dengan Vincent?" kali ini jalan berpikirnya berubah.

"Vincent? Memang dia dapat nomor berapa?" tanya orang itu. Alvy mengangkat pundak tak tahu.

PLUK!

Tiba-tiba bahu Alvy ditepuk sessorang.

"Vincent?" setelah menengok, orang yang dicari muncul sendiri.

"gimana lebammu?"

"ah–"

"Vincent siapa pasangan nomormu?" tanya orang itu.

"hmm...Jesicca, kenapa?" orang tadi langsung merebut tas milik Vincent dan memeberikkan tas miliknya kepada Vincent.

"kita bertukar posisi!"

"baiklah!"

Alvy masih berpikir tentang belati tadi.

"MULAI!!" suara dari komputer terdengar jelas, semua player berlarian kencang menuju hutan.

"belati ini...."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Bersambung~~

Sorry lama update...hahaha
keyboardnya gk enak
maafkan author :v

salam HSCMJA

The gameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang