Chapter 7

30 7 0
                                    

"Belati ini..."

Alvy diam sejenak memandang belati yang ada digenggamannya. Diujung belati tersebut terukir huruf 'K' sebuah inisial.

Semuanya sudah pergi hanya Alvy dan Vincent yang masih berdiri disana, Vincent menunggu Alvy selesai memandang belati itu.

"Alvy?" Vincent menyenggol bahu Alvy, dia menoleh melihat Vincent.

"baiklah, ayo." Alvy pun mulai berjalan, maju mencari kelinci putih.

#

Sudah setengah jam mencari mereka belum juga mendapatkan kelinci putih. Hanya ada warna coklat, hitam dan abu-abu.

Tapi Vincent masih terlihat bersemangat, Alvy tidak tahu harus mencari kemana. Akhirnya dia duduk dibawah pohon yang rindang.

BRUGH!

Seperti ada yang jatuh dari atas, Alvy mencari asal suara tersebut. Ternyata seorang perempuan yang pernah mereka jumpai saat game pertama. Skarlett, dia jatuh dari atas pohon.

"hei, kau mencari hewan buas lagi?" tanya Alvy sambil membantu Skarlett untuk berdiri.

"ya, begitulah. Aku hanya terpeleset saja, thanks ya..." biasa dengan sifat yang kelewat imut itu. Alvy tak memikirkan sifat perempuan itu.

"aku ingin bicara denganmu. empat mata."

"heh?! Berdua?"

Apa yang mau dia bicarakan? Ayolah semoga bukan yang tadi malam. Batin Skarlett dalam hati.

"iya, kau mengawasiku ya? Dan pura-pura tak terjadi apa-apa?" tanya Alvy, menatap Skarlett.

"ah...aku tidak mengawasimu, aku tidur diatas pohon." jawabnya sambil sedikit khawatir.

Pohon, satu point. Dia langsung bicara kearah pohon, jelas-jelas tadi malam yang mengawasiku ada diatas pohon. Lalu ekspresinya...Tunggu jangan langsung menyimpulkan begitu saja. Batin Alvy, dia berpikir untuk mengunkap siapa yang mengawasinya tadi malam, dan siapa yang menyuruhnya.

"ah...yasudahlah, terimakasih." Alvy langsung pergi meninggalkan Skarlett sendiri.

Gawat, ekspresinya susah dibaca. Gimana jika boss marah karena ku tak becus? Pikirnya dalam hati.

#

Vincent yang menemukan kelinci putih itu, lalu beristirahat sejenak, didekat danau. Alvy tidak mengikat kelincinya dia hanya memangku kelinci putih itu.

"kau akrab dengan hewan ya?"

"ti-tidak, aku hanya lebih nyaman saja dengan mereka." Alvy sedikit tersipu. Vincent mengelus kepala Alvy.

"kalau begitu baguslah...ehehehe." Vincent tertawa. Alvy hanya tersenyum simpul.

"PERINGATAN! Yang sudah mendapatkan kelinci silakan mencari sebuah, batu yang lumaya besar. Lalu bedah kelinci kalian, dan ambil hati kelinci tersebut!!"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bersambung~~

Sorry telat, telat! Kemungkinan
Updatenya bakal sedikit lebih lama. Thanks yang sudah mau
mampir.

salam HSCMJA

The gameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang